29.2 C
Jakarta
Tuesday, September 9, 2025

Hindari Empat Tindakan Emosional Kelola Keuangan

SIAPA sih yang tak ingin punya
kondisi keuangan sehat? Semua itu tak lepas dari pengelolaan keuangan yang
tepat. Sayangnya tidak semua orang bila melakukan pengelolaan keuangan yang
baik dan benar. Sering kali, memperlakukan uang secara emosional yang hasilnya
membuat pengelolaan keuangan jadi berantakan.

Dalam pengelolaan keuangan,
tindakan yang mengakibatkan keputusan emosional memang sudah seharusnya
dihindari. Sebab keuangan yang tidak sehat bakal jadi penyesalan atas tindakan
yang dilakukan.

Oleh karena itu, Anda perlu
memahami apa saja tindakan yang tergolong emosional dalam keuangan dan
bagaimana cara mengatasinya. Sehingga Anda bisa menghindarinya dan keuangan
tetap berada dalam kondisi baik.

Lalu, apa
saja sih bentuk pengelolaan keuangan yang emosional itu? Jangan
ditiru, ini lho bentuk mengelola keuangan yang emosional seperti
dikutip dari Jawapos.comhttps://www.cermati.com/, baru-baru
ini.

1. Terlalu Memenuhi Gaya Hidup

Hampir setiap orang memiliki
gaya hidup yang berbeda-beda tingkatannya. Namun banyak dari kita lebih
mementingkan gaya hidup ini untuk dipenuhi ketimbang kebutuhan yang lebih
penting.

Hal ini jelas tindakan
emosional yang bisa merugikan diri Anda sendiri atau orang lain. Gaya hidup
yang kurang bermanfaat seperti membeli barang mewah, liburan terlalu mahal,
atau membeli barang tidak penting haruslah dihindari.

Memenuhi gaya hidup memang
tidak salah, namun harus dibatasi karena pada dasarnya kebutuhan hidup seperti
makan, tagihan, dan pembayaran adalah hal yang lebih penting. Menghindari gaya
hidup hedon adalah salah satu pengelolaan uang yang baik dan bikin keuangan
Anda sehat dalam waktu lama.

Baca Juga :  MTs Annur Gelar Try Out UNBK

2. Membeli Rumah Melebihi
Kebutuhannya

Bila Anda memiliki keluarga
kecil tentu rumah ukuran dengan satu garasi sudah cukup, namun masih banyak
orang yang mencoba membeli rumah yang ukurannya terlalu besar. Selain itu
banyak juga orang yang membeli perabotan untuk rumah yang terlalu banyak
sehingga tidak terpakai.

Tindakan seperti di atas tentu
bisa membuat masalah bagi keuangan Anda karena merupakan tindakan tanpa pikir
panjang. Oleh sebab itu Anda harus memperhitungkan beli rumah atau barang
sesuai dengan kebutuhan. Anda bisa mencoba memperluas rumah Anda atau membeli
rumah baru bila kebutuhan sudah dirasa meningkat.

3. Bergaul dengan Orang Hedon

Memiliki teman tentu dapat
mempengaruhi pengelolaan keuangan Anda baik secara langsung atau tidak. Teman
yang gaya hidupnya biasa-biasa saja tentu berbeda dengan teman sosialita yang
suka belanja dan memiliki kebiasaan menghamburkan uang untuk hal yang tak
penting.

Hal ini bisa saja memengaruhi
tindakan keuangan Anda. Karena sifat manusia sebagai makhluk sosial tentu
sedikit banyak Anda akan mengikuti kebiasaan teman Anda yang suka boros dalam
berbelanja.

Anda juga bisa saja
berlomba-lomba dengan teman Anda untuk memiliki barang terbaik yang bisa Anda
dapatkan. Hal ini bila dibiarkan tentu akan merugikan diri Anda sendiri secara
finansial. Oleh sebab itu Anda harus bijaksana dalam meilih teman dan
mengendalikan emosi Anda ketika ingin mengikuti gaya hidup teman. Anda bisa
menghindar dari teman seperti mereka atau mencoba tidak mengikuti gaya hidup
mereka sebisa mungkin.

Baca Juga :  Faktor Kepribadian Bisa Memicu Seseorang Selingkuh dari Pasangan

4. Melakukan Investasi Tanpa
Pikir Panjang

Investasi tanpa berpikir lebih
dulu bisa jadi adalah kesalahan terbesar dalam pengelolaan keuangan. Hal ini
karena bisa saja investasi tersebut merugikan Anda karena tidak menguntungkan
atau bahkan bersifat bodong.

Melibatkan emosi dalam
tindakan ini jelas harus dihindari. Sebagai contoh ketika Anda mencoba
investasi pada dunia saham, pasti ada saja orang yang mencoba membeli saham
dikala harga naik sebanyak-banyaknya.

Lalu orang itu menjualnya
ketika harga turun dalam waktu singkat. Tindakan ini hanya ditimbulkan dari
perasaan khawatir sehingga bisa timbul kerugian dari orang tersebut. Padahal
kita tahu pasar saham merupakan zona dimana ketidakpastian dan fluktuasi harga
sangatlah tinggi, terutama dalam waktu singkat. Meski begitu investasi jangka
Panjang menjanjikan karena bisa memberi untung yang besar.

Hal inilah yang seharusnya
dilakukan, bukan melakukan jual beli begitu saja tanpa berpikir panjang. Bila
Anda tertarik berinvestasi pastikan investasi tersebut aman dan menguntungkan.
Jangan lupa memperhitungkan segala kemungkinan yang ada agar Anda bisa dapat
keuntungan sesuai harapan. Hal ini merupakan salah satu cara pengelolaan
keuangan yang baik untuk dilakukan.(jpc)

 

SIAPA sih yang tak ingin punya
kondisi keuangan sehat? Semua itu tak lepas dari pengelolaan keuangan yang
tepat. Sayangnya tidak semua orang bila melakukan pengelolaan keuangan yang
baik dan benar. Sering kali, memperlakukan uang secara emosional yang hasilnya
membuat pengelolaan keuangan jadi berantakan.

Dalam pengelolaan keuangan,
tindakan yang mengakibatkan keputusan emosional memang sudah seharusnya
dihindari. Sebab keuangan yang tidak sehat bakal jadi penyesalan atas tindakan
yang dilakukan.

Oleh karena itu, Anda perlu
memahami apa saja tindakan yang tergolong emosional dalam keuangan dan
bagaimana cara mengatasinya. Sehingga Anda bisa menghindarinya dan keuangan
tetap berada dalam kondisi baik.

Lalu, apa
saja sih bentuk pengelolaan keuangan yang emosional itu? Jangan
ditiru, ini lho bentuk mengelola keuangan yang emosional seperti
dikutip dari Jawapos.comhttps://www.cermati.com/, baru-baru
ini.

1. Terlalu Memenuhi Gaya Hidup

Hampir setiap orang memiliki
gaya hidup yang berbeda-beda tingkatannya. Namun banyak dari kita lebih
mementingkan gaya hidup ini untuk dipenuhi ketimbang kebutuhan yang lebih
penting.

Hal ini jelas tindakan
emosional yang bisa merugikan diri Anda sendiri atau orang lain. Gaya hidup
yang kurang bermanfaat seperti membeli barang mewah, liburan terlalu mahal,
atau membeli barang tidak penting haruslah dihindari.

Memenuhi gaya hidup memang
tidak salah, namun harus dibatasi karena pada dasarnya kebutuhan hidup seperti
makan, tagihan, dan pembayaran adalah hal yang lebih penting. Menghindari gaya
hidup hedon adalah salah satu pengelolaan uang yang baik dan bikin keuangan
Anda sehat dalam waktu lama.

Baca Juga :  MTs Annur Gelar Try Out UNBK

2. Membeli Rumah Melebihi
Kebutuhannya

Bila Anda memiliki keluarga
kecil tentu rumah ukuran dengan satu garasi sudah cukup, namun masih banyak
orang yang mencoba membeli rumah yang ukurannya terlalu besar. Selain itu
banyak juga orang yang membeli perabotan untuk rumah yang terlalu banyak
sehingga tidak terpakai.

Tindakan seperti di atas tentu
bisa membuat masalah bagi keuangan Anda karena merupakan tindakan tanpa pikir
panjang. Oleh sebab itu Anda harus memperhitungkan beli rumah atau barang
sesuai dengan kebutuhan. Anda bisa mencoba memperluas rumah Anda atau membeli
rumah baru bila kebutuhan sudah dirasa meningkat.

3. Bergaul dengan Orang Hedon

Memiliki teman tentu dapat
mempengaruhi pengelolaan keuangan Anda baik secara langsung atau tidak. Teman
yang gaya hidupnya biasa-biasa saja tentu berbeda dengan teman sosialita yang
suka belanja dan memiliki kebiasaan menghamburkan uang untuk hal yang tak
penting.

Hal ini bisa saja memengaruhi
tindakan keuangan Anda. Karena sifat manusia sebagai makhluk sosial tentu
sedikit banyak Anda akan mengikuti kebiasaan teman Anda yang suka boros dalam
berbelanja.

Anda juga bisa saja
berlomba-lomba dengan teman Anda untuk memiliki barang terbaik yang bisa Anda
dapatkan. Hal ini bila dibiarkan tentu akan merugikan diri Anda sendiri secara
finansial. Oleh sebab itu Anda harus bijaksana dalam meilih teman dan
mengendalikan emosi Anda ketika ingin mengikuti gaya hidup teman. Anda bisa
menghindar dari teman seperti mereka atau mencoba tidak mengikuti gaya hidup
mereka sebisa mungkin.

Baca Juga :  Faktor Kepribadian Bisa Memicu Seseorang Selingkuh dari Pasangan

4. Melakukan Investasi Tanpa
Pikir Panjang

Investasi tanpa berpikir lebih
dulu bisa jadi adalah kesalahan terbesar dalam pengelolaan keuangan. Hal ini
karena bisa saja investasi tersebut merugikan Anda karena tidak menguntungkan
atau bahkan bersifat bodong.

Melibatkan emosi dalam
tindakan ini jelas harus dihindari. Sebagai contoh ketika Anda mencoba
investasi pada dunia saham, pasti ada saja orang yang mencoba membeli saham
dikala harga naik sebanyak-banyaknya.

Lalu orang itu menjualnya
ketika harga turun dalam waktu singkat. Tindakan ini hanya ditimbulkan dari
perasaan khawatir sehingga bisa timbul kerugian dari orang tersebut. Padahal
kita tahu pasar saham merupakan zona dimana ketidakpastian dan fluktuasi harga
sangatlah tinggi, terutama dalam waktu singkat. Meski begitu investasi jangka
Panjang menjanjikan karena bisa memberi untung yang besar.

Hal inilah yang seharusnya
dilakukan, bukan melakukan jual beli begitu saja tanpa berpikir panjang. Bila
Anda tertarik berinvestasi pastikan investasi tersebut aman dan menguntungkan.
Jangan lupa memperhitungkan segala kemungkinan yang ada agar Anda bisa dapat
keuntungan sesuai harapan. Hal ini merupakan salah satu cara pengelolaan
keuangan yang baik untuk dilakukan.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru