28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Kebersihan Tangan untuk Kesehatan Sangat Penting

PALANGKA RAYA – Semenjak kecil, tentu
sering diberitahu orangtua maupun guru, agar rajin-rajin mencuci tangan sebelum
makan atau melakukan banyak aktivitas agar tidak mudah sakit. Kegiatan
sederhana ini ternyata sangat efektif menekan penyebaran penyakit dengan
signifikan.

Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi atau Infection Prevention
Control Nurse
RS Islam PKU Muhammadiyah
Palangka Raya, Ns Nurlia Damayanti S Kep, menjelaskan rendahnya kesadaran
melakukan cuci tangan merupakan penyebab utama infeksi dan penyebaran
0 aureus, bakteri gram-negatif, virus, dan jamur.

“Resident flora merupakan kuman normal yang telah
lama menetap di lapisan kulit yang lebih dalam (profunda). Kuman ini biasanya
sulit dihilangkan dengan cuci tangan. Namun kuman ini jarang menyebabkan
infeksi,” ujar Ns Nurlia saat ditanya betapa pentingnya cuci tangan, kemarin.

Baca Juga :  Setelah 44 Tahun, Komik Donal Bebek Pamit!

 Contoh, lanjut dia, negative coagulase staphylococci. Dengan cuci tangan
yang benar dan teratur, kuman penyebab infeksi di tangan akan mudah
dibersihkan. Oleh karena itu, tegas dia, cuci tangan merupakan upaya pencegahan
infeksi yang mudah, murah dan sangat efektif.

Ia juga menjelaskan, tangan merupakan kendaraan untuk mentransmisikan
kuman penyebab infeksi dari satu orang ke orang lain. Proses transmisi ini melalui
tahapan berurutan. Misal terjadi kontak antara orang lain atau petugas
kesehatan dengan orang sakit, sehingga kuman tersebut berpindah ke tangan orang
lain.  

“Tangan merupakan media dengan kelembaban dan suhu yang sesuai, sehingga
kuman makin berkembang biak. Dengan tidak mencuci tangan, kuman tersebut mampu
hidup di tangan selama beberapa menit atau selama waktu minimal untuk kuman
tetap hidup. Kuman-kuman tertentu bisa tetap hidup di tangan sampai sekitar 3
jam atau di lingkungan sekitar orang sakit selama beberapa minggu sampai
bulan,” katanya.

Baca Juga :  OSIS SMPN 1 Kota Resmi Dilantik

Bila cuci tangan tidak dilakukan dengan benar atau tidak dilakukan sama
sekali, kuman-kuman tersebut akan tetap ada di tangan. Makin sering kontak
dengan orang sakit, makin banyak kuman di telapak tangan. Apa yang dipakai untuk mencuci tangan? Ns
Nurlia menjelaskan  cuci tangan bisa
menggunakan air dan sabun biasa atau sabun non-antiseptik (hand washing), air dan sabun antiseptik (antiseptic hand washing) atau alkohol (hand rubbing).

“Semua istilah tersebut intinya adalah upaya untuk kebersihan tangan (hand hygiene) atau mudahnya dalam hal ini disebut
cuci tangan,” jelasnya singkat. (pri/aza/CTK)

PALANGKA RAYA – Semenjak kecil, tentu
sering diberitahu orangtua maupun guru, agar rajin-rajin mencuci tangan sebelum
makan atau melakukan banyak aktivitas agar tidak mudah sakit. Kegiatan
sederhana ini ternyata sangat efektif menekan penyebaran penyakit dengan
signifikan.

Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi atau Infection Prevention
Control Nurse
RS Islam PKU Muhammadiyah
Palangka Raya, Ns Nurlia Damayanti S Kep, menjelaskan rendahnya kesadaran
melakukan cuci tangan merupakan penyebab utama infeksi dan penyebaran
0 aureus, bakteri gram-negatif, virus, dan jamur.

“Resident flora merupakan kuman normal yang telah
lama menetap di lapisan kulit yang lebih dalam (profunda). Kuman ini biasanya
sulit dihilangkan dengan cuci tangan. Namun kuman ini jarang menyebabkan
infeksi,” ujar Ns Nurlia saat ditanya betapa pentingnya cuci tangan, kemarin.

Baca Juga :  Setelah 44 Tahun, Komik Donal Bebek Pamit!

 Contoh, lanjut dia, negative coagulase staphylococci. Dengan cuci tangan
yang benar dan teratur, kuman penyebab infeksi di tangan akan mudah
dibersihkan. Oleh karena itu, tegas dia, cuci tangan merupakan upaya pencegahan
infeksi yang mudah, murah dan sangat efektif.

Ia juga menjelaskan, tangan merupakan kendaraan untuk mentransmisikan
kuman penyebab infeksi dari satu orang ke orang lain. Proses transmisi ini melalui
tahapan berurutan. Misal terjadi kontak antara orang lain atau petugas
kesehatan dengan orang sakit, sehingga kuman tersebut berpindah ke tangan orang
lain.  

“Tangan merupakan media dengan kelembaban dan suhu yang sesuai, sehingga
kuman makin berkembang biak. Dengan tidak mencuci tangan, kuman tersebut mampu
hidup di tangan selama beberapa menit atau selama waktu minimal untuk kuman
tetap hidup. Kuman-kuman tertentu bisa tetap hidup di tangan sampai sekitar 3
jam atau di lingkungan sekitar orang sakit selama beberapa minggu sampai
bulan,” katanya.

Baca Juga :  OSIS SMPN 1 Kota Resmi Dilantik

Bila cuci tangan tidak dilakukan dengan benar atau tidak dilakukan sama
sekali, kuman-kuman tersebut akan tetap ada di tangan. Makin sering kontak
dengan orang sakit, makin banyak kuman di telapak tangan. Apa yang dipakai untuk mencuci tangan? Ns
Nurlia menjelaskan  cuci tangan bisa
menggunakan air dan sabun biasa atau sabun non-antiseptik (hand washing), air dan sabun antiseptik (antiseptic hand washing) atau alkohol (hand rubbing).

“Semua istilah tersebut intinya adalah upaya untuk kebersihan tangan (hand hygiene) atau mudahnya dalam hal ini disebut
cuci tangan,” jelasnya singkat. (pri/aza/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru