Site icon Prokalteng

Bermimpi Menjadi Mekanik, Malah Magang Jadi CS

bermimpi-menjadi-mekanik-malah-magang-jadi-cs

Saat
kecil Jefri Erwin Saiwini Kamudi bersama keluarganya kesulitan mencari makanan.
Cita-citanya pun tak tinggi, hanya ingin menjadi seorang mekanik. Tapi dengan
perjuangan yang keras, ia bisa melampaui mimpinya, malah menjadi Manager Branch
Telkomsel Palangka Raya. 

AZUBA, Palangka Raya

LAHIR di Papua,
tepatnya di Pulau Pasi, saat kecil Jefri Erwin Saiwini Kamudi, hanya ingin
menjadi seorang mekanik. Lahir dari seorang ayah yang bekerja di bagian
metereologi dan ibu yang hanya seorang ibu rumah tangga. Masa- kecil Jefri, tak
seindah kehidupan anaknya sekarang. Bagi dia, masa kecil adalah masa yang
paling suram. Sekadar untuk makan saja, terbilang susah.

Namun, himpitan ekonomi
justru membuat ia terpacu berjuang meraih mimpi. Ia tak ingin kesusahan yang ia
alami saat kecil, terwariskan kepada anak-anaknya dan juga orang-orang di
sekelilingnya.

Pada 1992 ayah dari
tiga anak ini, lulus dari SD Negeri Inpres Ridge I Biak, Papua. Pada 1995, Jefri
berhasil lulus dari SMP YPK Biak, Papua. Karena lelaki yang lahir pada 17
Desember 1979 ini ingin menjadi seorang mekanik, pada 1995 ia mengikuti tes di
Sekolah Menengah Teknologi Pertanian yang sekarang dikenal dengan nama SMK
Negeri I Nabire, Papua.

Selain itu ia memilih
sekolah di situ, karena SMK adalah sekolah yang menyiapkan siswa siap pakai
atau siswa siap kerja, dan satu-satunya SMK yang memiliki asrama saat itu. Jadi
dari segi biaya, ia pikir akan lebih ringan. Karena untuk mencari kos, dengan kondisi
orangtuanya yang dulu sangat kesulitan.

Setelah berhasil lulus tes,
lelaki yang memiliki dua saudara ini akhirnya diterima di sekolah tersebut dan
masuk ke jurusan mesin. Pada 1998 ia akhirnya lulus dan melanjutkan kuliah di
Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia (ASMI) Jayapura, Spesialisasi
Manajemen Informatika, D3. Lalu pada 2006 Ia lanjut mengambil S1, ke
Universitas Yapis Papua (UNIYAP) Jayapura, Spesialisasi Manajemen Ekonomi.

Pendidikan tidak
membatasi untuk berkarya, kata-kata ini terlontar dari lelaki yang kini berusia
40 tahun ini. Karena meski saat SMK ia mengambil jurusan mesin, tapi dengan
penuh perjuangan dan memulai karier dari bawah. Ia berhasil membuktikan kepada
dunia, bisa menggapai jabatan Manager Branch Telkomsel.

Ia mulai bersentuhan
dengan Telkomsel saat masih kuliah di ASMI, ketika  mendapat kesempatan magang di Telkomsel,
bagian Costumer Service (CS). Saat itu ia melakukan yang terbaik sebagai CS.
Inilah kisah awal ketertarikannya bekerja di Telkomsel. Ia melihat dunia kerja
di Telkomsel, memiliki tantangan dan tidak menoton, ada waktu ceria dan serius
saat bekerja.

“Tak menyangka, waktu
kecil dulu saya hanya bermimpi menjadi seorang mekanik dan berwiraswasta, tapi
ketika sudah di tengah jalan berbeda,” tutur suami dari Christy Natalia
Priscilia Imbiri ini.

Selesai magang, Jefri mencoba
ikut tes di Koperasi Telekomunikasi Selular (Kisel) Telkomsel. Tak disangka ia
diterima sebagai petugas printing invoice.
Pada Juli 2002-Agustus 2003, ia menjadi karyawan Koperasi PT Telkomsel
Jayapura, Papua sebagai call centre.

Lalu pada Agustus
2003-31 Januari 2006, ia sebagai frontliner PT Telkomsel GraPARI Jayapura,
Papua. Saat itu ia sudah Ikut on job
training
(OJT) untuk menangani pelanggan korporat, tapi masih status
kontrak. Jefri terus berjuang dengan mengikuti tes dan akhirnya menjadi CS di
Telkomsel wilayah Papua.

Perjuangan terus
berlanjut. Ia mengikuti tes sebagai karyawan Telkomsel dan tak disangka ia
lulus dan masuk bagian CRM. Pada 2006 ia menjadi Staf Corporate Acc Mgt Sul
& Papua. Di tahun yang sama menjadi Staf
Corporate Account Group
. Lalu pada 2008, ia masuk menjadi Staf Account Management Group berkedudukan
di Account Management Group Sulawesi
& Papua
. Dan Jefri terus memberikan karya terbaiknya untuk Tekomsel. (*/bersambung)

Exit mobile version