PALANGKA RAYA – Sepasang ular jenis King Cobra atau dalam
Bahasa latinnya ophiophagus hannah membuat resah warga Jalan Tingang VI, Palangka
Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Ular itu meneror warga dalam waktu 4 hari ini terakhir ini.
Dari keterangan yang dihimpun di tempat, ular tersebut muncul saat salah satu
warga sedang melakukan pembersihan lahan tepat dibelakang kandang ayam yang
sudah tidak digunakan lagi oleh mereka.
“Saat itu kami sedang menebang pohon rambutan, tak
berselang lama muncul sepasang ular kobra dengan kepala melebar persis seperti
telapak tangan saya,†ungkap salah satu warga kepada Kaltengpos.co Minggu
(1/3).
Takut terjadinya hal yang tidak diinginkan, mengingat
keganasan bisa ular kobra yang hingga saat ini masih belum ada penawarnya dan
para ilmuwan peneliti masih melakukan penelitian untuk membuat serum anti
bisanya, membuat warga akhirnya mendatangi Posko Tim Emergency Response
Palangka Raya untuk minta bantu menghalau ular ini.
Sementara itu, tim ERP yang mendapatkan laporan adanya
kemunculan sepasang ular king kobra langsung melakukan pemetaan lokasi dan
melakukan penyisiran diwilayah kemunculan awal ular tersebut.
Meskipun sempat terlihat dan sempat melakukan perlawanan
kepada Tim ERP, akhirnya ular kembali masuk ke sarang.
Kordinator Tim ERP, Yustinus Exaudi atau biasa dioanggil
Nago yang melakukan penyisiran hingga senja masih belum melihat kembali
kemunculan ular king kobra yang paling ditakuti diseluruh dunia setelah black
mamba dan viper gurun.
“Kemungkinan setelah muncul yang pertama tadi, ular
langsung menjadi lebih agresif menjaga tempat teritorialnya, diduga dibawah
reruntuhan bekas kandang ayam tersebut ularnya bersembunyi dan membuat
sarang,” tutur Nago.
Ditambahkan Nago, sudan tiga hari pencarian secara berkala
dilakukan oleh tim ERP namunpenyisiran dan pencarian terhadap ular yang
meresahkan warga sekitar lokasi dihentikan karena kondisi lokasi yang gelap dan
disertai hujan rintik.
“Akan kita cari walaupun dengan personel dan alat
terbatas supaya tidak lagi meresahkan warga,” tutup Nago. (ard)