MALAM Nisfu Sya’ban adalah malam ke-15 di bulan Sya’ban dalam kalender hijriah. Malam tersebut dianggap penuh berkah dan sering diisi dengan ibadah seperti shalat malam, doa, dan membaca Al-Qur’an.
Banyak umat Islam meyakini bahwa pada malam Nisfu Sya’ban, Allah SWT memberikan rahmat, mengampuni dosa, dan menetapkan takdir bagi hamba-Nya.
Asal-usul Peringatan Malam Nisfu Sya’ban
Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), sejarah peringatan malam Nisfu Sya’ban dapat ditelusuri ke masa Tabi’in, terutama di wilayah Syam (sekarang Suriah dan sekitarnya).
Al-Imam Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib Al-Laduniyah menyebutkan bahwa para Tabi’in seperti Khalid bin Ma’dan dan Makhul bersemangat menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dengan ibadah.
Dari merekalah masyarakat mulai mengikuti dan mengagungkan malam tersebut.
Namun, perayaan ini tidak ada pada masa Rasulullah SAW dan para sahabat.
Sebagian ulama menilai perayaan ini berasal dari riwayat Israiliyat (kisah-kisah dari Ahli Kitab yang masuk Islam).
Oleh karena itu, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian menerima dan mengamalkan, sementara yang lain, seperti para ulama Hijaz dan Madinah menolaknya dan menganggapnya sebagai bid’ah.
Perbedaan Pandangan tentang Pelaksanaan Malam Nisfu Sya’ban
Dalam praktiknya, ulama Syam memiliki dua pandangan mengenai teknis pelaksanaan malam Nisfu Sya’ban:
1. Disunnahkan berjamaah di masjid
Khalid bin Ma’dan dan Lukman bin Amir menganjurkan memakai pakaian terbaik, membakar dupa, dan beribadah di masjid. Ishaq bin Rahawaih tidak menganggap hal ini sebagai bid’ah dan membolehkannya.
2. Dimakruhkan berjamaah, tetapi tidak untuk ibadah sendiri
Imam Al-Auza’i, seorang ahli fiqih Syam, memandang berkumpul di masjid untuk shalat dan berdoa bersama sebagai sesuatu yang makruh. Namun, ibadah individu tetap diperbolehkan.
Hadis tentang Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban
Terdapat banyak hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban, tetapi sebagian besar dinilai dha’if (lemah) oleh ulama.
Namun, sebagian ulama tetap menjadikannya sebagai dasar amalan. Salah satu hadis yang diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah turun pada malam Nisfu Sya’ban ke langit dunia dan mengampuni lebih banyak dosa dibanding jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR Ahmad, dinilai lemah oleh Al-Bukhari). (jpg)