KUALA KAPUAS – Penanganan penyebaran Virus Korona atau Covid-19 di Kabupaten Kapuas terus dilakukan, oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kapuas. Namun ada kendala atau permasalahan yang dihadapi, khususnya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan keselamatan tim medis.
Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kapuas, Panahatan Sinaga, ada beberapa permasalahan dihadapi selama Satgas Gugus bertugas dan hal itu bisa membahayakan bagi semuanya, antara lain adanya Stigma masyarakat terhadap Pasien Covid-19.
“Kita juga sesalkan masih ada masyarakat yang berobat tidak terbuka kepada Tim Medis,” tegas Sinaga.
Selain itu, Fasilitas RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas belum memadai, kekurangan Tenaga Medis, kurangnya kesadaran masyarakat dalam melakukan himbauan pemerintah (menggunakan masker, tetap dirumah,
jaga jarak, dan rajin cuci tangan dengan air mengalir). Selanjutnya masih ada yang melaksanakan ibadah secara berjamaah.
“Kita juga akan maksimalkan koordinasi antar sektor (Pemda, TNI, POLRI, dan Kejaksaan/pendampingan),” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas ini.
Kemudian, beber Sinaga, dalam upaya pencegahan, telah dilakukan rapat koordinasi, sosialisasi kemasyarakat (langsung, surat dan mobil keliling), mengaktifkan Posko mulai dari tingkat kabupaten sampai desa/kelurahan (Posko Induk di Jalan Maluku Kuala Kapuas, Pos Simpul di Perbatasan Anjir Km 14, Pos Simpul Basarang, Pos Simpul Mandomai, Pos Simpul Tamban Catur, Pos Simpul Timpah, Pos Simpul Sei Hanyo, Pos Simpul Bundaran Taman Asmin, dan Pos Pantau Jalan Patih Rumbih Pulau Telo).
Selanjutnya membagikan masker dan vitamin kepada masyarakat, juga menyediakan tempat cuci tangan di tempat umum dibeberapa titik tertentu, meliburkan sekolah/belajar di rumah (SD-SLTA), ASN Berkerja secara terbatas.
“Larangan sementara berpergian baik ASN maupun masyarakat, terutama ke luar daerah yang menjadi zona merah dan transmisi lokal Covid-19,” pungkasnya.
Disesalkan, Masih Ada Masyarakat yang Berobat Tidak Terbuka ke Tim Med

KUALA KAPUAS – Penanganan penyebaran Virus Korona atau Covid-19 di Kabupaten Kapuas terus dilakukan, oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kapuas. Namun ada kendala atau permasalahan yang dihadapi, khususnya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan keselamatan tim medis.
Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kapuas, Panahatan Sinaga, ada beberapa permasalahan dihadapi selama Satgas Gugus bertugas dan hal itu bisa membahayakan bagi semuanya, antara lain adanya Stigma masyarakat terhadap Pasien Covid-19.
“Kita juga sesalkan masih ada masyarakat yang berobat tidak terbuka kepada Tim Medis,” tegas Sinaga.
Selain itu, Fasilitas RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas belum memadai, kekurangan Tenaga Medis, kurangnya kesadaran masyarakat dalam melakukan himbauan pemerintah (menggunakan masker, tetap dirumah,
jaga jarak, dan rajin cuci tangan dengan air mengalir). Selanjutnya masih ada yang melaksanakan ibadah secara berjamaah.
“Kita juga akan maksimalkan koordinasi antar sektor (Pemda, TNI, POLRI, dan Kejaksaan/pendampingan),” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas ini.
Kemudian, beber Sinaga, dalam upaya pencegahan, telah dilakukan rapat koordinasi, sosialisasi kemasyarakat (langsung, surat dan mobil keliling), mengaktifkan Posko mulai dari tingkat kabupaten sampai desa/kelurahan (Posko Induk di Jalan Maluku Kuala Kapuas, Pos Simpul di Perbatasan Anjir Km 14, Pos Simpul Basarang, Pos Simpul Mandomai, Pos Simpul Tamban Catur, Pos Simpul Timpah, Pos Simpul Sei Hanyo, Pos Simpul Bundaran Taman Asmin, dan Pos Pantau Jalan Patih Rumbih Pulau Telo).
Selanjutnya membagikan masker dan vitamin kepada masyarakat, juga menyediakan tempat cuci tangan di tempat umum dibeberapa titik tertentu, meliburkan sekolah/belajar di rumah (SD-SLTA), ASN Berkerja secara terbatas.
“Larangan sementara berpergian baik ASN maupun masyarakat, terutama ke luar daerah yang menjadi zona merah dan transmisi lokal Covid-19,” pungkasnya.