PALANGKA
RAYA – Untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang pariwisata utamanya pelaku usaha
menengah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palangka Raya
menggelar pelatihan manajemen homestay/ pondok wisata/ rumah wisata yang
dilaksanakan di Hotel Aquarius Kota Palangka Raya selama 2 hari pada 12 Juni
s/d 13 Juni 2019.
Dasar
kegiatan ini, dalam upaya meningktakan kemajuan pariwisata yang dianggap sangat
penting bagi suatu daerah demi peningkatan ekonomi masyarakat lokal, sehingga
pelatihan manajemen ditujukan untuk mempersiapkan pelaku industri
pariwisata di Kota Palangka Raya agar
mampu ikut serta dan terlibat secara langsung dalam pembangunan kepariwisataan.
“Selain
terdapat materi, pada kegiatan pelatihan itu kita juga menggagas praktik
lapangan di Eco Village selama 1 hari,†jelas Kepala Disbudpar Palangka Raya,
Hj Norma Hikmah kepada Kalteng Pos, baru-baru ini.
Jumlah
peserta yang terlibat sebanyak 40 orang,
mulai dari pelaku jasa usaha usaha homestay/pondok wisata/rumah wisata, dinas
teknis terkait, Pokdarwis Sei Gohong dan Pokdarwis Kereng Bangkirai. Selain
itu, lanjut wanita berkerudung ini , pelatihan manajemen homestay memang sangat
penting sebagai wadah bersama dalam rangka peningkatan sumber daya pariwisata
para pelaku/ pengusaha. Karena lewat pelatihan ini pelaku industri
pariwisata diajak untuk memiliki
kompetensi dasar pelayanan prima.
“Harapan kita peserta mampu
mengimplementasikan kompetensinya untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang pada akhirnya semakin meningkatnya kualitas pelayanan dan
memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan perekonomian masyarakat,†tegasnya.
Lebih
lanjut, dijelaskannya, pelatihan manajemen kali ini berorientasi pada tiga tujuan. Pertama supaya mampu
meningkatkan dan mengimplementasikan kompetensinya sehingga mampu meningkatkan
kinerja serta daya saing bagi pembangunan kepariwisataan nasional maupun
lingkup yang lebih luas.
“Kedua
kita ingin mendorong pelaku usaha sektor industri pariwisata untuk mengetahui
dan memahami pelayanan prima, dan ketiga dapat meningkatkan dan memahami
kompetensi manajemen homestay/pondok wisata/rumah wisata sebagai instrumen
strategis dalam rangka pengelolaan wilayah wisata dan berujung peningkatan
kesejahteraan masyarakat,†ungkapnya. (pri/iha/CTK)