25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jaga Orisinalitas dan Kualitas Batik Tulis dengan Proses Kurasi

Masyarakat
saat ini bisa dengan mudah menemukan kerajinan batik dalam berbagai bentuk.
Seperti baju, tas, aksesori hingga sepatu. Tapi, kain batik tulis tetap menjadi
primadona karena dianggap memiliki nilai di balik pembuatannya.

Bicara
soal kain batik tulis, tentu tidak bisa disamakan dengan batik print buatan
pabrik. Batik tulis biasanya digambar atau dilukis dengan cairan lilin malam
menggunankan alat bernama canting, sehingga menghasilkan pola atau motif.
Gambar pola atau motif ini dibuat sesuai daerah masing-masing, jadi tiap daerah
memiliki motif khas nya sendiri.

Pembuatannya
yang manual menggunakan canting memang memakan waktu cukup lama. Diketahui bisa
memakan waktu sekitar dua sampai tiga bulan untuk satu kain. Oleh karena itu,
harga batik tulis ini terbilang cukup mahal karena proses pembuatannya yang
rumit dan membutuhkan waktu yang lama.

Baca Juga :  Terlalu Drama, 4 Zodiak Ini Paling Temperamental saat Hadapi Masalah

Sehingga,
melihat prosesnya yang sangat rumit dan lama, keaslian dan kualitas batik tulis
mesti dijaga. Salah satunya lewat proses kurasi yang dilakukan Batik Artora.

“Proses
kurasi ini kami lakukan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan baku,
proses batik, dan quality control barang jadi. Dengan adanya kami sebagai
kurator batik, kami harap kualitas batik tulis dapat dinikmati hingga genereasi
mendatang” ujar Randy Kurniawan Santoso, pemilik Batik Artora.

Diakui
Randy, batik tulis memang memiliki ketidaksempurnaan dalam proses pembuatannya.
Tapi hal tersebut sangat wajar mengingat prosesnya yang masih manual dan murni
dikerjakan oleh tangan.

Misalnya,
penempatan warna yang tidak seharusnya, bekas pensil atau bolpen yang tidak
terbatik, dan penempatan pola yang tidak tepat sering kali menjadi problem yang
menganggu keindahan sebuah karya batik tulis. “Dengan adanya proses kurasi ini,
problem-problem yang sering terjadi dalam sebuah kain diharapkan tidak ada
lagi,” lanjut pemilik batik peraih penghargaan ‘Best in Authentic Batik
Product’ pada 2019.

Baca Juga :  Mankoraya Peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad

Selain
jadi kurator dan memproduksi batik, Randy juga bekerja sama dengan
pengrajin-pengrajin daerah. Hal ini dilakukan agar para pengrajin memfokuskan
diri pada kualitas proses dan detail motifnya.

Masyarakat
saat ini bisa dengan mudah menemukan kerajinan batik dalam berbagai bentuk.
Seperti baju, tas, aksesori hingga sepatu. Tapi, kain batik tulis tetap menjadi
primadona karena dianggap memiliki nilai di balik pembuatannya.

Bicara
soal kain batik tulis, tentu tidak bisa disamakan dengan batik print buatan
pabrik. Batik tulis biasanya digambar atau dilukis dengan cairan lilin malam
menggunankan alat bernama canting, sehingga menghasilkan pola atau motif.
Gambar pola atau motif ini dibuat sesuai daerah masing-masing, jadi tiap daerah
memiliki motif khas nya sendiri.

Pembuatannya
yang manual menggunakan canting memang memakan waktu cukup lama. Diketahui bisa
memakan waktu sekitar dua sampai tiga bulan untuk satu kain. Oleh karena itu,
harga batik tulis ini terbilang cukup mahal karena proses pembuatannya yang
rumit dan membutuhkan waktu yang lama.

Baca Juga :  Terlalu Drama, 4 Zodiak Ini Paling Temperamental saat Hadapi Masalah

Sehingga,
melihat prosesnya yang sangat rumit dan lama, keaslian dan kualitas batik tulis
mesti dijaga. Salah satunya lewat proses kurasi yang dilakukan Batik Artora.

“Proses
kurasi ini kami lakukan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan baku,
proses batik, dan quality control barang jadi. Dengan adanya kami sebagai
kurator batik, kami harap kualitas batik tulis dapat dinikmati hingga genereasi
mendatang” ujar Randy Kurniawan Santoso, pemilik Batik Artora.

Diakui
Randy, batik tulis memang memiliki ketidaksempurnaan dalam proses pembuatannya.
Tapi hal tersebut sangat wajar mengingat prosesnya yang masih manual dan murni
dikerjakan oleh tangan.

Misalnya,
penempatan warna yang tidak seharusnya, bekas pensil atau bolpen yang tidak
terbatik, dan penempatan pola yang tidak tepat sering kali menjadi problem yang
menganggu keindahan sebuah karya batik tulis. “Dengan adanya proses kurasi ini,
problem-problem yang sering terjadi dalam sebuah kain diharapkan tidak ada
lagi,” lanjut pemilik batik peraih penghargaan ‘Best in Authentic Batik
Product’ pada 2019.

Baca Juga :  Mankoraya Peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad

Selain
jadi kurator dan memproduksi batik, Randy juga bekerja sama dengan
pengrajin-pengrajin daerah. Hal ini dilakukan agar para pengrajin memfokuskan
diri pada kualitas proses dan detail motifnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru