MEMILIKI segudang prestasi dan pengalaman, Kristian Reynaldy dan Vania Putri Arfanda Kurnia mendapat amanah sebagai role model bagi siswa-siswi sekolah menengah atas (SMA) di Kalteng. Yups, mereka terpilih sebagai Duta SMA Kalteng tahun 2023 pada Agustus lalu. Duta SMA dibentuk untuk menunjuk sepasang siswa-siswi di daerah menjadi contoh bagi teman-teman SMA lainnya.
Reynaldy dan Vania dianggap mampu menjadi contoh karena prestasi dan hal-hal positif yang mereka lakukan. Tentu saja harus menginspirasi bagi teman-teman lainnya. Duta SMA Kalteng dari SMAN 1 Kasongan, Kabupaten Katingan. Kata Rey, duta SMA memiliki semboyan dengan kata “SMA” yakni sinergi, mandiri dan aktif yang harus diwujudkan oleh seluruh Duta SMA se-Indonesia.
Saat ini, Rey terus berusaha mewujudkan semboyan itu sesuai dengan passion-nya. Dia membangun personal branding di media sosialnya, bagaimana cara menjadi anak sekolah yang berprestasi, mengatur waktu antara belajar dan berkegiatan serta tips-tips lainnya. Saat maju sebagai Duta SMA Kalteng, ia mengusung program “maimbit”. Diambil dari bahasa Dayak Ngaju yang artinya mengajak
“Saya sering mengikuti perlombaan, melalui program ini saya ingin sharing pengalaman di media sosial, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng dengan menyebarkan pengalaman-pengalaman saya, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak SMA di Kalteng,” kata pria kelahiran Palangka Raya, 29 Desember 2006 ini.
Harapannya, dengan menjadi Duta SMA ia benar-benar bisa mengimplementasikan program dan semboyan Duta SMA. Dengan demikian akan banyak anak-anak SMA di Kalteng yang termotivasi dan bisa melakukan hal-hal positif.
“Semoga setiap tahun ada anak-anak SMA di Kalteng yang ikut program Duta SMA ini dan program yang sudah ada bisa terus dilanjutkan,” tegas Rey yang bercitacita sebagai analisis data ini.
Menjadi Duta SMA dimulai dari informasi yang ia dapat di sosial media. Pemilihan langsung tingkat provinsi dan diikuti oleh beberapa anak SMA se-Kalteng. Pemilihan dilaksanakan secara daring dengan juri langsung dari Direktorat SMA Kemendikbud.
“Setelah dinyakan lolos sebagai Duta SMA Provinsi Kalteng, kami ke Jakarta untuk acara pertemuan Duta SMA se-Indonesia. Kemudian kami kembali untuk melaksanakan program yang sudah kami usung dan betul-betul mengimplementasikan diri sebagai Duta SMA,” ujar siswa kelas 12 IPA 1 ini.
Berpasangan dengan Rey, Vania Putri Arfanda Kurnia merupakan Duta SMA Kalteng Putri dari SMAN 2 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Alasan Vania ingin menjadi duta SMA berawal dari lolosnya dia mengikuti pertukaran pelajar ke USA dengan program beasiswa KL YES selama sepuluh bulan. Dari situlah ada semangat dalam dirinya untuk berbagi informasi mengenai apa yang ia dapatkan.
“Selama pertukaran pelajar, ada banyak hal positif yang saya dapatkan, saya ingin share kepada teman-teman semua khususnya di Kalteng,” kata perempuan yang lahir di Boyolali, 22 Maret 2005 ini. Memiliki pengalaman menarik, Vania ingin menajdi role model untuk
teman-teman SMA di Bumi Tambun Bungai ini. Melalui ajang Duta SMA, menjadi wadah yang tepat untuk menyalurkan apa yang menjadi tujuan dan harapannya.
“Ada satu program yang menjadi fokus utama, yaitu TeenTalks. Ini adalah suatu wadah yang aku harapkan nantinya bisa menjadi ajang berdiskusi, memberikan informasi serta memotivasi teman-teman agar dapat mengeksplor kempuan diri,” ucapnya perempuan kelas XI IPS ini.
Hal ini sesuai dengan profil pelajar Pancasila dan anak-anak pelajar di Kalteng dapat bersaing sampai ke kancah internasional. Dalam TeenTalk ini ada beberapa sub tema yang menjadi orientasi, sejalan dengan program Kemendikbudristek. Vania menambahkan, programprogram dari Kemendikbud saat ini sudah sangat bagus. Besar harapan dalam penerapannya sesuai dengan instruksi pusat dan bisa tersampaikan kepada siswa-siswi SMA.
“Sehingga apa yang menjadi tujuan program merdeka belajar dapat terlaksana secara efektif, harapannya semua siswa SMA nantinya siap bersaing baik di dalam atau luar negeri,” tutupnya. (abw/kpg/ind)