LULURAN telah dikenal sejak lama sebagai salah satu metode perawatan
kulit untuk mempercantik diri. Tak sedikit kaum wanita yang rela meluangkan
waktunya demi melakukan luluran setiap hari karena dianggap akan membuat kulit
lebih cantik dan bersih. Namun, apakah luluran setiap hari benar-benar bisa
mempercantik kulit tanpa memberikan dampak lain?
Luluran adalah salah satu metode scrubbing dengan mengoleskan bahan lulur
ke area kulit disertai dengan pemijatan. Tujuan utama dari jenis perawatan
kulit ini adalah untuk mengangkat sel-sel kulit mati.
Luluran juga termasuk dalam metode eksfoliasi (pengelupasan) kulit
dengan cara mekanik menggunakan bahan lulur. Pengelupasan kulit sendiri dapat
ditempuh dengan empat cara, yaitu kimia, chemical peeling, mekanik hingga
mencabut rambut.
Sel-sel kulit mati yang menumpuk bisa menyebabkan kulit menjadi
kusam dan terasa kasar saat diraba, sehingga bila sel-sel kulit mati diangkat
dari kulit akan membuat kulit tampak lebih cerah, halus, dan lembut.
Sebenarnya, kulit memiliki kemampuan untuk melepaskan sel kulit
matinya sendiri, yang dikenal sebagai siklus kulit. Regenerasi kulit ini
normalnya terjadi setiap 28 hari, diartikan sebagai sel kulit dari dasar hingga
sampai puncak mati membutuhkan waktu selama 28 hari.
Manfaat luluran
Selain bisa menjaga kecantikan, luluran ternyata juga dapat
menjaga kesehatan. Luluran dapat berfungsi untuk mencerahkan, melembapkan,
menghaluskan, melembutkan, bahkan melawan tanda-tanda penuaan. Dengan melakukan
luluran, tubuh akan terasa lebih rileks dan segar. Pijatannya bisa meningkatkan
sirkulasi darah yang akan berdampak positif pada kulit maupun tubuh.
Manfaat lain dari luluran juga bergantung dengan bahan yang
terkandung dalam produk lulurnya. Biasanya, bahan lulur terdiri dari partikel
kecil seperti pasir yang membantu menghilangkan sel kulit mati.
Lulur terbagi dalam dua jenis scrub, yaitu kasar dan lembut. Lulur
berjenis scrub halus, akan lebih aman untuk digunakan lebih sering dibandingkan
dengan scrub kasar.
Anjuran yang disarankan untuk melakukan luluran adalah dua hingga
tiga kali seminggu untuk kulit normal dan kombinasi, serta satu kali seminggu
untuk jenis kulit sensitif. Kulit kombinasi ditandai dengan kulit berminyak
pada daerah T-zone (dahi dan hidung) dengan pipi yang kering. Sementara
kulit sensitif ditandai dengan mudah merah dan iritasi.
Frekuensi ideal untuk melakukan luluran juga sangat bergantung
dengan aktivitas Anda. Jika sering terpapar sinar matahari atau banyak
aktivitas di luar ruangan, Anda mungkin perlu lebih sering melakukannya.
Dampak jika terlalu sering luluran
Namun hati-hati, meski memiliki manfaat bagi kesehatan, Anda tetap
tak boleh terlalu sering luluran. Lapisan teratas kulit merupakan lapisan
pelindung, sehingga bila terlalu sering luluran akan menganggu lapisan
tersebut. Terganggunya lapisan pelindung kulit ini akan membuat kulit lebih
sensitif terhadap sinar ultraviolet, sehingga menyebabkan mudah merah dan
terbakar.
Selain itu, luluran setiap hari juga tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan kerusakan kulit, seperti:
1. Kulit kering
Kulit kering timbul akibat kelembaban kulit yang hilang karena
terkikisnya minyak alami karena terlalu sering luluran.
2. Keriput
Saat kulit semakin menipis, akan lebih mudah timbul kerutan yang
merupakan salah satu tanda penuaan.
3. Radang
Sel-sel kulit yang baru tumbuh akan terkelupas kembali saat
melakukan luluran setiap hari, sehingga kulit akan lebih mudah teriritasi
hingga meradang.
Bahkan pada mereka yang memiliki jenis kulit normal, luluran
setiap hari dapat memicu kering berlebih, iritasi, kemerahan, hingga pembuluh
darah rusak. Namun, sama sekali tidak melakukan luluran juga dapat menyebabkan
penumpukan sel kulit mati yang akan menyumbat pori-pori, sehingga berisiko
menimbulkan jerawat.
Untuk mempercantik diri, luluran memang telah menjadi metode yang
terbukti keberhasilannya. Tapi ingat, segala sesuatu tak boleh dilakukan secara
berlebih, termasuk luluran. Jika Anda luluran setiap hari, bukan kecantikan
kulit yang didapat, melainkan justru kerusakan kulit. Karena itu, Anda perlu bijak
dalam menentukan seberapa sering melakukan jenis perawatan ini. (MS/ RVS/klikdokter)