26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kisah Dokter Erianto, Bangga Bisa Ungkap dan Bongkar Penyebab Kematian

Menyebut kata forensik, tentunya tidak semua orang akan mengenal dan
memahami profesi tersebut. Pasalnya keilmuan ini diperlukan untuk mengungkapkan
penyebab kematian seseorang.

SONY, Pangkalan Bun

SENYUM dr Erianto M Ked(FOR) SpMF merekah. Siang
itu, penulis berbincang dengan satu-satunya dokter forensik yang ada di
Kotawaringin Barat (Kobar) ini. Untuk menjadi sepertinya yang sekarang,
bukanlah perkara yang mudah. Berawal dari dokter umum yang bertugas di wilayah
Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kobar.

Selama di sana, dia bekerja di salah satu puskesmas menjadi dokter honorer.
Saat itu, dia diminta untuk membantu melakukan visum terkait kasus pencabulan
terhadap anak di bawah umur. Alhasil setelah dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik dan mampu membongkar kasus tersebut, rupanya menjadi kebiasan dan selalu
dipanggil polisi untuk berkoordinasi dalam pengungkapan kasus. Akhirnya dari
situlah keinginan untuk menjadi dokter forensik terpanggil.

Baca Juga :  Pelaku Fotografi Kerap Terjebak pada Industri Alat, Bukan Industri Kre

“Saya tertarik menjadi dokter forensik karena ingin berdedikasi tidak
hanya bagi profesi yang digeluti. Tetapi ingin membantu pengungkapan kasus agar
dapat terang benderang,” katanya.

Erianto menambahkan, terbukti beberapa kasus mulai pembunuhan yang belum
terungkap, serta mayat yang membusuk sudah beberapa kali diaotopsi dan berhasil
didapatkan penyebabnya. Tentunya rasa bangga dan senang dapat membantu petugas
khususnya penyidik dapat mengungkap terjadinya pembunuhan serta penyebabnya.

Sebagai dokter forensik, dia bangga karena mampu memberikan yang terbaik.
Apalagi tidak mudah menggelutinya profesi ini, karena tidak semua akan minat.
“Saya akan terus dedikasikan pekerjaan ini hingga akhir hayat dan bisa
membantu penyidik dalam mengungkap kasus,” pungkasnya. (*/ami/ctk/nto)

Baca Juga :  Selamat Jalan Yuyung Abdi, di Surga Banyak Spot Indah yang Bisa Difoto

Menyebut kata forensik, tentunya tidak semua orang akan mengenal dan
memahami profesi tersebut. Pasalnya keilmuan ini diperlukan untuk mengungkapkan
penyebab kematian seseorang.

SONY, Pangkalan Bun

SENYUM dr Erianto M Ked(FOR) SpMF merekah. Siang
itu, penulis berbincang dengan satu-satunya dokter forensik yang ada di
Kotawaringin Barat (Kobar) ini. Untuk menjadi sepertinya yang sekarang,
bukanlah perkara yang mudah. Berawal dari dokter umum yang bertugas di wilayah
Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kobar.

Selama di sana, dia bekerja di salah satu puskesmas menjadi dokter honorer.
Saat itu, dia diminta untuk membantu melakukan visum terkait kasus pencabulan
terhadap anak di bawah umur. Alhasil setelah dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik dan mampu membongkar kasus tersebut, rupanya menjadi kebiasan dan selalu
dipanggil polisi untuk berkoordinasi dalam pengungkapan kasus. Akhirnya dari
situlah keinginan untuk menjadi dokter forensik terpanggil.

Baca Juga :  Pelaku Fotografi Kerap Terjebak pada Industri Alat, Bukan Industri Kre

“Saya tertarik menjadi dokter forensik karena ingin berdedikasi tidak
hanya bagi profesi yang digeluti. Tetapi ingin membantu pengungkapan kasus agar
dapat terang benderang,” katanya.

Erianto menambahkan, terbukti beberapa kasus mulai pembunuhan yang belum
terungkap, serta mayat yang membusuk sudah beberapa kali diaotopsi dan berhasil
didapatkan penyebabnya. Tentunya rasa bangga dan senang dapat membantu petugas
khususnya penyidik dapat mengungkap terjadinya pembunuhan serta penyebabnya.

Sebagai dokter forensik, dia bangga karena mampu memberikan yang terbaik.
Apalagi tidak mudah menggelutinya profesi ini, karena tidak semua akan minat.
“Saya akan terus dedikasikan pekerjaan ini hingga akhir hayat dan bisa
membantu penyidik dalam mengungkap kasus,” pungkasnya. (*/ami/ctk/nto)

Baca Juga :  Selamat Jalan Yuyung Abdi, di Surga Banyak Spot Indah yang Bisa Difoto

Terpopuler

Artikel Terbaru