27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Perlu Pengawasan Intens

PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menegaskan, perlu
adanya pengawasan yang intens dan berkelanjutan pasca ditutupnya lokalisasi di
Bukit Sungkai mencegah munculnya prostitusi terselubung.

“Dengan cara melakukan pengawasan terhadap eks lokalisasi
tersebut dan melaksanakan kontrol atau pengendalian sosial penting dilakukan
oleh pemerintah, termasuk lembaga terkait lainnya,” ujarnya, usai deklarasi
penutupan lokalisasi di Gedung Palampang Tarung, baru-baru ini.

Menurut Fairid, dengan ditutupnya lokalisasi ini mampu
memberikan dampak sosial terhadap anak-anak yang tinggal di lokasi tersebut.
Serta mampu menciptakan kehidupan kemanusiaan yang adil dan beradab di masa
depan.

“Dengan hilangnya pengaruh negatif di lingkungan sekitar
mereka semoga tumbuh kembang psikologis anak-anak di lokasi tersebut dapat berlangsung
baik,” ujarnya.

Baca Juga :  Disunahkan Buka Puasa dengan Makanan yang Matang Namun Tak Dimasak

Diterangkan wali kota muda tersebut, dengan telah adanya
perda yang mengatur permasalahan lokalisasi ini. Diharapkan tidak ada lagi eks
warga di daerah sana untuk kembali pada pekerjaan tersebut, ditambah dari
pemerintahpun sudah melakukan pembinaan dan pelatihan untuk mandiri.

“Dengan adanya pelatihan dan pembinaan maka harapan kita
semua tidak ada lagi yang kembali pada pekerjaan tersebut, namun lebih pada
pemberdayaan dan peningkatan keterampilan diri untuk melanjutkan hidup lebih
baik lagi,” kata Fairid.

Dirinyapun tak menampik akan ada potensi tempat-tempat
yang disalahgunakan untuk tempat prostitusi lagi. Namun peran dan komitmen dari
pemerintah dan forkompinda lainnya harus bekerja menciptakan daerah bebas
prostitusi.

“Ya termasuk daerah-daerah yang berpotensi tempat-tempat
yang disalahgunakan maka razia-razia akan terus dilakukan secara kontinue.
Termasuk razia di kos-kosan, wisma, dan tempat lainnya,” tegas Fairid.

Baca Juga :  Antisipasi Virus Corona di Kalteng Termasuk yang Tercepat

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palangka
Raya Ahmad Fauliansyah menegaskan dengan ditutupnya lokalisasi harapannya tidak
ada lagi tempat-tempat prostitusi di Kota Cantik ini.

“Walaupun tak dipungkiri mugkin nantinya berpindah pada
tempat-tempat yang tersembunyi, namun yang benar-benar tempat diketahui orang
banyak itu sudah resmi kita tutup. Tinggal pengawasan lagi bersama dinas
terkait mengenai tempat-tempat yang berpotensi disalahgunakan tempat untuk
praktik terselubung tersebut,” tandas Fauliansyah
. (*ahm/ari/iha/CTK)

PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menegaskan, perlu
adanya pengawasan yang intens dan berkelanjutan pasca ditutupnya lokalisasi di
Bukit Sungkai mencegah munculnya prostitusi terselubung.

“Dengan cara melakukan pengawasan terhadap eks lokalisasi
tersebut dan melaksanakan kontrol atau pengendalian sosial penting dilakukan
oleh pemerintah, termasuk lembaga terkait lainnya,” ujarnya, usai deklarasi
penutupan lokalisasi di Gedung Palampang Tarung, baru-baru ini.

Menurut Fairid, dengan ditutupnya lokalisasi ini mampu
memberikan dampak sosial terhadap anak-anak yang tinggal di lokasi tersebut.
Serta mampu menciptakan kehidupan kemanusiaan yang adil dan beradab di masa
depan.

“Dengan hilangnya pengaruh negatif di lingkungan sekitar
mereka semoga tumbuh kembang psikologis anak-anak di lokasi tersebut dapat berlangsung
baik,” ujarnya.

Baca Juga :  Disunahkan Buka Puasa dengan Makanan yang Matang Namun Tak Dimasak

Diterangkan wali kota muda tersebut, dengan telah adanya
perda yang mengatur permasalahan lokalisasi ini. Diharapkan tidak ada lagi eks
warga di daerah sana untuk kembali pada pekerjaan tersebut, ditambah dari
pemerintahpun sudah melakukan pembinaan dan pelatihan untuk mandiri.

“Dengan adanya pelatihan dan pembinaan maka harapan kita
semua tidak ada lagi yang kembali pada pekerjaan tersebut, namun lebih pada
pemberdayaan dan peningkatan keterampilan diri untuk melanjutkan hidup lebih
baik lagi,” kata Fairid.

Dirinyapun tak menampik akan ada potensi tempat-tempat
yang disalahgunakan untuk tempat prostitusi lagi. Namun peran dan komitmen dari
pemerintah dan forkompinda lainnya harus bekerja menciptakan daerah bebas
prostitusi.

“Ya termasuk daerah-daerah yang berpotensi tempat-tempat
yang disalahgunakan maka razia-razia akan terus dilakukan secara kontinue.
Termasuk razia di kos-kosan, wisma, dan tempat lainnya,” tegas Fairid.

Baca Juga :  Antisipasi Virus Corona di Kalteng Termasuk yang Tercepat

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palangka
Raya Ahmad Fauliansyah menegaskan dengan ditutupnya lokalisasi harapannya tidak
ada lagi tempat-tempat prostitusi di Kota Cantik ini.

“Walaupun tak dipungkiri mugkin nantinya berpindah pada
tempat-tempat yang tersembunyi, namun yang benar-benar tempat diketahui orang
banyak itu sudah resmi kita tutup. Tinggal pengawasan lagi bersama dinas
terkait mengenai tempat-tempat yang berpotensi disalahgunakan tempat untuk
praktik terselubung tersebut,” tandas Fauliansyah
. (*ahm/ari/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru