25.9 C
Jakarta
Sunday, April 13, 2025

Pentingnya Menyiapkan Dana Darurat di Tengah Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia
sejak ditemukannya kasus pertama pada Maret, membuat pemerintah mengimbau
masyarakat untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota
mulai April untuk menekan penyebaran Covid-19 hingga saat ini. Akibatnya,
sekolah mengadakan proses pembelajaran jarak jauh, perkantoran menghimbau
karyawannya untuk bekerja dari rumah, hingga larangan mudik yang diberlakukan
oleh pemerintah.

Pandemi Covid-19 ini telah berdampak ke
berbagai sektor, baik itu pendidikan, sosial, hingga ekonomi. Tak hanya sektor
industri di Indonesia, seluruh lapisan masyarakat Indonesia pun merasakan
dampak dari pandemi ini, baik dari segi kesehatan, kehidupan, hingga finansial.
Agar dapat bertahan melewati masa sulit seperti saat ini, sebagian orang
membatasi pengeluaran secara besar-besaran. Hal ini terpaksa dilakukan, karena
tidak memiliki dana darurat yang bisa digunakan saat terjadi pandemi seperti
saat ini.

Dalam kondisi seperti saat ini, mempunyai dana
darurat sangat membantu kondisi keuangan agar dapat berjalan normal. Dana
darurat adalah sejumlah dana yang disiapkan, untuk dipakai ketika terjadi hal
yang tidak diperkirakan sebelumnya atau dipakai untuk keadaan mendesak. Dana
darurat adalah dana harus disimpan dalam instrumen keuangan yang likuid (mudah
diuangkan), salah satunya adalah emas. Sebaiknya dana darurat dipersiapkan
sejak awal, sebelum melakukan investasi atau menjalani hidup ala sultan.

Sebelum semakin terlambat, berikut adalah tips
untuk mempersiapkan dana darurat yang dilansir dari Treasury.id:

Baca Juga :  DKP Kalteng Buka Puasa Bersama

1. Hitung Dana Darurat yang Diperlukan
Langkah pertama yang harus dilakukan saat mempersiapkan dana darurat adalah
melakukan perhitungan. Setiap besaran dana darurat untuk setiap individu
berbeda-beda, sesuai dengan besarnya dana yang dikeluarkan setiap bulan dan
tanggungan yang dimiliki. Bagi individu yang masih lajang, maka dana darurat
yang perlu dipersiapkan adalah 6 kali dari pengeluaran bulanannya. Bagi yang
sudah menikah, dana darurat yang perlu dipersiapkan adalah 9 kali dari
pengeluaran bulanan. Sedangkan bagi yang sudah menikah dan memiliki anak, dana
darurat yang perlu disiapkan adalah 12 kali dari pengeluaran bulanan. Semakin
besar tanggungannya, maka dana darurat yang harus dipersiapkan juga semakin
besar.

2. Alokasikan Keuangan untuk Dana Darurat
Setelah melakukan perhitungan, perhatikan kondisi keuangan dan penghasilan yang
didapatkan. Sebelum memikirkan untuk berbelanja, alokasikan pendapatan Anda
sesuai perhitungan untuk dana darurat terlebih dahulu. Hal ini untuk memastikan
bahwa Anda sudah memiliki dana darurat, yang bisa digunakan saat keadaan
mendesak. Setelah dana darurat dialokasikan, Anda bisa menggunakan sisa
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok, tabungan, atau untuk jajan.

3. Pilih Instrumen yang Memberi Keuntungan
Lebih

Karena Anda tidak akan pernah tahu kapan keadaan mendesak datang dan Anda
membutuhkan dana darurat, maka sebaiknya pilihlah instrumen keuangan yang
sifatnya likuid dan bisa memberikan nilai lebih dalam jangka panjang agar dapat
memberikan keuntungan bagi Anda saat mempersiapkan dana darurat, seperti Emas.
Sebaiknya, simpan dana darurat Anda dalam bentuk emas 24 karat. Hindari
menyimpan emas yang memiliki kadar 18 karat, seperti perhiasan, karena nilainya
akan lebih rendah pada saat dijual. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat
mengurangi nilainya saat dijual, seperti kondisi fisik dan model perhiasan
tersebut.

Baca Juga :  Di 7 Tempat Umum Ini Pengunjung Resmi Boleh Telanjang

4. Disiplin Menyiapkan Dana Darurat
Disiplin merupakan salah satu tantangan terbesar sekaligus menjadi poin yang
sangat menentukan saat mengelola keuangan. Rasanya selalu saja ada keinginan
mendesak, atau bahkan momen diskon yang sayang untuk dilewatkan saat ingin
mulai menyimpan. Berusahalah untuk menahan diri dan fokus untuk mengumpulkan
dana darurat.

5. Lakukan Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Lakukan evaluasi secara berkala pada dana yang sudah terkumpul, karena rencana
dan kondisi keuangan kerap mengalami perubahan. Hal ini perlu dilakukan, untuk
mengetahui apakah dana yang terkumpul sudah sesuai dengan target waktu
pengumpulan dana darurat. Jika belum, maka harus dihitung ulang dan
mempersiapkannya dengan lebih disiplin. Apabila ada pendapatan lebih, sebaiknya
alokasikan untuk dana darurat. Sehingga fondasi keuangan menjadi lebih solid
dan kuat.
 

Pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia
sejak ditemukannya kasus pertama pada Maret, membuat pemerintah mengimbau
masyarakat untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota
mulai April untuk menekan penyebaran Covid-19 hingga saat ini. Akibatnya,
sekolah mengadakan proses pembelajaran jarak jauh, perkantoran menghimbau
karyawannya untuk bekerja dari rumah, hingga larangan mudik yang diberlakukan
oleh pemerintah.

Pandemi Covid-19 ini telah berdampak ke
berbagai sektor, baik itu pendidikan, sosial, hingga ekonomi. Tak hanya sektor
industri di Indonesia, seluruh lapisan masyarakat Indonesia pun merasakan
dampak dari pandemi ini, baik dari segi kesehatan, kehidupan, hingga finansial.
Agar dapat bertahan melewati masa sulit seperti saat ini, sebagian orang
membatasi pengeluaran secara besar-besaran. Hal ini terpaksa dilakukan, karena
tidak memiliki dana darurat yang bisa digunakan saat terjadi pandemi seperti
saat ini.

Dalam kondisi seperti saat ini, mempunyai dana
darurat sangat membantu kondisi keuangan agar dapat berjalan normal. Dana
darurat adalah sejumlah dana yang disiapkan, untuk dipakai ketika terjadi hal
yang tidak diperkirakan sebelumnya atau dipakai untuk keadaan mendesak. Dana
darurat adalah dana harus disimpan dalam instrumen keuangan yang likuid (mudah
diuangkan), salah satunya adalah emas. Sebaiknya dana darurat dipersiapkan
sejak awal, sebelum melakukan investasi atau menjalani hidup ala sultan.

Sebelum semakin terlambat, berikut adalah tips
untuk mempersiapkan dana darurat yang dilansir dari Treasury.id:

Baca Juga :  DKP Kalteng Buka Puasa Bersama

1. Hitung Dana Darurat yang Diperlukan
Langkah pertama yang harus dilakukan saat mempersiapkan dana darurat adalah
melakukan perhitungan. Setiap besaran dana darurat untuk setiap individu
berbeda-beda, sesuai dengan besarnya dana yang dikeluarkan setiap bulan dan
tanggungan yang dimiliki. Bagi individu yang masih lajang, maka dana darurat
yang perlu dipersiapkan adalah 6 kali dari pengeluaran bulanannya. Bagi yang
sudah menikah, dana darurat yang perlu dipersiapkan adalah 9 kali dari
pengeluaran bulanan. Sedangkan bagi yang sudah menikah dan memiliki anak, dana
darurat yang perlu disiapkan adalah 12 kali dari pengeluaran bulanan. Semakin
besar tanggungannya, maka dana darurat yang harus dipersiapkan juga semakin
besar.

2. Alokasikan Keuangan untuk Dana Darurat
Setelah melakukan perhitungan, perhatikan kondisi keuangan dan penghasilan yang
didapatkan. Sebelum memikirkan untuk berbelanja, alokasikan pendapatan Anda
sesuai perhitungan untuk dana darurat terlebih dahulu. Hal ini untuk memastikan
bahwa Anda sudah memiliki dana darurat, yang bisa digunakan saat keadaan
mendesak. Setelah dana darurat dialokasikan, Anda bisa menggunakan sisa
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok, tabungan, atau untuk jajan.

3. Pilih Instrumen yang Memberi Keuntungan
Lebih

Karena Anda tidak akan pernah tahu kapan keadaan mendesak datang dan Anda
membutuhkan dana darurat, maka sebaiknya pilihlah instrumen keuangan yang
sifatnya likuid dan bisa memberikan nilai lebih dalam jangka panjang agar dapat
memberikan keuntungan bagi Anda saat mempersiapkan dana darurat, seperti Emas.
Sebaiknya, simpan dana darurat Anda dalam bentuk emas 24 karat. Hindari
menyimpan emas yang memiliki kadar 18 karat, seperti perhiasan, karena nilainya
akan lebih rendah pada saat dijual. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat
mengurangi nilainya saat dijual, seperti kondisi fisik dan model perhiasan
tersebut.

Baca Juga :  Di 7 Tempat Umum Ini Pengunjung Resmi Boleh Telanjang

4. Disiplin Menyiapkan Dana Darurat
Disiplin merupakan salah satu tantangan terbesar sekaligus menjadi poin yang
sangat menentukan saat mengelola keuangan. Rasanya selalu saja ada keinginan
mendesak, atau bahkan momen diskon yang sayang untuk dilewatkan saat ingin
mulai menyimpan. Berusahalah untuk menahan diri dan fokus untuk mengumpulkan
dana darurat.

5. Lakukan Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Lakukan evaluasi secara berkala pada dana yang sudah terkumpul, karena rencana
dan kondisi keuangan kerap mengalami perubahan. Hal ini perlu dilakukan, untuk
mengetahui apakah dana yang terkumpul sudah sesuai dengan target waktu
pengumpulan dana darurat. Jika belum, maka harus dihitung ulang dan
mempersiapkannya dengan lebih disiplin. Apabila ada pendapatan lebih, sebaiknya
alokasikan untuk dana darurat. Sehingga fondasi keuangan menjadi lebih solid
dan kuat.
 

Terpopuler

Artikel Terbaru