Yang Lahir di Musim Rindu
: siapakah yang lahir di musim rindu
bersama pekat malam dan embun yang mendekap pagi
yang menetes satu per satu dari daun-daun
di beranda rumah itu
siapakah yang lahir di musim rindu
yang terlahir dari temaram,
ketika kemarau baru saja usai
dan berganti pada musim
yang dirundung kebasahan
di musim hujan saat itu
siapakah yang lahir di musim rindu
yang terlahir dari rahim harapan
sebagai bayi yang menderai tangis
membuncah pada langit-langit
rumah nenek saat itu
siapakah yang lahir di musim rindu
: ibu, akulah anakmu
yang terlahir di musim rindu itu
yang berharap kasih dan peluk cium
dari segala doamu,–
Jember, Desember 2023
—————–
Saat Aku Mengeja Alif Ba Ta Bersamamu Ibu
: tak sebatas kata
kau ejakan alif ba ta di dadaku
saat subuh
sebelum kau pergi
kau ejakan lafaz itu
sebagai lafaz persaksian
di dadaku
tak sebatas kata
kau ejakan alif ba ta di dadaku
tempat kau ajari aku bersyahadah
menyaksikan kalammu dalam menuturkan
kalam-Nya
tak sebatas kata
pada magrib yang tiba
atau isya yang segera akan menjemput kita
kau ejakan kembali alif ba ta itu
sebelum aku memejamkan mata
Jember, Desember 2023
—————-
Ibu, Akulah Nyiur yang Rebah di Pantai Kasihmu
: ibu, akulah nyiur yang rebah
di pantai kasihmu
sebagai samudra,
engkaulah yang senantiasa memberi dekapan
yang tak pernah hilang ditelan gelombang
kerapuhan adalah sisa di terik siang
ketika aku berlari menujumu
dan kau lantas mendekapku
dalam-dalam
Ibu, sebagai nyiur yang rebah
di pantai kasihmu
akulah anak lelakimu
yang selalu bergelayut
di pangkuanmu
sebagai janur yang meluncur di pantai itu
lalu diam dalam belaian lembut
tanganmu
: ibu, akulah
nyiur yang rebah
di pantai kasihmu,–
Jember, Desember 2023
—
AKHMAD TAUFIQ, Penyair dan dosen Universitas Jember