27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 17, 2024

Pembelajaran Ramadan: Time Concern

Di bulan Ramadan salah satu perhatian utama bagi umat muslim adalah perhatian terhadap waktu, terutama waktu sahur dan berbuka. Namun di luar itu, muncul beberapa pembelajaran lain berkaitan dengan waktu, yakni tentang branding, dan pemanfaatannya

Branding waktu

Islam ternyata mengajarkan hal penting yakni branding. Dan hal itu bis akita lihat dalam hal penamaan waktu. Dimana kita tidak hanya mengenal pagi, siang, sore dan malam saja. Bahkan pagi memiliki beberapa nama yang memiliki makna yang berbeda-beda pula. Islam mempunyai nama untuk waktu di pagi hari antara lain, imsyak, subuh, syuruq, dhuha, dimana masing-masing bukan hanya penanda waktu namun juga penanda aktivitas yang berbeda untuk dilakukan yang tidak boleh dilakukan di waktu yang lain.

Begitu kayanya ajaran Islam mengajarkan bahwa waktu saja dapat diberi nama tersendiri dan menjadi perhatian khusus untuk diperhatikan. Maka branding tidak hanya dapat dilakukan untuk produk atau jasa saja, namun juga untuk hal-hal lain.

Dengan demikian, belajar masalah branding menjadi sebuah hal penting bagi umat Islam, dimana selain pemberian nama untuk waktu, Islam juga mengajarkan pemberian nama pada semua jenis Gerakan dalam sholat. Hal tersebut tentu untuk mempermudah aspek pembelajaran.

 

Spesial Momen

Islam juga mengajarkan pentingnya menciptakan dan memanfaatkan momen. ALLAH SWT memiliki waktu atau momen yang dikhususkan dari semua waktu baik harian, mingguan, maupun tahunan. Untuk momen harian, ada waktu sepertiga malam; untuk mingguan ada hari Jumat, hari Jumat adalah penghulunya hari dalam 1 minggu (Sayyidul ayyam); sedang dalam pola tahunan, Ramadan adalah bulan yang lebih diutamakan dari bulan yang lain. Hal tersebut tampak dalam hadits berikut Rasulullah SAW mengatakan, “Penghulu bulan adalah Ramadan, dan penghulu hari adalah Jumat” (HR ath-Thabrani).

Baca Juga :  Selama Ramadan, Stok Pangan di Kalteng Masih Aman

Hal ini juga menjadi pembelajaran yang luar biasa dalam dunia manajemen, bahwa setiap organisasi harus memiliki waktu yang dapat dijadikan sebagai momentum menggairahkan semangat berorganisasi. Biasanya dalam organisasi momennya adalah saat hari ulang tahun.

Setiap elemen organisasi haru terbangkitkan dalam acara memontum tersebut, seperti halnya bulan Ramadan menggerakkan semangat semua umat muslim untuk beribadah dan beramal sholeh. Dan bagi saya penting membuat quality time di berbagai level, baik keluarga, organisasi non laba, perusahaan, maupun pemerintahan, sebagaimana menjadi ajaran agama Islam.

Memaknai waktu

Bila dalam dunia bisnis kita memaknai waktu adalah uang. Maka bulan Ramadan mengingatkan kepada kita makna waktu lain yakni, waktu adalah ibadah. Dimana kita dianjurkan dapat mengisi semua waktu kita dengan beribadah dan beramal sholeh. Anjuran ini sangat kuat mengingat janji bahwa pahala atas amalan kita akan dilipatgandakan oleh ALLAH SWT.

Baca Juga :  Roh Arkand Bodhana Zeshaprajna Datang, Butet Kartaredjasa Kesurupan

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya umatku tidak akan terhina, selama mereka mendirikan bulan Ramadan.’ Sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apa bentuk kehinaan mereka dalam menyia-nyiakan bulan Ramadan?’ Rasulullah menjawab, ‘Pelanggaran terhadap hal-hal yang haram pada bulan Ramadan, seperti zina atau minum khamar.

Allah dan para malaikat melaknatnya hingga tahun berikutnya. Jika ia meninggal sebelum bulan Ramadan berikutnya, maka ia tidak mempunyai kebaikan apa pun di sisi Allah yang bisa menyelamatkannya dari neraka. Oleh sebab itu, berhati-hatilah terhadap bulan Ramadan, karena pahala kebaikan demikian juga ganjaran kejelekan akan dilipat gandakan” (Imam at-Thabrani, al-Mu’jamus Shagir, juz 2, h. 16).

Dengan demikian kita diharapkan dapat memanfaatkan setiap detik waktu kita untuk menambah amal baik kita.

Ramadan yang segera akan berlalu memberikan kepada kita pembelajaran terhadap waktu yang lur biasa, bahwa ada pembelajaran nilai penting melakukan branding, pemberian merk, nilai penting menciptakan momen khusus bagi sebuah institusi dan bagaimana memanfaatkannya. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita dalam mengelola institusi.

*) Gancar Candra Premananto, dosen penggerak manajemen Spiritual dan Ketua Departemen Manajemen FEB Universitas Airlangga.

