26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tampil di Film Ranah 3 Warna, Arbani Yasiz Harus Kuasai Bahasa Minang

Aktor
Arbani Yasiz membintangi film Ranah 3 Warna. Memerankan Ali Fikri sebagai
karakter utama, Arbani harus menguasai bahasa Minang.

“Aku
ada di sekitar 90 persen film. Aku di sini harus menguasai bahasa Minang
beserta dialeknya,” ujar Arbani Yasiz dalam keterangan tertulis yang diterima
JawaPos.com Jumat (18/9).

Pemain
film Rompis The Movie itu menceritakan momen saat menjalani syuting film Ranah
3 Warna. Menurut Arbani, proses syuting film ini dilakukan setiap hari tanpa
ada jeda. Meski cukup menguras energi, Arbani Yasiz bersyukur kondisi
kesehatannya tetap terjaga dengan baik sehingga proses syuting tidak mengalami
kendala.

“Alhamdulillah
semua berjalan lancar,” kata Arbani Yasiz.

Di
film arahan sutradara Guntur Soeharjanto itu, Alif Fikri yang diperankan Arbani
Yasiz merupakan pemuda asal Minangkabau yang berusaha mengejar cita-cita. Film
ini juga diperkuat oleh Teuku Rassya dan Amanda Rawles.

Baca Juga :  Akhirnya Polisi Panggil Nindy sebagai Saksi

Rassya
mengatakan, ia pun melakukan observasi demi mendalami karakter yang
diperankannya di film Ranah 3 Warna. Dia harus mendengarkan secara langsung
seperti apa orang-orang Padang ketika berbicara. Teuku Rassya juga banyak
belajar bahasa Minang dan aksesnnya. “Aku juga mencoba masakan Padang,” ujarnya
sambil tertawa.

Bukan
hanya Arbani dan Rassya yang belajar bahasa Minang, Amanda Rawles yang berperan
sebagai Raisa di film ini juga harus mempelajarinya. Dia mengatakan mempelajari
bahasa Minang cukup menantang baginya dan termasuk sesuatu yang baru. Di film
Ranah 3 Warna, Raisa diceritakan sebagai seorang jurnalis kritis.

“Aku
belajar bahasa Minang dan tari Minang sejak proses reading,” akunya sambil
tersenyum.

Film
Ranah 3 Warna menunjukkan kekayaan budaya Indonesia khususnya budaya Minang.
Bukan hanya itu, film ini juga menarik karena menyematkan sejumlah pesan
positif dan inspiratif. Seperti tentang pentingnya semangat untuk menggapai
sebuah cita-cita.

Baca Juga :  Hari Ini, Azka Corbuzier dan Vicky Prasetyo Bakal Adu Jotos

“Film
ini tentang seseorang yang sudah berusaha sekuat tenaga, sudah Man Jadda Wa
Jadda, namun belum juga berhasil. Perlu adanya kesabaran, Man Shabara Zhafira.
Sangat related dengan kehidupan saat ini di tengah situasi pandemi,” kata
Guntur Soeharjanto selaku sutradara film Ranah 3 Warna.

Dia
menilai film ini relate dengan situasi sekarang di masa pandemi Covid-19.
Karena mungkin banyak orang yang gagal dalam mewujudkan cita-citanya akibat
terbentur oleh keadaan yang tidak mengenakkan ini. Jika hal ini terjadi, maka
harus lebih bersabar karena hari besok masih ada harapan cerah.

Guntur
berharap pesan-pesan positif yang ada di film ini dapat diambil oleh para
penonton untuk menjadi pedoman dalam hidup sehari-hari. “Saya berharap film ini
akan mampu menjadi tauladan yang baik bagi para penggemar film di Indonesia,”
ujarnya.

Aktor
Arbani Yasiz membintangi film Ranah 3 Warna. Memerankan Ali Fikri sebagai
karakter utama, Arbani harus menguasai bahasa Minang.

“Aku
ada di sekitar 90 persen film. Aku di sini harus menguasai bahasa Minang
beserta dialeknya,” ujar Arbani Yasiz dalam keterangan tertulis yang diterima
JawaPos.com Jumat (18/9).

Pemain
film Rompis The Movie itu menceritakan momen saat menjalani syuting film Ranah
3 Warna. Menurut Arbani, proses syuting film ini dilakukan setiap hari tanpa
ada jeda. Meski cukup menguras energi, Arbani Yasiz bersyukur kondisi
kesehatannya tetap terjaga dengan baik sehingga proses syuting tidak mengalami
kendala.

“Alhamdulillah
semua berjalan lancar,” kata Arbani Yasiz.

Di
film arahan sutradara Guntur Soeharjanto itu, Alif Fikri yang diperankan Arbani
Yasiz merupakan pemuda asal Minangkabau yang berusaha mengejar cita-cita. Film
ini juga diperkuat oleh Teuku Rassya dan Amanda Rawles.

Baca Juga :  Akhirnya Polisi Panggil Nindy sebagai Saksi

Rassya
mengatakan, ia pun melakukan observasi demi mendalami karakter yang
diperankannya di film Ranah 3 Warna. Dia harus mendengarkan secara langsung
seperti apa orang-orang Padang ketika berbicara. Teuku Rassya juga banyak
belajar bahasa Minang dan aksesnnya. “Aku juga mencoba masakan Padang,” ujarnya
sambil tertawa.

Bukan
hanya Arbani dan Rassya yang belajar bahasa Minang, Amanda Rawles yang berperan
sebagai Raisa di film ini juga harus mempelajarinya. Dia mengatakan mempelajari
bahasa Minang cukup menantang baginya dan termasuk sesuatu yang baru. Di film
Ranah 3 Warna, Raisa diceritakan sebagai seorang jurnalis kritis.

“Aku
belajar bahasa Minang dan tari Minang sejak proses reading,” akunya sambil
tersenyum.

Film
Ranah 3 Warna menunjukkan kekayaan budaya Indonesia khususnya budaya Minang.
Bukan hanya itu, film ini juga menarik karena menyematkan sejumlah pesan
positif dan inspiratif. Seperti tentang pentingnya semangat untuk menggapai
sebuah cita-cita.

Baca Juga :  Hari Ini, Azka Corbuzier dan Vicky Prasetyo Bakal Adu Jotos

“Film
ini tentang seseorang yang sudah berusaha sekuat tenaga, sudah Man Jadda Wa
Jadda, namun belum juga berhasil. Perlu adanya kesabaran, Man Shabara Zhafira.
Sangat related dengan kehidupan saat ini di tengah situasi pandemi,” kata
Guntur Soeharjanto selaku sutradara film Ranah 3 Warna.

Dia
menilai film ini relate dengan situasi sekarang di masa pandemi Covid-19.
Karena mungkin banyak orang yang gagal dalam mewujudkan cita-citanya akibat
terbentur oleh keadaan yang tidak mengenakkan ini. Jika hal ini terjadi, maka
harus lebih bersabar karena hari besok masih ada harapan cerah.

Guntur
berharap pesan-pesan positif yang ada di film ini dapat diambil oleh para
penonton untuk menjadi pedoman dalam hidup sehari-hari. “Saya berharap film ini
akan mampu menjadi tauladan yang baik bagi para penggemar film di Indonesia,”
ujarnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru