Site icon Prokalteng

Sehari Sebelum Tes Sengaja Tidak Belajar, Tak Menyangka Raih Nilai Ter

sehari-sebelum-tes-sengaja-tidak-belajar-tak-menyangka-raih-nilai-ter

GUSDI Kurniawan, salah seorang peserta yang mengikuti tes seleksi kompetensi
dasar (SKD) pada tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Seruyan, tidak menyangka jika tes yang dilaluinya berbuah
hasil yang manis.

Pasalnya hingga hari kedua
pelaksanaan tes SKD di Seruyan, peserta yang berasal dari Sampit, Kabupaten
Kotawaringin Timur (Kotim) ini meraih hasil atau nilai tertinggi dengan total nilai
408.

Hasilnya itu, meliputi nilai soal
tes wawasan kebangsaan (TWK) 120, tes intelegensia umum (TIU) 140 dan tes karakteristik
pribadi (TKP) 148.

Pria kelahiran 10 Agustus 1998
ini mengakui, jika pada saat menjawab soal TWK memang cukup sulit, akan tetapi
menurutnya langkah yang dilakukannya dengan mencoba tenang dan mengatur
manajemen waktu pada saat menjawab soal.

Ia pun mengaku sehari sebelum
melaksanakan tes dengan sistem computer assisted test (CAT) ini, ia justru tidak
belajar. Menurutnya hal tersebut dilakukan untuk menenangkan pikiran, agar
tidak banyak beban pada saat tes.

“Enggak nyangka. Sehari
sebelum tes, saya memang tidak belajar. Ini agar pikiran enggak banyak
beban,” katanya usai tes, Jumat (7/2).

Pemuda lulusan D3 Akademi
Keperawatan (Akper) Pemkab Kotim tahun 2019 ini juga berharap, untuk tes
selanjutnya yaitu seleksi kompetensi bidang (SKB) bisa lulus, terutama bisa
meraih nilai yang mamuaskan lagi. Sebelumnya ia juga bercerita bahwa diseleksi
CPNS ini ia mendaftar di formasi kesehatan yaitu di Puskesmas Batu Ampar,
Kabupaten Seruyan.

Sementara itu Pemkab Seruyan
sangat mengapresiasi terhadap kemampuan semua peserta yang telah mengikuti tes
SKD, khususnya kepada Gusdi Kurniawan. “Alhamdulillah ternyata dari
sebagian peserta yang mengikuti tes SKD, ada yang nilainya cukup tinggi dan
membanggakan. Nilainya 408,” kata Pj Sekda Seruyan Djainu’ddin Noor, Jumat
(7/2).

Ia berharap, ke depannya dari
hasil tersebut integritas peserta bisa dipertanggungjawabkan. Karena menurutnya,
untuk bekerja tidak hanya diperlukan intelektualitas saja, melainkan pola pikir
dan komitmen juga dibutuhkan dalam bekerja. Semua peserta yang lulus nanti,
diharapkannya dapat bekerja dengan baik, dan dapat berkolaborasi aktif dengan
ASN yang sudah bekerja di masing-masing instansi. (ais/ami/nto)

Exit mobile version