28.5 C
Jakarta
Monday, June 9, 2025

Masyarakat Diminta Bersabar

PALANGKA
RAYA – Walaupun telah mendapatkan berbagai penghargaan baik tingkat provinsi
maupun nasional, serta sedang giatnya pemko membangun infrastruktur di Kota
Cantik, tetap tak membuat Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin jemawa. Bahkan,
dirinya secara langsung meminta maaf kepada warga Kota Cantik.

Permohonan
maaf itu, ia sampaikan bagi warga Kota Cantik, lantaran lalu lintas baik di
jalan permukiman/perumahan maupun jalan protokol sedikit terganggu karena
perbaikan dan pembangunan infrastruktur baik jalan maupun drainase yang digarap
pemko. “Mohon maaf sementara kenyamanan masyarakat terganggu karena adanya
kegiatan tersebut (Pembangunan jalan dan drainase, red),” kata Fairid.

Selain
meminta maaf, orang nomor satu di lingkup Pemko Palangka Raya ini juga meminta
masyarakat untuk bersabar. Lantaran, kerusakan jalan di Kota Cantik saat
dirinya pertama menjabat, mencapai sekitar 45 persen dari total jalan yang ada.
“Sabar. Nanti ada saja waktunya (Perbaikan, red),” lanjut dia.

Memang,
beberapa bulan terakhir, Kota Palangka Raya memang terlihat gencar pembangunan
infrastruktur. Jalan-jalan yang dalam kondisi rusak, dan drainase yang tidak
berfungsi maksimal, jadi keluhan masyarakat. Di bawah komando Fairid,
pembangunan jalan dan drainase yang dilakukan, akan terus dimaksimalkan.
Bahkan, Fairid menegaskan, dirinya sangat konsen dengan infrastruktur yang
diyakininya akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Cantik.

Baca Juga :  Bank Pusing

Hal
itu juga, kian dikuatkan oleh Plt Kadis PUPR Palangka Raya Arbert Tombak.
Katanya, Fairid sangat berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur. “Bahkan,
tahun ini ada sekitar 70 kegiatan pembangunan drainase, jalan dan titian,”
katanya kepada Kalteng Pos, kemarin.

Menurutnya,
pembangunan itu tersebar di beberapa titik. Untuk yang menggunakan dana APBN,
seperti pembangunan Jalan Bukit Keminting, daerah Bengaris, dan Jalan Mahir
Mahar Km 8 Tjilik Riwut. Kemudian, juga ada di Tanjung Pinang dan Gaung Baru.

Arbert
juga mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan drainase sedang
difokuskan pada tiga kawasan. “Tiga kawasan tersebut akan difokuskan untuk
dituntaskan. Mulai dari jalan, jembatan dan saluran primer dan pengendali
banjirnya,” ujarnya.

Tetapi,
lanjut dia, pihaknya tidak mengesampingkan kawasan lain yang juga menjadi
prioritas. Menurutnya fokus dari program pengendali banjir ini ada disebut
dengan kawasan tersier (Drainase perumahan, red) dan sekunder (Drainase di pinggir
jalan, red) dan primer (Parit besar yang mengantarkan air ke sungai, red).
Pihaknya sekarang sedang fokus pembangunan di kawasan sekunder yang nantinya
secara pelan-pelan akan merambat ke wilayah tersier.

Baca Juga :  Jalin Kerja Sama dengan Siloam Hospital, Mandiri Inhealth Menyediakan

Pembangunan
drainase ini, lanjutnya, yang paling membuat aktivitas masyarakat terganggung.
“Karena memang, jalan harus ditutup. Kami juga menyampaikan permohonan maaf,
perjalanan masyarakat terganggung. Perbaikan drainase dan box culvert ini,
sangat banyak,” jelasnya.

Dia
melanjutkan, perbaikan box culvert yang dilakukan di antaranya di Jalan Raden
Saleh, Jalan Patimura, Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Badak, dan lainnya.
Pembangunan drainase juga, disesuaikan dengan mata anggaran serta tingkat
elevasi (Ketinggian, red) tanah. Pun juga, peningkatan jalan yang dilakukan di
antaranya, Jalan Rajawali, Mahir Mahar, Bukit Keminting, pun juga akan
menyebabkan sedikit terganggunya lalu lintas. “Namun, kami mengapresiasi
masyarakat yang terus bersabar sembari menunggu selesainya pembangunan,”
lanjutnya.

Sementara
untuk box culvert, jelasnya, memang terlihat kecil saja, namun untuk menjamin
kualitasnya, diperlukan waktu yang cukup lama. “Mulai dari pengerukan, hingga
pengerasan cor semen. Untuk pengerasan cor semennya saja, memerlukan waktu
minimal 28 hari. Itulah kenapa waktunya lumayan lama,” pungkasnya. (ami/iha/CTK)

PALANGKA
RAYA – Walaupun telah mendapatkan berbagai penghargaan baik tingkat provinsi
maupun nasional, serta sedang giatnya pemko membangun infrastruktur di Kota
Cantik, tetap tak membuat Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin jemawa. Bahkan,
dirinya secara langsung meminta maaf kepada warga Kota Cantik.

Permohonan
maaf itu, ia sampaikan bagi warga Kota Cantik, lantaran lalu lintas baik di
jalan permukiman/perumahan maupun jalan protokol sedikit terganggu karena
perbaikan dan pembangunan infrastruktur baik jalan maupun drainase yang digarap
pemko. “Mohon maaf sementara kenyamanan masyarakat terganggu karena adanya
kegiatan tersebut (Pembangunan jalan dan drainase, red),” kata Fairid.

Selain
meminta maaf, orang nomor satu di lingkup Pemko Palangka Raya ini juga meminta
masyarakat untuk bersabar. Lantaran, kerusakan jalan di Kota Cantik saat
dirinya pertama menjabat, mencapai sekitar 45 persen dari total jalan yang ada.
“Sabar. Nanti ada saja waktunya (Perbaikan, red),” lanjut dia.

Memang,
beberapa bulan terakhir, Kota Palangka Raya memang terlihat gencar pembangunan
infrastruktur. Jalan-jalan yang dalam kondisi rusak, dan drainase yang tidak
berfungsi maksimal, jadi keluhan masyarakat. Di bawah komando Fairid,
pembangunan jalan dan drainase yang dilakukan, akan terus dimaksimalkan.
Bahkan, Fairid menegaskan, dirinya sangat konsen dengan infrastruktur yang
diyakininya akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Cantik.

Baca Juga :  Bank Pusing

Hal
itu juga, kian dikuatkan oleh Plt Kadis PUPR Palangka Raya Arbert Tombak.
Katanya, Fairid sangat berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur. “Bahkan,
tahun ini ada sekitar 70 kegiatan pembangunan drainase, jalan dan titian,”
katanya kepada Kalteng Pos, kemarin.

Menurutnya,
pembangunan itu tersebar di beberapa titik. Untuk yang menggunakan dana APBN,
seperti pembangunan Jalan Bukit Keminting, daerah Bengaris, dan Jalan Mahir
Mahar Km 8 Tjilik Riwut. Kemudian, juga ada di Tanjung Pinang dan Gaung Baru.

Arbert
juga mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan drainase sedang
difokuskan pada tiga kawasan. “Tiga kawasan tersebut akan difokuskan untuk
dituntaskan. Mulai dari jalan, jembatan dan saluran primer dan pengendali
banjirnya,” ujarnya.

Tetapi,
lanjut dia, pihaknya tidak mengesampingkan kawasan lain yang juga menjadi
prioritas. Menurutnya fokus dari program pengendali banjir ini ada disebut
dengan kawasan tersier (Drainase perumahan, red) dan sekunder (Drainase di pinggir
jalan, red) dan primer (Parit besar yang mengantarkan air ke sungai, red).
Pihaknya sekarang sedang fokus pembangunan di kawasan sekunder yang nantinya
secara pelan-pelan akan merambat ke wilayah tersier.

Baca Juga :  Jalin Kerja Sama dengan Siloam Hospital, Mandiri Inhealth Menyediakan

Pembangunan
drainase ini, lanjutnya, yang paling membuat aktivitas masyarakat terganggung.
“Karena memang, jalan harus ditutup. Kami juga menyampaikan permohonan maaf,
perjalanan masyarakat terganggung. Perbaikan drainase dan box culvert ini,
sangat banyak,” jelasnya.

Dia
melanjutkan, perbaikan box culvert yang dilakukan di antaranya di Jalan Raden
Saleh, Jalan Patimura, Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Badak, dan lainnya.
Pembangunan drainase juga, disesuaikan dengan mata anggaran serta tingkat
elevasi (Ketinggian, red) tanah. Pun juga, peningkatan jalan yang dilakukan di
antaranya, Jalan Rajawali, Mahir Mahar, Bukit Keminting, pun juga akan
menyebabkan sedikit terganggunya lalu lintas. “Namun, kami mengapresiasi
masyarakat yang terus bersabar sembari menunggu selesainya pembangunan,”
lanjutnya.

Sementara
untuk box culvert, jelasnya, memang terlihat kecil saja, namun untuk menjamin
kualitasnya, diperlukan waktu yang cukup lama. “Mulai dari pengerukan, hingga
pengerasan cor semen. Untuk pengerasan cor semennya saja, memerlukan waktu
minimal 28 hari. Itulah kenapa waktunya lumayan lama,” pungkasnya. (ami/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru