Dalam menyembuhkan pecandu, YR Kobra tidak pilih-pilih. Mau itu anak orang kaya atau bahkan gelandangan akan tetap mereka rehab.
BEROPERASI sejak April 2021 lalu, Yayasan Rehabilitasi Korban Narkoba (YR Kobra) Kalsel telah mengurus puluhan pecandu narkotika.
Yayasan di Jalan Sungai Sumba, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru ini dijalankan oleh sejumlah orang dari latar profesi berbeda, mulai dari TNI, Sipir Lapas, hingga pegawai BNN.
Saat ini, YR Kobra Kalsel diketuai Ardian Noverdi Pratama, pria bertubuh kekar ini seorang TNI. Latar belakang itulah yang membuat dirinya sangat benci dengan narkotika. Apapun jenis dan bentuknya.
Meski demikian, rasa benci itu bertolak belakang dengan perasaannya kepada para insan yang terjebak dalam lubang hitam narkoba. Bagi Ardian, para pecandu adalah orang yang harus diselamatkan. Bukan malah dijauhi atau bahkan dikucilkan.
โMereka (para pecandu) adalah korban. Dan mereka adalah orang-orang sakit. Jadi kita sebagai orang yang punya kemampuan wajib menolong agar mereka bisa bebas dari jeratan narkotika,โ ungkap Ardian kepada Radar Banjarmasin, Senin (8/7).
Ia menyebut, dalam menyembuhkan pecandu, YR Kobra tidak pilih-pilih. Mau itu anak orang kaya atau bahkan gelandangan akan tetap mereka rehab. โCoba bayangkan, mereka sudah tidak punya uang, bagaimana mereka bisa sembuh. Sedangkan untuk rehab perlu uang yang tidak sedikit,โ ujarnya.
Punya ketua berlatar belakang militer, membuat pola rehab di YR Korba dijalankan semi militer yang menjunjung tinggi pembinaan mental, fisik dan disiplin. โKami juga tidak memakai pola penyembuhan dengan obat kimia. Kami di sini dengan rohani dan psikis,โ pungkas Ardian.
Saat ini total ada 24 pecandu yang sedang menjalani rehabilitasi di YR Kobra Kalsel. Rata-rata berusia di bawah 30 tahun. Asal mereka pun beragam, mulai dari lokal Kalsel, Kalteng hingga Kaltim. (jpg)