Di bulan Ramadan salah satu perhatian utama bagi umat muslim adalah perhatian terhadap waktu, terutama waktu sahur dan berbuka. Namun di luar itu, muncul beberapa pembelajaran lain berkaitan dengan waktu, yakni tentang branding, dan pemanfaatannya

Branding waktu

Islam ternyata mengajarkan hal penting yakni branding. Dan hal itu bis akita lihat dalam hal penamaan waktu. Dimana kita tidak hanya mengenal pagi, siang, sore dan malam saja. Bahkan pagi memiliki beberapa nama yang memiliki makna yang berbeda-beda pula. Islam mempunyai nama untuk waktu di pagi hari antara lain, imsyak, subuh, syuruq, dhuha, dimana masing-masing bukan hanya penanda waktu namun juga penanda aktivitas yang berbeda untuk dilakukan yang tidak boleh dilakukan di waktu yang lain.

Begitu kayanya ajaran Islam mengajarkan bahwa waktu saja dapat diberi nama tersendiri dan menjadi perhatian khusus untuk diperhatikan. Maka branding tidak hanya dapat dilakukan untuk produk atau jasa saja, namun juga untuk hal-hal lain.

Dengan demikian, belajar masalah branding menjadi sebuah hal penting bagi umat Islam, dimana selain pemberian nama untuk waktu, Islam juga mengajarkan pemberian nama pada semua jenis Gerakan dalam sholat. Hal tersebut tentu untuk mempermudah aspek pembelajaran.

 

Spesial Momen

Islam juga mengajarkan pentingnya menciptakan dan memanfaatkan momen. ALLAH SWT memiliki waktu atau momen yang dikhususkan dari semua waktu baik harian, mingguan, maupun tahunan. Untuk momen harian, ada waktu sepertiga malam; untuk mingguan ada hari Jumat, hari Jumat adalah penghulunya hari dalam 1 minggu (Sayyidul ayyam); sedang dalam pola tahunan, Ramadan adalah bulan yang lebih diutamakan dari bulan yang lain. Hal tersebut tampak dalam hadits berikut Rasulullah SAW mengatakan, “Penghulu bulan adalah Ramadan, dan penghulu hari adalah Jumat” (HR ath-Thabrani).

Baca Juga :  Selama Ramadan, Stok Pangan di Kalteng Masih Aman

Hal ini juga menjadi pembelajaran yang luar biasa dalam dunia manajemen, bahwa setiap organisasi harus memiliki waktu yang dapat dijadikan sebagai momentum menggairahkan semangat berorganisasi. Biasanya dalam organisasi momennya adalah saat hari ulang tahun.

Setiap elemen organisasi haru terbangkitkan dalam acara memontum tersebut, seperti halnya bulan Ramadan menggerakkan semangat semua umat muslim untuk beribadah dan beramal sholeh. Dan bagi saya penting membuat quality time di berbagai level, baik keluarga, organisasi non laba, perusahaan, maupun pemerintahan, sebagaimana menjadi ajaran agama Islam.

Memaknai waktu

Bila dalam dunia bisnis kita memaknai waktu adalah uang. Maka bulan Ramadan mengingatkan kepada kita makna waktu lain yakni, waktu adalah ibadah. Dimana kita dianjurkan dapat mengisi semua waktu kita dengan beribadah dan beramal sholeh. Anjuran ini sangat kuat mengingat janji bahwa pahala atas amalan kita akan dilipatgandakan oleh ALLAH SWT.

Baca Juga :  Roh Arkand Bodhana Zeshaprajna Datang, Butet Kartaredjasa Kesurupan

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya umatku tidak akan terhina, selama mereka mendirikan bulan Ramadan.’ Sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apa bentuk kehinaan mereka dalam menyia-nyiakan bulan Ramadan?’ Rasulullah menjawab, ‘Pelanggaran terhadap hal-hal yang haram pada bulan Ramadan, seperti zina atau minum khamar.

Allah dan para malaikat melaknatnya hingga tahun berikutnya. Jika ia meninggal sebelum bulan Ramadan berikutnya, maka ia tidak mempunyai kebaikan apa pun di sisi Allah yang bisa menyelamatkannya dari neraka. Oleh sebab itu, berhati-hatilah terhadap bulan Ramadan, karena pahala kebaikan demikian juga ganjaran kejelekan akan dilipat gandakan” (Imam at-Thabrani, al-Mu’jamus Shagir, juz 2, h. 16).

Dengan demikian kita diharapkan dapat memanfaatkan setiap detik waktu kita untuk menambah amal baik kita.

Ramadan yang segera akan berlalu memberikan kepada kita pembelajaran terhadap waktu yang lur biasa, bahwa ada pembelajaran nilai penting melakukan branding, pemberian merk, nilai penting menciptakan momen khusus bagi sebuah institusi dan bagaimana memanfaatkannya. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita dalam mengelola institusi.

*) Gancar Candra Premananto, dosen penggerak manajemen Spiritual dan Ketua Departemen Manajemen FEB Universitas Airlangga.

Terpopuler

Artikel Terbaru