Band
Kotak genap berusia 16 tahun. Dalam rentang waktu tersebut para personelnya
tentu sudah merasakan pahit manis bersama dalam bermusik. Hal itu justru menjadi
‘vitamin’ untuk mereka lebih kuat dan tambah semangat lagi dalam berkarya.
Baik
Tantri, Chua maupun Cella sama-sama punya komitmen kuat untuk bermusik sampai
tua. Mereka baru akan berhenti bermusik di Kotak setelah tenaga mereka tidak
lagi memungkinkan. Selama masih kuat, mereka akan terus berkarya di grup band
yang terbentuk sejak 27 September 2004.
“Kita
mau band ini ada terus sampai kita tua. Nanti nama band kita jadi Kotak Sampai
Tua sesuai nama di grup WhatsApp kita,†kata Cella, gitaris band Kotak.
Hal
serupa juga diungkapkan Chua dan Tantri. Mereka bahkan mengharapkan anak-anak
mereka nanti juga membentuk grup musik dengan membawa nama Kotak. Anak-anak
mereka lah yang diharapkan dapat menjadi pelanjut Kotak kelak ketika mereka
sudah pensiun dari dunia musik
“Siapa
tahu nanti ada Kotak Junior. Ketika aku sudah nggak bisa nyanyi lagi, anakku yang
gantiin,†kata Tantri.
Dalam
kesempatan itu para personel Kotak mengungkapkan momen indah yang mereka alami
selama bersama di grup musik Kotak. Tentu ada banyak kenangan yang telah mereka
lewati bersama karena mereka sudah berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia.
Bukan
hanya itu, mereka juga sempat manggung di banyak negara di luar negeri. Namun
yang paling dikenang Chua adalah pada saat dia dan personel Kotak lainnya
melaksanakan ibadah ke tanah suci.
“Keliling
ke banyak negara tentu berkesan ya. Tapi yang paling utama menurut aku pada
saat kita umrah bareng,†kata Chua, bassis band Kotak.
Sementara
bagi Cella, kenangan paling tak terlupakan baginya saat bisa manggung di
festival musik di Amerika. Karena sejak awal bermusik, dia terinspirasi dari
musisi Amerika dan menargetkan dapat kolaborasi dengan mereka.
“Kita
pernah tampil di tiga kota di Amerika, itu spesial banget,†tutur Cella.
Di
momen ulang tahun Kotak ke-16, sebuah album bertajuk Identitas diluncurkan.
Album ini spesial karena lagu-lagu di album tersebut, liriknya ditulis oleh
para personel Kotak. Demikian juga dengan aransemen musiknya dilakukan sendiri.
Sesuai judulnya, album itu menjadi penegasan akan karakter dan warna mereka
dalam bermusik.