28.6 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Bicara Soal Alam, Antologi Bumi Bercerita Hadir dalam Bentuk Digital

Bentuk
perhatian masyarakat akan kondisi bumi dan perubahan iklim memang bisa
disampaikan dalam bentuk apa saja. Tak terkecuali barusan kata dalam puisi dan
kutipan orisinal.

Seperti
yang dilakukan komunitas sastra MaknaKata bersama The Climate Reality Project
Indonesia lewat buku digital ‘Antologi Bumi Bercerita’. Dikatakan Dr Amanda
Katili, manajer dari The Climate Reality Project Indonesia, buku ‘Antologi Bumi
Bercerita’ merupakan respons masyarakat pada tantangan menulis puisi dan
kutipan orisinal.

Jika
melihat buku ‘Antologi Bumi Bercerita’, pembaca akan disuguhkan dengan
rangkaian 27 puisi dan 10 kutipan orisinal para penulis Indonesia. Setidaknya,
ungkap Amanda, ada 25 penulis yang terlibat dan menuangkan pemikirannya tentang
rasa khawatiran serta harapan terhadap alam.

Baca Juga :  Begini Cara Atasi Flek Hitam Akibat Gowes di Bawah Terik Matahari

“Isu-isu
lingkungan yang sedang terjadi saat ini terutama terhadap bumi serta perubahan
iklim,” ujar Amanda dalam peluncuran buku secara virtual beberapa waktu lalu.

Uniknya
lagi, karya-karya tersebut akan dilengkpai dengan visualisasi foto keindahan
alam baik alami maupun buatan. Hadirnya buku ini diharapkan bisa menjadi renungan
bagi masyarakat untuk ikut memulihkan bumi. Buku digital ‘Antologi Bumi
Bercerita’ pun bisa diunduh secara gratis.

“Karya
tersebut adalah buah pemikiran dan kekhawatiran serta harapan yang dirasakan
oleh masyarakat Indonesia terhadap kondisi bumi dan perubahan iklim yang terjadi
selama ini,” lanjutnya.

Sekadar
informasi, peluncuran buku ‘Antologi Bumi Bercerita’ juga menampilkan
musikalisasi puisi berjudul ‘Namaku Bumi’ oleh seorang legenda seniman
Indonesia, Erros Djarot. Selain itu, permainan alat musik tradisional Sape
hingga musikalisasi puisi juga ditampilkan.

Baca Juga :  Karantina Wilayah (Lockdown) Diterapkan Terbatas

Bentuk
perhatian masyarakat akan kondisi bumi dan perubahan iklim memang bisa
disampaikan dalam bentuk apa saja. Tak terkecuali barusan kata dalam puisi dan
kutipan orisinal.

Seperti
yang dilakukan komunitas sastra MaknaKata bersama The Climate Reality Project
Indonesia lewat buku digital ‘Antologi Bumi Bercerita’. Dikatakan Dr Amanda
Katili, manajer dari The Climate Reality Project Indonesia, buku ‘Antologi Bumi
Bercerita’ merupakan respons masyarakat pada tantangan menulis puisi dan
kutipan orisinal.

Jika
melihat buku ‘Antologi Bumi Bercerita’, pembaca akan disuguhkan dengan
rangkaian 27 puisi dan 10 kutipan orisinal para penulis Indonesia. Setidaknya,
ungkap Amanda, ada 25 penulis yang terlibat dan menuangkan pemikirannya tentang
rasa khawatiran serta harapan terhadap alam.

Baca Juga :  Begini Cara Atasi Flek Hitam Akibat Gowes di Bawah Terik Matahari

“Isu-isu
lingkungan yang sedang terjadi saat ini terutama terhadap bumi serta perubahan
iklim,” ujar Amanda dalam peluncuran buku secara virtual beberapa waktu lalu.

Uniknya
lagi, karya-karya tersebut akan dilengkpai dengan visualisasi foto keindahan
alam baik alami maupun buatan. Hadirnya buku ini diharapkan bisa menjadi renungan
bagi masyarakat untuk ikut memulihkan bumi. Buku digital ‘Antologi Bumi
Bercerita’ pun bisa diunduh secara gratis.

“Karya
tersebut adalah buah pemikiran dan kekhawatiran serta harapan yang dirasakan
oleh masyarakat Indonesia terhadap kondisi bumi dan perubahan iklim yang terjadi
selama ini,” lanjutnya.

Sekadar
informasi, peluncuran buku ‘Antologi Bumi Bercerita’ juga menampilkan
musikalisasi puisi berjudul ‘Namaku Bumi’ oleh seorang legenda seniman
Indonesia, Erros Djarot. Selain itu, permainan alat musik tradisional Sape
hingga musikalisasi puisi juga ditampilkan.

Baca Juga :  Karantina Wilayah (Lockdown) Diterapkan Terbatas

Terpopuler

Artikel Terbaru