32.3 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Malam Ngopi di Tepi Sungai, Pagi Rafting di Pinus Songgon Banyuwangi

Begitu banyak pilihan destinasi wisata di Banyuwangi. Mulai wisata pantai, gunung, hingga perkebunan. Tak cuma itu, pelancong bisa merasakan sensasi berwisata di kawasan hutan pinus. Menikmati segarnya udara pohon pinus sambil bermain rafting hingga off-road.

BAYANGKAN akhir pekan Anda berada di tempat yang sejuk. Di antara rimbunnya hutan pinus, mendengarkan suara gemercik air sungai yang jernih serta merasakan berbagai wahana petualangan dalam satu waktu dan tempat yang saling terhubung.

Sensasi itu bisa dirasakan di objek Wisata Pinus Songgon. Destinasi itu berada di sepanjang daerah aliran Sungai Badeng di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. Tepatnya di area hutan pinus Perhutani KPH Banyuwangi Barat. Bentang alam yang bisa dinikmati, antara lain, hamparan sawah, ladang tebu, cengkih, dan hutan.

Destinasi yang berada di kawasan kaki Gunung Raung tersebut menawarkan begitu banyak sajian berwisata. Mulai rafting, paintball, edukasi kehutanan, hingga bertualang mengendarai mobil off-road untuk menjelajahi lintas alam.

Pengunjung juga bisa menikmati ragam sensasi saat bermalam di kawasan tersebut. Mulai kamping dengan banyak peserta di area perkemahan yang aman dan bersebelahan langsung dengan sungai ataupun berkemah privat dengan komunitas yang lebih kecil.

Selain bermalam di tenda, fasilitas menginap lain tersedia. Pengunjung bisa memilih singgah di homestay atau di rumah semut yang berada di tengah-tengah hutan pinus. Di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, pengunjung tidak perlu khawatir. Kawasan itu sudah mengantisipasi sertifikat CHSE. Yakni, cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan). Selain itu, fasilitas pendukung seperti MCK hingga ruang pertemuan yang memadai sudah tersedia.

Objek wisata yang satu ini tidak jauh dari perkampungan sehingga suasana khas masyarakat sekitar hutan begitu terasa. Pengunjung bisa menyaksikan aneka kegiatan warga yang bisa jadi bonus cuci mata yang tidak terlupakan. Di antaranya, menyadap getah sampai rutinitas peternak membawa pakan ternak. ”Penyadap getah biasanya pagi. Kalau ramban, setelah duhur. Semua bisa dilihat langsung di sini,” ujar Yusuf Sugiyono, 50, ketua Pokmas Wisata Pinus Songgon itu.

Baca Juga :  Polda Fokus Amankan Tempat Wisata

Biasanya, untuk pilihan berkemah satu malam, pengunjung datang saat siang. Lalu, menikmati suasana sore hingga malam sambil menikmati kopi di tepi sungai. Di sini, ngopi juga menjadi salah satu sensasi yang diburu wisatawan, terutama penggemar kopi. Sebab, aneka jenis kopi tersedia di sana.

Untuk pilihan bermalam, ada yang bertenda atau di homestay. Dilanjutkan keesokan harinya bertualang. Bisa menikmati off-road atau merasakan sensasi arung jeram di sungai. ”Untuk arung jeramnya, ada yang untuk anak-anak dan dewasa,” terangnya.

Saat ini pengelolaan Wisata Pinus Songgon melibatkan 30 penduduk sekitar. Selain itu, di sana terdapat 33 warung yang dikelola warga. ”Pedagang kami bebaskan retribusi, yang penting jaga kebersihan,” kata Yusuf.

Selain itu, keberadaan Wisata Pinus Songgon memunculkan operator-operator yang dikelola secara pribadi oleh masyarakat sekitar. Sinergi yang terbangun cukup bagus.

”Di sini ada empat operator, ya kami sinergikan,” terangnya.

Booking Akhir Pekan Mulai Padat

Lokasi Wisata Pinus Songgon cukup strategis. Berjarak 20 kilometer dari Kota Banyuwangi. Berada di kaki Gunung Raung dengan ketinggian 600 meter dari permukaan laut (mdpl).

Jalur yang cukup mulus dan tidak berbelok sangat memudahkan wisatawan menuju destinasi tersebut. Dari Bandara Banyuwangi, hanya diperlukan waktu kurang dari 60 menit untuk sampai di lokasi.

Baca Juga :  Jumlah Pengunjung Wisata Air Hitam Sebangau Meningkat Signifikan

Sementara itu, pengunjung yang berangkat dari arah Jember bisa mengikuti rute Kecamatan Genteng menuju RTH Gendoh.

Seperti objek wisata lain, Wisata Pinus Songgon juga sempat terimbas pandemi Covid-19. Namun, kini setelah aktivitas wisata kembali diizinkan beroperasi, pengelola destinasi tersebut mulai bersiap. Jadwal kemah di akhir pekan mulai padat.

Yusuf mengungkapkan, wisatawan yang hendak berkemah sudah booking. Terutama wisatawan keluarga dan komunitas camper van (kemah di mobil). ”Yang banyak malah order kamping, yang murni rafting malah belum,” ungkapnya.

Untuk menyambut kunjungan, protokol kesehatan semakin diperhatikan. Sertifikat HCSE yang sudah didapat dijadikan acuan serius. ”Wisatawan keluarga ini mengutamakan kenyamanan dan prokes, maka kami harus mengimbangi,” jelasnya.

Selain itu, pengelola memperhatikan kenyamanan. Jika musim hujan, debit air sungai cukup tinggi. Untuk mengantisipasi luapan air sungai, pengelola sudah menyiapkan langkah antisipasi. Berdasar data dan siklus, banjir yang terjadi di kawasan hulu justru kecil dan hanya berlangsung satu jam. Kondisi alam itu biasanya justru diminati pencinta rafting. ”Kalau air cokelat, penggemar rafting malah suka,” terangnya.

SEPUTAR OBJEK WISATA PINUS SONGGON

Terletak di area hutan pinus Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon.

Jam operasional:

– Pukul 08.00–17.00 untuk wisatawan umum.

– 24 jam untuk wisatawan berkemah/menginap.

Fasilitas:

– Camping ground berkapasitas 1.500 orang.

– Enam unit rumah semut di area pinus (sedang perbaikan).

– Homestay di rumah-rumah warga. Tersedia 40 kamar.

– Operator wisata yang berada di sekitar Wisata Pinus Songgon menyiapkan jasa rafting, kemah privat, dan bebas masuk kawasan meeting point.

Begitu banyak pilihan destinasi wisata di Banyuwangi. Mulai wisata pantai, gunung, hingga perkebunan. Tak cuma itu, pelancong bisa merasakan sensasi berwisata di kawasan hutan pinus. Menikmati segarnya udara pohon pinus sambil bermain rafting hingga off-road.

BAYANGKAN akhir pekan Anda berada di tempat yang sejuk. Di antara rimbunnya hutan pinus, mendengarkan suara gemercik air sungai yang jernih serta merasakan berbagai wahana petualangan dalam satu waktu dan tempat yang saling terhubung.

Sensasi itu bisa dirasakan di objek Wisata Pinus Songgon. Destinasi itu berada di sepanjang daerah aliran Sungai Badeng di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. Tepatnya di area hutan pinus Perhutani KPH Banyuwangi Barat. Bentang alam yang bisa dinikmati, antara lain, hamparan sawah, ladang tebu, cengkih, dan hutan.

Destinasi yang berada di kawasan kaki Gunung Raung tersebut menawarkan begitu banyak sajian berwisata. Mulai rafting, paintball, edukasi kehutanan, hingga bertualang mengendarai mobil off-road untuk menjelajahi lintas alam.

Pengunjung juga bisa menikmati ragam sensasi saat bermalam di kawasan tersebut. Mulai kamping dengan banyak peserta di area perkemahan yang aman dan bersebelahan langsung dengan sungai ataupun berkemah privat dengan komunitas yang lebih kecil.

Selain bermalam di tenda, fasilitas menginap lain tersedia. Pengunjung bisa memilih singgah di homestay atau di rumah semut yang berada di tengah-tengah hutan pinus. Di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, pengunjung tidak perlu khawatir. Kawasan itu sudah mengantisipasi sertifikat CHSE. Yakni, cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan). Selain itu, fasilitas pendukung seperti MCK hingga ruang pertemuan yang memadai sudah tersedia.

Objek wisata yang satu ini tidak jauh dari perkampungan sehingga suasana khas masyarakat sekitar hutan begitu terasa. Pengunjung bisa menyaksikan aneka kegiatan warga yang bisa jadi bonus cuci mata yang tidak terlupakan. Di antaranya, menyadap getah sampai rutinitas peternak membawa pakan ternak. ”Penyadap getah biasanya pagi. Kalau ramban, setelah duhur. Semua bisa dilihat langsung di sini,” ujar Yusuf Sugiyono, 50, ketua Pokmas Wisata Pinus Songgon itu.

Baca Juga :  Polda Fokus Amankan Tempat Wisata

Biasanya, untuk pilihan berkemah satu malam, pengunjung datang saat siang. Lalu, menikmati suasana sore hingga malam sambil menikmati kopi di tepi sungai. Di sini, ngopi juga menjadi salah satu sensasi yang diburu wisatawan, terutama penggemar kopi. Sebab, aneka jenis kopi tersedia di sana.

Untuk pilihan bermalam, ada yang bertenda atau di homestay. Dilanjutkan keesokan harinya bertualang. Bisa menikmati off-road atau merasakan sensasi arung jeram di sungai. ”Untuk arung jeramnya, ada yang untuk anak-anak dan dewasa,” terangnya.

Saat ini pengelolaan Wisata Pinus Songgon melibatkan 30 penduduk sekitar. Selain itu, di sana terdapat 33 warung yang dikelola warga. ”Pedagang kami bebaskan retribusi, yang penting jaga kebersihan,” kata Yusuf.

Selain itu, keberadaan Wisata Pinus Songgon memunculkan operator-operator yang dikelola secara pribadi oleh masyarakat sekitar. Sinergi yang terbangun cukup bagus.

”Di sini ada empat operator, ya kami sinergikan,” terangnya.

Booking Akhir Pekan Mulai Padat

Lokasi Wisata Pinus Songgon cukup strategis. Berjarak 20 kilometer dari Kota Banyuwangi. Berada di kaki Gunung Raung dengan ketinggian 600 meter dari permukaan laut (mdpl).

Jalur yang cukup mulus dan tidak berbelok sangat memudahkan wisatawan menuju destinasi tersebut. Dari Bandara Banyuwangi, hanya diperlukan waktu kurang dari 60 menit untuk sampai di lokasi.

Baca Juga :  Jumlah Pengunjung Wisata Air Hitam Sebangau Meningkat Signifikan

Sementara itu, pengunjung yang berangkat dari arah Jember bisa mengikuti rute Kecamatan Genteng menuju RTH Gendoh.

Seperti objek wisata lain, Wisata Pinus Songgon juga sempat terimbas pandemi Covid-19. Namun, kini setelah aktivitas wisata kembali diizinkan beroperasi, pengelola destinasi tersebut mulai bersiap. Jadwal kemah di akhir pekan mulai padat.

Yusuf mengungkapkan, wisatawan yang hendak berkemah sudah booking. Terutama wisatawan keluarga dan komunitas camper van (kemah di mobil). ”Yang banyak malah order kamping, yang murni rafting malah belum,” ungkapnya.

Untuk menyambut kunjungan, protokol kesehatan semakin diperhatikan. Sertifikat HCSE yang sudah didapat dijadikan acuan serius. ”Wisatawan keluarga ini mengutamakan kenyamanan dan prokes, maka kami harus mengimbangi,” jelasnya.

Selain itu, pengelola memperhatikan kenyamanan. Jika musim hujan, debit air sungai cukup tinggi. Untuk mengantisipasi luapan air sungai, pengelola sudah menyiapkan langkah antisipasi. Berdasar data dan siklus, banjir yang terjadi di kawasan hulu justru kecil dan hanya berlangsung satu jam. Kondisi alam itu biasanya justru diminati pencinta rafting. ”Kalau air cokelat, penggemar rafting malah suka,” terangnya.

SEPUTAR OBJEK WISATA PINUS SONGGON

Terletak di area hutan pinus Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon.

Jam operasional:

– Pukul 08.00–17.00 untuk wisatawan umum.

– 24 jam untuk wisatawan berkemah/menginap.

Fasilitas:

– Camping ground berkapasitas 1.500 orang.

– Enam unit rumah semut di area pinus (sedang perbaikan).

– Homestay di rumah-rumah warga. Tersedia 40 kamar.

– Operator wisata yang berada di sekitar Wisata Pinus Songgon menyiapkan jasa rafting, kemah privat, dan bebas masuk kawasan meeting point.

Terpopuler

Artikel Terbaru