Site icon Prokalteng

Tak Sabar Masuk Pondok Pesantren, Dekat dengan Alquran Sejak Dini

tak-sabar-masuk-pondok-pesantren-dekat-dengan-alquran-sejak-dini

MASIH di suasana Ramadan,
anak-anak akan diajarkan untuk beribadah seperti membaca Alquran. Bagi sebagian
anak hal itu akan terasa berat, karena belum terbiasa. Berbeda dengan Aisya
Hamida Halim ini. Bahkan, dia sekarang sudah tidak sabar akan masuk ke pondok
pesantren.

Kepada Kalteng Pos, ibu Caca
(panggilan akrab Aisya Hamida Halim, red) Tien Indah Wahyuni mengatakan anaknya
ini baru saja lulus PAUD Wafa Amanah, dan lolos seleksi masuk Pondok Pesantren
Al Anshari di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Untuk masuk ke pondok tentu
bukan perkara mudah, sebagai orang tua dirinya pun menyiapkan anaknya ini sejak
satu tahun lalu.

“Dia sudah siap tidak
dijenguk tiga bulan pertama dan sudah belajar mandiri, seperti mandi sendiri,
lipat baju sendiri, makan sendiri. Doakan mudah-mudahan betah di pondok,” harap
istri dari H Rahmat Rusyadi ini, ketika dibincangi, beberapa waktu lalu.

Caca, anak perempuan
kelahiran Palangka Raya, 13 Desember 2012 ini pun sampai memiliki hobi membaca Alquran.
Dia begitu dekat sekali dengan Alquran, berkat ajaran dari kedua orang tuanya
tersebut.

“Harapan terbesar buat anak
adalah bisa menjadi hafizhah quran yang berguna bagi keluarga, agama dan
negara,” ucap Tien terhadap anak pertamanya itu.

Caca memiliki dua saudara
yakni Maryam Athira Halim dan Muhammad Jundullah Halim. Bukan hanya kepada
Caca, Tien dan Rahmat pun mendekatkan Alquran sejak dini kepada ketiga anaknya
tersebut. (ila/)

Trik Mengajarkan Anak Hafal
Alquran

ala Orang
Tua Caca:

         
Sering diperdengarkan murottal mp3 Quran,
khususnya juz amma. Contohnya setiap subuh ketika anak masih tertidur,
sepanjang hari, bahkan malam ketika anak mau tidur.

         
Semakin sering anak mendengarkan lantunan
ayat suci Alquran, maka akan merekam apa yang didengarnya.

         
Selain itu, menghidupkan program Maghrib
Mengaji. Orang tua berperan aktif mengajarkan anak mengaji di antara waktu
maghrib dan isya. Tidak ada televisi dan gadget.

Exit mobile version