PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Rupanya, masa pendemi Covid-19 yang tengah
dihadapi ini, ternyata bukan menjadi halangan dalam beraktivitas. Termasuk
aktivitas pada malam hari. Ya, aktivitas
yang dimaksud seperti halnya di lokalisasi Bukit Sungkai Jalan Tjilik Riwut Km 12 Kota Palangka Raya.
Meskipun tahun 2019 lalu, tempat tersebut telah
resmi ditutup oleh Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya dengan dukungan berbagai pihak lain, namun ternyata hingga kini masih beroperasi. Terbukti,
Kamis (5/11) malam lokalisasi
tersebut, masih banyak
aktivitas hingar bingar hiburan.
Hal tersebut dibuktikan ketika penelusuran dilakukan tim prokalteng.co di lokalisasi yang diketahui telah berdiri sejak
tahun 1978 itu. Masuk ke area lokalisasi yang dulu lebih dikenal dengan sebutan pal 12 ini, tim harus membayar parkir kepada petugas pos portal.
Kala tim mulai memasuki kawasan tersebut, memang ada
pemandangan berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya saat masih tenar. Kini pasca penutupan, kawasan terlihat sepi. Tak jarang bangunan eks tempat karoke yang menyediakan
kamar plus-plus itu, terkesan tidak diurus. Bahkan tidak sedikit bangunan
dibiarkan gelap tanpa ada cahaya lampu.
Kendati demikian, namun ada juga beberapa tempat yang ternyata berupaya bertahan
untuk buka beroperasi. Terlihat
beberapa perempuan yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) dengan pakaian seksi tengah duduk manis sambil memainkan smartphone.
Mendadak tim terpancing
perhatian pada satu sosok wanita ramping yang duduk sendirian di kursi warna merah sambil menunggu kehadiran tamu. Tim mencoba menghampiri perempuan tersebut
tanpa rasa ragu.
Sambutan pun seketika diberikan melalui sebuah senyuman yang menyiratkan banyak harapan.
“Parkir di samping situ aja. Kalau ada yang
lewat nanti di depan situ,” ucap perempuan tersebut membuka percakapan.
Tidak hanya itu, selang beberapa menit duduk di
depan teras rumah yang
difungsikan sebagai kafe malam itu, ia sempat menyampaikan jika memang kawasan tersebut masih ada buka. Namun, menurutnya tidak lebih banyak dari yang memutuskan tutup beroperasi.
“Di sini buka. Tetapi
yang tutup separuh lebih. Mau ngamar kah, atau mau minum? Bir juga ada, kalau
ceweknya siap sedia. 300 ribu sekali main, mau berapa kali,” tanya wanita asal Jawa Timur itu sambil mengajak tim masuk
ke ruangan.