27.3 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Cara Ibnu Sina Menghadapi Orang Bodoh

PROKALTENG.CO – Ilmuwan Muslim, bernama Ibnu Sina, hidup pada tahun
980 sampai 1037. Seorang filsuf, penulis, ahli obat dan pengobatan juga ilmuwan
yang cukup andal. Adapun karyanya yang tersohor adalah Al-Qanun fi At-Tibb
tentang ilmu obat dan pengobatan. Ibnu Sina juga disebut sebagai Bapak
Kedokteran Modern.

Dikisahkan, suatu hari Ibnu Sina
melakukan perjalanan dengan kuda kesayangannya. Pada suatu tempat yang dianggap
nyaman, ia berhenti beristirahat. Kuda diikat ditempat yang sedikit teduh.
Diberi makanan jerami dicampur rumput pilihan.

Ibnu Sina tahu binatang itu tidak
boleh dimusuhi bahkan disiksa. Harus disayang karena membantu manusia.

Ibnu Sina duduk di tempat lebih
teduh tak jauh dari kuda, sambil menikmati bekal yang dibawanya.

Baca Juga :  Kisah Isra Mikraj, Penguji Keimanan Seorang Muslim

Tiba-tiba datang seseorang
menunggang Keledai. Ia turun dan mengikat Keledai berdekatan dengan Kuda milik
Ibnu Sina. Dengan maksud supaya Keledainya bisa ikut memakan jerami dan rumput
pilihan. Dan orang tersebut pun duduk dekat dengan Ibnu Sina berada.

Ketika ia duduk dan ikut makan,
Ibnu Sina mengingatkan, “Jauhkan keledaimu dari kudaku supaya tidak
dislentak/ditendang.”

Orang yang diajak bicara itu
tersenyum sambil menoleh ke kuda dan keledai.

Namun… plakk! Si Keledai
ditendang kuda hingga luka cidera.

Pemilik keledai marah-marah
kepada Ibnu Sina dan meminta tanggung jawabnya. Ibnu Sina diam saja.

Sampai kemudian si pemilik
keledai mendatangi hakim dan meminta agar Ibnu Sina membayar atas luka cidera
Keledainya.

Baca Juga :  Seberapa Aman Kopi untuk Anda? Begini Cara Ceknya

Saat ditanya oleh hakim pun Ibnu
Sina terdiam. Hakim kemudian berkata kepada orang yang mengadu, “Apakah ia
bisu ….. ?”

Orang itu menjawab: “Tidak,
tadi ia bicara padaku.”

Hakim bertanya lagi, “Apa
yang ia katakan ….. ?”

Orang itu kembali menjawab,
“Jauhkan Keledaimu dari kudaku supaya tidak ditendang Kudaku.”

Setelah mendengar jawaban itu,
sang hakim tersenyum dan berkata kepada Ibnu Sina, “Anda ternyata pintar.
Cukup diam dan kebenaran terungkap.”

Sambil tersenyum Ibnu Sina
berkata kepada hakim, “Tidak ada cara lain untuk menghadapi orang bodoh
selain dengan diam.”

Dan kebenaran akan menemukan
jalannya sendiri. Demikian kisah Ibnu Sina yang populer dalam khazanah Islam.

PROKALTENG.CO – Ilmuwan Muslim, bernama Ibnu Sina, hidup pada tahun
980 sampai 1037. Seorang filsuf, penulis, ahli obat dan pengobatan juga ilmuwan
yang cukup andal. Adapun karyanya yang tersohor adalah Al-Qanun fi At-Tibb
tentang ilmu obat dan pengobatan. Ibnu Sina juga disebut sebagai Bapak
Kedokteran Modern.

Dikisahkan, suatu hari Ibnu Sina
melakukan perjalanan dengan kuda kesayangannya. Pada suatu tempat yang dianggap
nyaman, ia berhenti beristirahat. Kuda diikat ditempat yang sedikit teduh.
Diberi makanan jerami dicampur rumput pilihan.

Ibnu Sina tahu binatang itu tidak
boleh dimusuhi bahkan disiksa. Harus disayang karena membantu manusia.

Ibnu Sina duduk di tempat lebih
teduh tak jauh dari kuda, sambil menikmati bekal yang dibawanya.

Baca Juga :  Kisah Isra Mikraj, Penguji Keimanan Seorang Muslim

Tiba-tiba datang seseorang
menunggang Keledai. Ia turun dan mengikat Keledai berdekatan dengan Kuda milik
Ibnu Sina. Dengan maksud supaya Keledainya bisa ikut memakan jerami dan rumput
pilihan. Dan orang tersebut pun duduk dekat dengan Ibnu Sina berada.

Ketika ia duduk dan ikut makan,
Ibnu Sina mengingatkan, “Jauhkan keledaimu dari kudaku supaya tidak
dislentak/ditendang.”

Orang yang diajak bicara itu
tersenyum sambil menoleh ke kuda dan keledai.

Namun… plakk! Si Keledai
ditendang kuda hingga luka cidera.

Pemilik keledai marah-marah
kepada Ibnu Sina dan meminta tanggung jawabnya. Ibnu Sina diam saja.

Sampai kemudian si pemilik
keledai mendatangi hakim dan meminta agar Ibnu Sina membayar atas luka cidera
Keledainya.

Baca Juga :  Seberapa Aman Kopi untuk Anda? Begini Cara Ceknya

Saat ditanya oleh hakim pun Ibnu
Sina terdiam. Hakim kemudian berkata kepada orang yang mengadu, “Apakah ia
bisu ….. ?”

Orang itu menjawab: “Tidak,
tadi ia bicara padaku.”

Hakim bertanya lagi, “Apa
yang ia katakan ….. ?”

Orang itu kembali menjawab,
“Jauhkan Keledaimu dari kudaku supaya tidak ditendang Kudaku.”

Setelah mendengar jawaban itu,
sang hakim tersenyum dan berkata kepada Ibnu Sina, “Anda ternyata pintar.
Cukup diam dan kebenaran terungkap.”

Sambil tersenyum Ibnu Sina
berkata kepada hakim, “Tidak ada cara lain untuk menghadapi orang bodoh
selain dengan diam.”

Dan kebenaran akan menemukan
jalannya sendiri. Demikian kisah Ibnu Sina yang populer dalam khazanah Islam.

Terpopuler

Artikel Terbaru