27.1 C
Jakarta
Tuesday, April 1, 2025

Down For Life Sambut New Normal Lewat Lagu Apokaliptika

JAKARTA – Band metal Down For Life akhirnya mempersembahkan
karya terbaru berjudul ‘Apokaliptika’. Lagu yang dirilis 31 Mei 2020 ini lahir
untuk merespons perubahan tatanan hidup baru atau new normal akibat pandemi
virus Corona atau covid-19.

Perjalanan Down For Life menyelesaikan lagu
‘Apokaliptika’ cukup panjang akibat sejumlah tantangan. Seperti, keputusan
mengubah judul hingga proses rekaman vokal yang harus dilakukan di masa social
distancing.

Lagu Apokaliptika dari Down For Life awalnya berjudul
‘Dead Shall Rise’. Vokalis Stephanus Adjie mengusulkan untuk mengubah judul dan
lirik dalam bahasa Indonesia agar lebih relevan merepsons perubahan peradaban
di tengah pandemi virus corona atau covid-19.

Grup yang kini diperkuat Stephanus Adjie (vokal),
Mattheus Amadeus (bas), Latief (drum), Isa Mahendrajati (gitar), dan Rio
(gitar) itu memulai proses rekaman pada Oktober 2019 di Darktone Studio,
Jakarta Timur milik Blackandje Records.

Baca Juga :  Penuhi Panggilan Polisi, Gisel Diperiksa Sebagai Tersangka Video Syur

“Rekaman vokal baru dilakukan pada Maret 2020
lalu di studio yang sama,” kata Stephanus Adjie dari Down For Life kepada
JPNN.com, Minggu (31/5).

Musik diaransemen oleh Rio Baskara dibantu oleh Isa
Mahendrajati, Muhammad ‘Abdul’ Latief dan Ahmad ‘Jojo’ Ashar. Akan tetapi
karena kesibukannya, Jojo digantikan Mattheus Amadeus Aditirtono saat rekaman.
Sementara mixing digarap oleh Adria Sarvianto, merangkap produser bersama
Stephanus Adjie, kemudian mastering dikerjakan Benitho Siahaan.

Dari segi musik, lagu ‘Apokaliptika’ tidak jauh
berbeda dengan single Down For Life sebelumnya. Mereka melakukan eksplorasi
memadukan ciri khas selama ini dengan sentuhan sound metal modern. Apokaliptika
lebih heavy dengan balutan blasting drum yang rapat, riff gitar menyayat,
variasi vokal perpaduan growl dan scream, serta durasi lagu yang lebih panjang.

Baca Juga :  Pengin Berkarya Lagi

Down For Life memercayakan pengerjaan video lirik
oleh Kereta Badja, sebuah tim kerja visual yang berdomisili di Purwokerto.

Mereka juga sering menggarap video lirik
untuk records label Amerika, Unique Leader Records. Visualisasinya berdasarkan
artwork karya Jahlo Gomes.

“Video lirik diambil sebagai opsi
terbaik saat ini karena kendala teknis untuk melakukan syuting. Juga untuk
lebih mengenalkan lirik dari ‘Apokaliptika’ itu sendiri. Meski maknanya
dikembalikan kepada persepsi masing-masing,” jelas Stephanus Adjie.

Lagu Apokaliptika dari Down For Life
telah tersedia di berbagai platform musik digital serta YouTube Blackandje
Records. Bertepatan dengan peluncuran single ini, Blackandje juga merilis
merchandise berupa t-shirt, hoodie, topi dari Down For Life yang sudah berdiri
sejak 1999. 

 

 

 

JAKARTA – Band metal Down For Life akhirnya mempersembahkan
karya terbaru berjudul ‘Apokaliptika’. Lagu yang dirilis 31 Mei 2020 ini lahir
untuk merespons perubahan tatanan hidup baru atau new normal akibat pandemi
virus Corona atau covid-19.

Perjalanan Down For Life menyelesaikan lagu
‘Apokaliptika’ cukup panjang akibat sejumlah tantangan. Seperti, keputusan
mengubah judul hingga proses rekaman vokal yang harus dilakukan di masa social
distancing.

Lagu Apokaliptika dari Down For Life awalnya berjudul
‘Dead Shall Rise’. Vokalis Stephanus Adjie mengusulkan untuk mengubah judul dan
lirik dalam bahasa Indonesia agar lebih relevan merepsons perubahan peradaban
di tengah pandemi virus corona atau covid-19.

Grup yang kini diperkuat Stephanus Adjie (vokal),
Mattheus Amadeus (bas), Latief (drum), Isa Mahendrajati (gitar), dan Rio
(gitar) itu memulai proses rekaman pada Oktober 2019 di Darktone Studio,
Jakarta Timur milik Blackandje Records.

Baca Juga :  Penuhi Panggilan Polisi, Gisel Diperiksa Sebagai Tersangka Video Syur

“Rekaman vokal baru dilakukan pada Maret 2020
lalu di studio yang sama,” kata Stephanus Adjie dari Down For Life kepada
JPNN.com, Minggu (31/5).

Musik diaransemen oleh Rio Baskara dibantu oleh Isa
Mahendrajati, Muhammad ‘Abdul’ Latief dan Ahmad ‘Jojo’ Ashar. Akan tetapi
karena kesibukannya, Jojo digantikan Mattheus Amadeus Aditirtono saat rekaman.
Sementara mixing digarap oleh Adria Sarvianto, merangkap produser bersama
Stephanus Adjie, kemudian mastering dikerjakan Benitho Siahaan.

Dari segi musik, lagu ‘Apokaliptika’ tidak jauh
berbeda dengan single Down For Life sebelumnya. Mereka melakukan eksplorasi
memadukan ciri khas selama ini dengan sentuhan sound metal modern. Apokaliptika
lebih heavy dengan balutan blasting drum yang rapat, riff gitar menyayat,
variasi vokal perpaduan growl dan scream, serta durasi lagu yang lebih panjang.

Baca Juga :  Pengin Berkarya Lagi

Down For Life memercayakan pengerjaan video lirik
oleh Kereta Badja, sebuah tim kerja visual yang berdomisili di Purwokerto.

Mereka juga sering menggarap video lirik
untuk records label Amerika, Unique Leader Records. Visualisasinya berdasarkan
artwork karya Jahlo Gomes.

“Video lirik diambil sebagai opsi
terbaik saat ini karena kendala teknis untuk melakukan syuting. Juga untuk
lebih mengenalkan lirik dari ‘Apokaliptika’ itu sendiri. Meski maknanya
dikembalikan kepada persepsi masing-masing,” jelas Stephanus Adjie.

Lagu Apokaliptika dari Down For Life
telah tersedia di berbagai platform musik digital serta YouTube Blackandje
Records. Bertepatan dengan peluncuran single ini, Blackandje juga merilis
merchandise berupa t-shirt, hoodie, topi dari Down For Life yang sudah berdiri
sejak 1999. 

 

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru