Site icon Prokalteng

Akses Masuk Ada Tiga Jalur, Ditandai dengan Sticker Berwarna

akses-masuk-ada-tiga-jalur-ditandai-dengan-sticker-berwarna

Posko Induk Sekumpul akan menutup kubah Guru
Sekumpul Kompleks Ar Raudah selama 4 hari. Penutupan berlaku mulai 28 Februari
sampai dengan 2 Maret 2020.Kepolisian juga sudah membagi jalur masuk jemaah.

 

MUHAMMAD AMIN, Martapura

 

Penutupan sementara kubah KH Muhammad Zaini bin
Abdul Ghani dipersiapkan untuk  haul
sekaligus untuk kegiatan kebersihan. Informasi penting tersebut perlu diketahui
khalayak agar tidak terkecoh ketika datang namun tidak mendapat izin untuk
berziarah.

Hal ini sekaligus menghindari menumpuknya jemaah
wanita dan jemaah laki-laki. Pasalnya, pada tanggal 28 Februari kubah akan
dipenuhi oleh jemaah pria. Kegiatan ziarah akan kembali normal pada 3 Maret
2020.

Sejak kemarin sore saja, kawasan Sekumpul mulai
padat. Jemaah dari luar kota makin banyak lalu lalang dan mengikuti kegiatan
salat lima waktu di Musala Ar Raudah Sekumpul. Ditambah kesibukan relawan
memasang pelbagai sarana seperti tenda raksasa di halaman musala, menaikkan
videotron, membuat layar lebar, dan menguji coba sound system tiap kegiatan
salat.

Kemudian, atribut berbau politik pelan-pelan
dibersihkan sendiri oleh tim pasangan. Sesuai keputusan bersama, alat peraga
sosialisasi calon bupati dan gubernur mulai dibersihkan pada 25 Februari 2020.
Biasanya, sehari sebelum kegiatan haul, seluruh atribut kampanye dilucuti
sendiri atau dilepas oleh relawan.

 

 

Polda Kalsel sendiri melaksanakan gelar pasukan
pengamanan haul di Alun Alun Ratu Zalecha Martapura, kemarin. Aparat keamanan
membuat simulasi jalur kedatangan dan kepulangan jemaah. Mengantisipasi jemaah
yang semakin banyak serta tambah jauh safnya dari pusat acara.

“Informasi penutupan kubah belum kami umumkan
di website tapi sudah banyak yang mengetahui,” kata Koordinator Umum Haul ke-15
H Abdel, di Sekumpul, dikutip dari Radar Banjarmasin (Grup Kaltengpos.co/Jawa
Pos Grup).

H Abdel mewanti-wanti kepada relawan agar
bersikap sopan santun kepada jemaah haul. Sebagai contoh, bila ada jemaah yang
merokok selama kegiatan atau di tengah kerumunan diminta menegur dengan
halus.  Relawan juga harus aktif menolong
jemaah yang membutuhkan pertolongan. Tidak bosan mengingatkan jemaah membuang
sampah pada tempatnya.

Sedangkan Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Aneka
Pristafuddin dan Bupati Banjar H Khalilurrahman sependapat, bila jemaah yang
datang tambah besar dari tahun sebelumnya. Keduanya memperkirakan, total jemaah
kurang lebih 2 juta orang. Aparat keamanan dan pemerintah daerah berusaha
menyiapkan sarana dan prasarana serta mengantisipasi kerawanan dari banyaknya
orang yang berkumpul.

Hujan masih mengancam pelaksanaan haul ke 15
Guru Sekumpul 29 Februari-1 Maret mendatang. Panitia mulai mempersiapkan
tenda-tenda untuk mengantisipasi turunnya hujan di saat penyelenggaraan
haul. 

“Antisipasi hujan dan banjir tenda-tenda
darurat sudah terpasang agar jemaah tidak kehujanan,” ungkap perwakilan kerabat
Guru Sekumpul, Fauzan Asniah usai Rapat Koordinasi Dalam Rangka Pengamanan Haul
Guru Sekumpul ke-15 tahun 2020 di Aula Rupattama Polda Kalsel, Senin pagi (24/2).

