Selama
ini banyak masyarakat mencari produk investasi untuk menjaga dananya supaya
tidak lenyap begitu saja pada kurun waktu tertentu. Di sisi lain, tidak jarang
pula para nasabah yang kecewa atau tidak mendapatkan hasil maksimal dari produk
investasi yang mereka beli.
Penasihat
Keuangan dari Finasialku Robby Christy menerangkan sejumlah tip agar tidak
terjebak dalam iming-iming dari produk investasi atau asuransi. Di antaranya
jangan membeli produk asuransi atau investasi karena agen dari produk tersebut
adalah teman atau saudara.
“Biasanya
banyak orang kecewa setelah membeli produk asuransi atau investasi karena
motivasinya membantu teman atau saudara,†ujar Robby Christy kepada JawaPos.com
dalam diskusi virtual pada Kamis (5/11).
Padahal,
harapannya mereka di balik membeli produk asuransi dan investasi itu mendapat
hasil maksimal. Contoh untuk produksi investasi tertentu dengan membayar iuran
atau premi per bulan sebesar Rp 500 ribu. Dalam kurun waktu tertentu dijanjikan
kembali dengan lebih.
“Misalnya
setelah 10 tahun bisa mendapatkan margin 10 persen dari modal yang dibayarkan
setiap bulan,†imbuh Robby. Ternyata setelah tiba pada waktunya atau kontrak
investasinya 10 tahun, hasil dari investasi itu jauh dari ekspektasi.
“Ujung-ujungnya kecewa,†kata Robby.
Untuk
itu, Robby mengingatkan, jangan sampai terjebak dalam return dari sebuah produk
investasi atau asuransi. Sebelum berharap mendapatkan hasil atau return, pahami
dulu risiko dalam sebuah produk itu.
Contohnya
untuk produksi asuransi kesehatan atau asuransi lainnya. Biasanya dalam produk asuransi
ini para agen atau penjual produk asuransi menyampaikan tentang keuntungan yang
didapat dari produknya. Di antaranya ditanggungnya pengobatan untuk sejumlah
penyakit kritis.
“Jangan
beli produk asuransi ketika sedang mengalami sakit atau sakit kritis. Sebab itu
bisa berpotensi tidak diklaim,†ungkapnya.
Dia
menyarankan membeli asuransi kesehatan ketika sedang sehat. Sehingga, pada masa
tertentu si nasabah terserang penyakit kritis, mereka akan mendapat pelayanan
kesehatan dari asuransi.
Biasanya
dalam produk tertentu dijelaskan berapa nilai pagu pertanggungan yang
diberikan. Jika biaya pengeobatan dari penyakit itu melebehi dari
pertanggungan, maka jangan kecewa. “Kuncinya pahami dulu risk dan return-nya.
Jangan hanya melihat benefit semata. Pahami risikonya dari produk itu sendiri,â€
tandasnya.