25.2 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Dewi Yull Ingin Film Indonesia Dilengkapi Subtitle untuk Teman Tuli

Aktris
sekaligus penyanyi Dewi Yull mengungkapkan keinginan dan harapannya agar film
Indonesia mulai dilengkapi dengan teks percakapan (subtitle). Ini supaya para
penyandang tuli dapat ikut menyaksikan dan mendukung film Indonesia.

“Di
perfilman nasional, adanya subtitle perlu diperjuangkan. Anak-anak saya yang
tuli, lebih memilih untuk menonton film luar negeri karena ada teksnya, tapi
film Indonesia tidak ada. Rasanya seperti menonton film tanpa suara,” kata Dewi
Yull dalam pembukaan Kompetisi TIK Secara Daring bagi Disabilitas Tingkat
Nasional oleh Kominfo, Jumat (27/11).

Ia
berharap, pemerintah maupun melalui Kementerian Kominfo RI mampu menjembatani
hal tersebut.

“Semoga
Kominfo bisa menjembatani hal itu, agar teman-teman tuli juga bisa mencintai
film Indonesia,” kata ibu yang memiliki dua anak tuli tersebut.

Lebih
lanjut, Dewi memberikan dukungan kepada guru dan orangtua yang dikaruniai anak
difabel. Ia berharap, guru dan orangtua tidak pernah lelah menyemangati, dan
tidak perlu membedakan, serta lebih banyak mendengarkan.

Baca Juga :  The Battle: Roar to Victory, Perjuangan Veteran Korea Melawan Jepang

“Jangan
pernah lelah beri semangat, tidak perlu membedakan, dengarkan apa mau mereka.
Saya tidak membedakan, kalau mereka berprestasi, kita berikan apresiasi. Pun
dengan kesalahan, kita boleh tegur,” katanya.

Memiliki
dua anak tuli tidak pernah dianggap Dewi sebagai suatu hal yang memberatkan
hidupnya. Justru ia merasa kehadiran anak-anaknya, dengan kondisi apa pun, sebagai
kado terindah dari Tuhan.

Wanita
yang akrab dengan gaya berhijabnya yang elegan itu melanjutkan, bahwa
kekurangan yang terlihat merupakan kelebihan yang tersembunyi.

“Tuhan
itu adil dan penyayang. Teman-teman difabel itu peluangnya sama untuk meraih
mimpi dan cita-cita setinggi langit. Mari dengarkan, apa yang mereka ingin
harapkan. Dan orang tua, guru, percakapan jangan selalu searah,” kata Dewi.

“Tetap
semangat untuk para pendidik, orangtua. Terus berikan kasih sayang, mau
mendengar, beri kesempatan untuk buktikan bakat yang belum tertampang,”
pungkasnya.

Baca Juga :  Soal Ayu Ting Ting, Raffi Ahmad Sudah Persiapkan Jawaban Jika Rafathar

Baru-baru
ini, anak bungsu Dewi yaitu Panji Surya Sahetapy lulus dari Associate of
Science in Applied Liberal Arts -Immersions: ASL & Deaf Studies di New
York, dengan gelar cum laude.

Seperti
sang ibu, selain berprestasi, ternyata Surya juga dikenal sebagai seorang
aktivitis tuli. Lewat Instagram-nya, Surya kerap membagikan terkait bahasa
isyarat.

Sementara
Menteri Kominfo Jhonny G Plate mengatakan bahwa pemerintah selalu memberikan ruang
dan kesempatan yang luas kepada kaum difabel untuk meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas mereka. Kompetisi TIK Secara Daring bagi Disabilitas Tingkat
Nasional ini juga merupakan upaya Kementerian Kominfo dan BAKTI untuk
memperluas kesempatan dan mengembangkan ekosistem digital yang lebih inklusif
di Indonesia.

“Terdapat
ruang luas untuk memastikan akses digital yang setara untuk teman-teman
difabel, agar mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka,” kata Johnny
menambahkan.

Aktris
sekaligus penyanyi Dewi Yull mengungkapkan keinginan dan harapannya agar film
Indonesia mulai dilengkapi dengan teks percakapan (subtitle). Ini supaya para
penyandang tuli dapat ikut menyaksikan dan mendukung film Indonesia.

“Di
perfilman nasional, adanya subtitle perlu diperjuangkan. Anak-anak saya yang
tuli, lebih memilih untuk menonton film luar negeri karena ada teksnya, tapi
film Indonesia tidak ada. Rasanya seperti menonton film tanpa suara,” kata Dewi
Yull dalam pembukaan Kompetisi TIK Secara Daring bagi Disabilitas Tingkat
Nasional oleh Kominfo, Jumat (27/11).

Ia
berharap, pemerintah maupun melalui Kementerian Kominfo RI mampu menjembatani
hal tersebut.

“Semoga
Kominfo bisa menjembatani hal itu, agar teman-teman tuli juga bisa mencintai
film Indonesia,” kata ibu yang memiliki dua anak tuli tersebut.

Lebih
lanjut, Dewi memberikan dukungan kepada guru dan orangtua yang dikaruniai anak
difabel. Ia berharap, guru dan orangtua tidak pernah lelah menyemangati, dan
tidak perlu membedakan, serta lebih banyak mendengarkan.

Baca Juga :  The Battle: Roar to Victory, Perjuangan Veteran Korea Melawan Jepang

“Jangan
pernah lelah beri semangat, tidak perlu membedakan, dengarkan apa mau mereka.
Saya tidak membedakan, kalau mereka berprestasi, kita berikan apresiasi. Pun
dengan kesalahan, kita boleh tegur,” katanya.

Memiliki
dua anak tuli tidak pernah dianggap Dewi sebagai suatu hal yang memberatkan
hidupnya. Justru ia merasa kehadiran anak-anaknya, dengan kondisi apa pun, sebagai
kado terindah dari Tuhan.

Wanita
yang akrab dengan gaya berhijabnya yang elegan itu melanjutkan, bahwa
kekurangan yang terlihat merupakan kelebihan yang tersembunyi.

“Tuhan
itu adil dan penyayang. Teman-teman difabel itu peluangnya sama untuk meraih
mimpi dan cita-cita setinggi langit. Mari dengarkan, apa yang mereka ingin
harapkan. Dan orang tua, guru, percakapan jangan selalu searah,” kata Dewi.

“Tetap
semangat untuk para pendidik, orangtua. Terus berikan kasih sayang, mau
mendengar, beri kesempatan untuk buktikan bakat yang belum tertampang,”
pungkasnya.

Baca Juga :  Soal Ayu Ting Ting, Raffi Ahmad Sudah Persiapkan Jawaban Jika Rafathar

Baru-baru
ini, anak bungsu Dewi yaitu Panji Surya Sahetapy lulus dari Associate of
Science in Applied Liberal Arts -Immersions: ASL & Deaf Studies di New
York, dengan gelar cum laude.

Seperti
sang ibu, selain berprestasi, ternyata Surya juga dikenal sebagai seorang
aktivitis tuli. Lewat Instagram-nya, Surya kerap membagikan terkait bahasa
isyarat.

Sementara
Menteri Kominfo Jhonny G Plate mengatakan bahwa pemerintah selalu memberikan ruang
dan kesempatan yang luas kepada kaum difabel untuk meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas mereka. Kompetisi TIK Secara Daring bagi Disabilitas Tingkat
Nasional ini juga merupakan upaya Kementerian Kominfo dan BAKTI untuk
memperluas kesempatan dan mengembangkan ekosistem digital yang lebih inklusif
di Indonesia.

“Terdapat
ruang luas untuk memastikan akses digital yang setara untuk teman-teman
difabel, agar mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka,” kata Johnny
menambahkan.

Terpopuler

Artikel Terbaru