Menurut Fauzan, tenda-tenda tersebut sudah
terpasang di sekitar kawasan tempat haul. Jemaah akan merasa aman jika
sewaktu-waktu turun hujan. “Makanya kalau tenda di Martapura habis semua,
ya karena disewa semua,” ujarnya.

Koordinasi dengan berbagai pihak sudah
dilakukan,  dengan kepolisian tentang
pengamanan, akses jalan dengan Dishub Kalsel dan Kabupaten Banjar dan Polres
Banjar, dengan Dinas Kesehatan baik kabupaten maupun provinsi, termasuk
kantong-kantong parkir.

Fauzan mengatakan, semua persiapan itu berkat
bantuan dari puluhan ribu relawan bukan hanya dari Kabupaten Banjar saja tapi
dari berbagai kabupaten di Kalsel. “Ada 25 ribu relawan yang ikut membantu,”
sebutnya.

Terkait jumlah jemaah yang datang pada puncak
acara nanti, Fauzan tidak bisa memprediksi. Tapi ia yakin jumlahnya akan
bertambah dari tahun sebelumnya. Penginapan gratis yang disiapkan, sudah banyak
di pesan. Ada dari Kalteng, Kaltara, Kaltim dan Sumatera dan daerah lainnya.

Meski prediksi terjadi peningkatan, Fauzan
optimis, seluruh jemaah yang datang bisa tertampung. “Kalau 2 juta jemaah saja
yang  datang pasti bisa,” cetusnya. 

Sementara itu, Polres Banjar sudah menyiapkan
akses jalan khusus yang bisa dilalui para jemaah menuju lokasi acara.

Kapolres Banjar, AKBP Andri Koko menjelaskan pihaknya
sudah memetakan pintu-pintu masuk jemaah. 
Pintu masuk dibagi menjadi tiga jalur dan satu jalur alternatif.

“Ada tiga pintu masuk, agar lebih mudah
kita beri tanda dengan sticker berwarna,” ungkapnya.

Sticker warna merah, jelas pria yang pernah
menjabat sebagai kasubdit di Ditresnarkoba Polda Kalsel ini, jalur jemaah dari
Banjarmasin, Palangka Raya dan Kalbar.

Sticker warna biru, jemaah dari Nagara (HSS),
Amuntai (HSU), Kalua, Pasar Panas, Tamiyang, Ampah, Muara Tewe, Buntok
(Kalteng) menggunakan jalan alternatif kiri. Selanjutnya jemaah dari Kaltim,
Tabalong, Balangan, Barabai (HST), Kandangan (HSS) dan Tapin menggunakan jalur
utama.

Sedangkan sticker warna kuning, lanjutnya,
jemaah Kaltim, Grogot, Kotabaru, Batulicin , Pelaihari (Tala) menggunakan jalan
alternatif kanan. Nanti akan dipandu petugas dan relawan yang sudah siap
membantu para jemaah sampai ke lokasi tempat parkir sesuai dengan sticker.
Untuk keterangan jelas bisa lihat peta jalur. “Baliknya pun ke jalan yang
mereka lalui semula sesuai warna sticker,” jelasnya.

Lantas, bagaimana cara memperoleh sticker
sesuai akses jalan yang akan mereka lalui? Koko demikian sapaannya, mengatakan,
masyarakat bisa mendapatkan melalui relawan.

“Sticker bisa didapatkan di relawan,”
ujarnya.

Koordinator Tim Induk, H Abdel Rahman Ramadhani
mengatakan sticker bisa didapat masyarakat di posko induk haul masing-masing
daerah.  “Minta saja di posko induk
haul, dibagikan cuma-cuma alias gratis,” katanya.

Jangan khawatir kehabisan, karena masing-masing
relawan sudah memperbanyak. “Desainnya sama semua, masing-masing relawan
tinggal memperbanyak saja, mereka akan membagikan,” katanya. (ran)

Exit mobile version