25.8 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Cerita Kapolsek Dusteng Ikut Penertiban Sampai Jadi Tukang Kubur

Pandemi Covid – 19 yang telah lebih dari satu tahun terakhir melanda, menjadi perhatian semua pihak. Tidak sedikit kebijakan pemerintah yang dikeluarkan menekan laju penularan Covid – 19. Semua saling bahu – membahu menanggulangi. Berbagai daya dan upaya pun dimaksimalkan, seperti yang dilakukan Kapolsek Dusun Tengah Iptu Nurheriyanto Hidayat.

BANYAK yang mengira sebagai seorang pemimpin hanya bisa memberikan perintah kepada bawahan namun, berbeda untuk pria kelahiran Situbondo, 16 Juli 1978 itu.  Selain aktif dalam penanganan pesebaran virus asal Wu Han Cina khususnya di Kabupaten Bartim melalui edukasi maupun penertiban protokol kesehatan, ia pun terjun langsung menguburkan jenazah salah seorang warga yang terpapar Covid – 19.

Pada malam itu, Minggu (25/7), bagi perwira polisi berpangkat dua balok  tersebut menjadi pengalaman berharganya. Selain tuntutan tugas, keikhlasan dan rasa takut bercampur menjadi satu.

Baca Juga :  Kisah Pedagang Pasar Kahayan, 11 Tahun Jualan, Baru Sekarang Lapak Kebanjiran

"Was – was takut juga karena saya punya keluarga tetapi kita berusaha membantu agar proses pemakaman bisa berjalan sesuai protokol kesehatan," ucap Nur tersenyum.

Proses pemakaman jenazah salah saeorang warga itu juga cukup menyita waktu. Bayangkan, sejak pukul 21. 30 WIB sampai keesokan hari pukul 03.40 WIB baru selesai.

Dadakan, hanya beberapa orang. Mereka para petugas merespon langsung adanya informasi meninggalnya warga dan harus saat itu juga disemayamkan. Dari hasil koordinasi bersama dengan KUPTD serta keluarga pasien pemakaman pasein yang meninggal dan dinyatakan positif covid akan dimakamkan pada malam itu. Polsek  bersama KUPTD PKM Ampah melakukan koordinasi dengan Ketua RT.20 Kelurahan Ampah Kota guna pemakaman jenazah.

"Saya juga langsung ikut menggunakan hazmat karena dadakan dari awal sampai akhir pemakaman, rasanya seperti itu tidak enak panas, jadi saya menilai petugas kesehatan kita memang hebat selama ini,"  sebut pria yang dianugerahi tiga anak tersebut.

Baca Juga :  Bukan Hartawan tapi Dermawan

Beberapa jam menggunakan baju putih tertutup rapat tersebut membuat sulit bergerak, susah nafasn keringat berkucuran. "Bayangkan petugas kita selama ini siang malam harus mengenakan itu menangani covid nggak habis pikir, belum lagi resiko terpapar," ulasnya.

Penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama dalam melawan Covid – 19. Nur juga mengingatkan, kepada masyarakat agar tidak lalai karena mengancam siapapun.

“Menerapkan protokol kesehatan 5M secara disiplin, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, adalah cara paling efektif yang bisa dilakukan setiap individu untuk menghindari dari tertular atau menularkan Virus Corona ini,” ujarnya. (*)

Pandemi Covid – 19 yang telah lebih dari satu tahun terakhir melanda, menjadi perhatian semua pihak. Tidak sedikit kebijakan pemerintah yang dikeluarkan menekan laju penularan Covid – 19. Semua saling bahu – membahu menanggulangi. Berbagai daya dan upaya pun dimaksimalkan, seperti yang dilakukan Kapolsek Dusun Tengah Iptu Nurheriyanto Hidayat.

BANYAK yang mengira sebagai seorang pemimpin hanya bisa memberikan perintah kepada bawahan namun, berbeda untuk pria kelahiran Situbondo, 16 Juli 1978 itu.  Selain aktif dalam penanganan pesebaran virus asal Wu Han Cina khususnya di Kabupaten Bartim melalui edukasi maupun penertiban protokol kesehatan, ia pun terjun langsung menguburkan jenazah salah seorang warga yang terpapar Covid – 19.

Pada malam itu, Minggu (25/7), bagi perwira polisi berpangkat dua balok  tersebut menjadi pengalaman berharganya. Selain tuntutan tugas, keikhlasan dan rasa takut bercampur menjadi satu.

Baca Juga :  Kisah Pedagang Pasar Kahayan, 11 Tahun Jualan, Baru Sekarang Lapak Kebanjiran

"Was – was takut juga karena saya punya keluarga tetapi kita berusaha membantu agar proses pemakaman bisa berjalan sesuai protokol kesehatan," ucap Nur tersenyum.

Proses pemakaman jenazah salah saeorang warga itu juga cukup menyita waktu. Bayangkan, sejak pukul 21. 30 WIB sampai keesokan hari pukul 03.40 WIB baru selesai.

Dadakan, hanya beberapa orang. Mereka para petugas merespon langsung adanya informasi meninggalnya warga dan harus saat itu juga disemayamkan. Dari hasil koordinasi bersama dengan KUPTD serta keluarga pasien pemakaman pasein yang meninggal dan dinyatakan positif covid akan dimakamkan pada malam itu. Polsek  bersama KUPTD PKM Ampah melakukan koordinasi dengan Ketua RT.20 Kelurahan Ampah Kota guna pemakaman jenazah.

"Saya juga langsung ikut menggunakan hazmat karena dadakan dari awal sampai akhir pemakaman, rasanya seperti itu tidak enak panas, jadi saya menilai petugas kesehatan kita memang hebat selama ini,"  sebut pria yang dianugerahi tiga anak tersebut.

Baca Juga :  Bukan Hartawan tapi Dermawan

Beberapa jam menggunakan baju putih tertutup rapat tersebut membuat sulit bergerak, susah nafasn keringat berkucuran. "Bayangkan petugas kita selama ini siang malam harus mengenakan itu menangani covid nggak habis pikir, belum lagi resiko terpapar," ulasnya.

Penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama dalam melawan Covid – 19. Nur juga mengingatkan, kepada masyarakat agar tidak lalai karena mengancam siapapun.

“Menerapkan protokol kesehatan 5M secara disiplin, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, adalah cara paling efektif yang bisa dilakukan setiap individu untuk menghindari dari tertular atau menularkan Virus Corona ini,” ujarnya. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru