PSIKOLOG dari Universitas Indonesia (UI) Dr Rose
Mini Agoes Salim mengatakan edukasi terkait virus korona atau Covid-19 kepada
anak-anak harus menyesuaikan usia mereka agar mudah dipahami.
“Pemberian informasi Covid-19
sebetulnya sama untuk siapa saja tapi cara penyampaiannya harus disesuaikan
usia,†kata dia saat memberikan materi terkait virus corona dengan tema Mempersiapkan psikologis anak dalam
penanganan Corona: #belajardirumah di Jakarta, Kamis (19/3),
seperti dikutip dari Antara.
Jika edukasi atau informasi
terkait virus corona diberikan kepada balita atau batita, maka orang tua
sebaiknya menggunakan media berupa boneka, video atau cerita. Dengan cara tersebut
maka anak tidak menjadi takut dan lebih mudah memahami. “Sedangkan untuk anak
yang sudah besar maka bisa dilakukan dengan kata-kata biasa atau menyesuaikan
umur mereka,†katanya.
Pandemi korona, kata dia,
telah membuat anak-anak tidak bisa ke sekolah, orang tua pun ada yang bekerja
dari rumah. Kondisi tersebut bisa saja membuat anak cemas, belum lagi status
corona kini telah menjadi bencana nasional.
Ia menjelaskan, daripada
memfokuskan pada risiko kematian akibat korona, orang tua lebih baik memberi pemahaman
kepada anak bahwa virus korona bisa dicegah dan disembuhkan. “Tegaskan pula
bahwa orang yang terkena virus bisa sembuh dan sudah ada buktinya,†ujar dia.
Langkah selanjutnya ialah
mengajak anak untuk menerapkan pola hidup sehat. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk makan sehat
dan olahraga. “Katakan bahwa pola hidup sehat, daya tahan tubuh dalam melawan
viruscorona akan lebih kuat kepada anak,†tegasnya. (*)