Lakukanlah apa yang
mesti Anda lakukan, selebihnya biarkan Tuhan yang turut bekerja dalam
mengarahkan hidup Anda. Berikan yang terbaik, sebab ketika Anda memberikan yang
terbaik, pasti akan ada ganti yang terbaik pula. Prinsip inilah yang dipegang
Jefri Erwin Saiwini Kamudi dalam meniti kariernya hingga menjabat sebagai Branch
Manager Telkomsel Palangka Raya.
AZUBA, Palangka Raya
KEGIGIHAN dan kerja
keras tak akan mendustai hasil. Pada 2009, karier Jefri semakin meningkat,
yakni menjadi PJ Supervisor Sales & Outlet Operation Palopo di bawah Branch
Makassar. Kemudian pada 2011, ia dipercayakan memegang jabatan sebagai Supervisor
Sales Postpaid & New Business Jayapura.
Tahun 2012, ayah dari
tiga anak ini dipercayakan menjadi Head of Sales Postpaid and New Business
Jayapura. Pada 2013 ia menjadi Headof Sales and Outlet Operation Jayapura
Section dan Supervisor Sales and Outlet Operation Jayapura. Pada tahun yang
sama ia ia dimandatkan menjadi Pj Manager Youth and Community Maluku and Papua.
Diakui Jefri,
sebelumnya tak pernah terpikirnya akan diangkat menjadi pemimpin. Dan yang
lebih membanggakan, pada tahun berikutnya, tatkala ia sudah menikah, kembali
dipercayakan menjadi Manager Youth and Community Maluku and Papua.
Menempati posisi
tersebut tentu bukanlah hal mudah. Butuh perjuangan untuk melaluinya. Mulai
dari mengikuti berbagai pelatihan dan seminar hingga mengikuti assessment.
Apalagi regional itu baru terbentuk. Dibutuhkan sosok muda inovatif untuk
memimpin. Atas segala inovasi yang dibuatnya, ia pun bisa dipercaya menduduki jabatan
itu pada usianya ke-34.
รขโฌลKarier ini saya rintis
dari bawah, jadi saya sering tegas kepada bawahan saya. Saya larang mereka
membentak tim yang lebih di bawah, karena tanpa mereka kita tidak punya
apa-apa. Jangan sampai seperti kodok, tekan yang di bawah supaya bisa naik. Itu
tidak boleh. Kalau bisa angkat sama-sama, ayo angkat sama-sama,รขโฌย tuturnya.
Setelah resmi terpilih
menjadi Manager Youth and Community Maluku and Papua, berbagai gebrakan dilakukan.
Mulai dengan mencari tahu apa saja keinginan pemuda dan mencoba berkolaborasi
dengan anak muda. Di antaranya membuat challenge bola. Ada juga program beasiswa.
Saat itu ada siswa yang disekolahkan (dibiayai) dari semester satu hingga lulus
di Telkom University.
รขโฌลSaat ini mereka sudah
lulus semua. Tapi komunikasi dengan mereka masih terjalin dengan baik. Bahkan
ada yang sudah lanjut ke Korea. Saat mereka wisuda, saya ditelepon, diminta
untuk hadir. Tapi saya kan sudah di sini (Palangka Raya, red), jadi tidak bisa
hadir,รขโฌย kata Jefri, yang anak pertamanya lahir di Jakarta, anak kedua di
Jayapura, dan anak ketiganya di Palangka Raya.
Dua tahun menjabat
Manager Youth and Community Maluku and Papua dijalani Jefri dengan sangat baik.
Tahun 2016, ia dipercayakan menjadi Branch Manager Sorong, membawahi Papua
Barat. Kemudian pada 2017, ia harus pindah ke Pulau Kalimantan. Ia dipercayakan
menjadi Branch Manager Palangka Raya yang membawahi 13 kabupaten dan 1 kota.
Dipindahtugaskan ke Kalteng
dan menetap di Palangka Raya memiliki arti tersendiri bagi Jefri. Budaya
Kalteng masih terlalu asing baginya. Hanya mendengar kicauan dari luar, bahwa
budaya Kalteng sangat keras. Namun, ketika ia telah mengenal kehidupan budaya Kalteng,
ia pun menyadari bahwa semua informasi itu tak benar. Sebelum menuju tempat
tugas baru, ia terlebih dulu mengikuti meeting di Balikpapan. Sempat terpikirkan
olehnya bahwa Kota Palangka Raya semegah Kota Balikpapan.
รขโฌลKetika saya tiba di
Palangka Raya, ternyata jauh berbeda dengan Kota Balikpapan. Terutama
keramaiannya. Meski demikian, saya senang karena kota ini bersih, jalannya
lebar, dan masyarakatnya welcome. Ini mematahkan persepsi (keras, red) yang
saya dengar dari luar,รขโฌย katanya.
Awal bekerja di
Palangka Raya, Jefri langsung berusaha mengenali wilayah kerjanya. Alhasil, dalam
waktu sebulan ia sudah mengunjungi 13 kabupaten dan 1 kota di Kalteng.
Berbagai gebrakan pun
dilakukan untuk mengangkat kearifan lokal suku Dayak. Seperti membuat Nada
Sambung Pribadi (NSP) Dayak Isen Mulang berupa musik dan lagu lokal. Selain itu,
membuat kartu Isen Mulang dengan keunggulan tertentu. Ia juga merancang aplikasi
SISMA yang bisa mendeteksi siswa yang bolos, serta program-program lain yang akan
dijalankannya.
Soal dukungan keluarga
kepadanya, Jefri mengatakan, meski separuh hidupnya (99 persen) lebih banyak dicurahkan
untuk dunia kerja, tapi 100 persen ia bekerja untuk keluarga. รขโฌลJadi tidak ada
masalah. Bahkan sampai saat ini keluarga terus mendukung saya,รขโฌย ucap lelaki
yang memiliki hobi olahraga lari ini. (*/ce/bersambung)