29.6 C
Jakarta
Friday, December 6, 2024

Dihujat karena Tuding Prabowo Disetting untuk Menang, Umi Pipik Beri Klarifikasi Begini

MANTAN artis yang kini jadi pendakwah Umi Pipik mengklarifikasi curhatannya soal kecurangan dan dugaan Prabowo disetting untuk menang Pilpres 2024. Umi Pipik mengklarifikasi usai banyak hujatan yang diterimanya di berbagai platform media sosial, hingga dia mematikan kolom komentar postingannya.

Lewat unggahan Instagram-nya terbaru, Umi Pipik menegaskan publik salah mengartikan Instagram Story-nya yang viral.

“Masha Allah ramai dan heboh sekali gara-gara pada enggak paham dengan kalimat saya di story, langsung di-post dimana-mana, yang paham akan ngerti yang enggak paham akan mencaci,” tulisnya dikutip dari Instagram-nya @_ummipipik_, Senin, 19 Februari 2024.

Pemilik nama Pipik Dian Irawati ini menambahkan telah mematikan kolom komentar postiangannya, karena ogah mengotori hatinya dengan membaca berbagai hujatan yang diterimanya.

“Karena sosmed adalah rumah bagi saya untuk bersilaturahmi dan berkomunikasi dengan jamaah online saya. Dan tidak ngaruh buat saya dengan cacian-cacian yg kalian lontarkan,” tegasnya.

Istri almarhum Ustaz Jefri Al Buchori inipun mengenang pesan suaminya, ketika dihujat maka masukkan cacian ke bejana emas dan letakkan pujian ke sampah. Karena, tak bermanfaat dipuji, dan tidak haus pujian.

Baca Juga :  Dijemput Paksa Dinihari

“Selama ini saya tak berkomentar hanya senyum membaca hujatan dengan doa yang baik buat kalian semua. Semoga keberkahan dan keselamatan Allah berikan utk keluarga kalian semua,” tuturnya.

Dia meminta netizen memahami Instagram Story-nya sebelumnya yang viral itu, dimana dia menggunakan kata ‘kalau’ yang berarti tidak menuduh langsung. “Kalaupun ada kecurangan dan ketidakjujuran dan kalaupun PBW disetting untuk menang saya pribadi tetap bangga dengan pilihan saya (gesture jari nomor 1),” tulis Umi Pipik yang jadi kontroversi.

“Pahami lagi isi story saya, kalimat saya di awal ada kata-kata ‘kalapun’. Kalimat ‘kalaupun itu sama artinya dengan kalimat seandainya. Berarti kalimat belum pasti,” jelasnya.

Dia menegaskan kalimatnya itu tidak bisa dikatakan sebagai tuduhan kepada Prabowo. “KALAUPUN ada kecurangan, KALAUPUN disetting. Jadi Kalimat KALAUPUN itu tidak bisa diartikan kalimat tuduhan,” tegasnya.

Ibunda aktor muda Abizar ini mengungkapkan mengapa sampai menulis story tersebut, karena dia teringat Pemilu 2019.

Baca Juga :  Ketika Burung dan Babi Bersatu di Angry Birds Movie 2

Dimana, dia pemilih Prabowo saat itu. Bahkan, dia sering ke rumah Prabowo ketika itu hingga akhirnya chaos saat Pemilu terjadi.

“Sampai ada kejadian di Pemilu saat itu banyak nyawa hilang. Bahkan terjadi insiden penembakan dll. Benar-benar Pemilu saat itu membuat sedih luka, kecewa,” kenangnya.

Dia mengatakan, saudaranya yang jadi petugas KPPS sampai sakit berhari-hari.

“hasilnya saat itu bukankah ada kecurangan, suara PBW yang banyak sekali semua rakyat memilih beliau dan beliau kalah,” timpalnya.

“Dan sampai sekarang kasus banyak nyawa yang hilangpun sampai sekarang tidak terselesaikan. Salah satu jamaah pengajian saya yang anaknya meninggal saat ada insiden penembakan ketika Pemilu sebelumnya masih sedih sampai sekarang,” tuturnya.

Dengan segala rentetan kisah itu, Umi Pipik merasa wajar dirinya membuat Instagram Story itu.

“Karena ketakutan saya akan kejadian Pemilu itu terulang lagi. Dan saya melihat semua figur paslon baik, karena mereka anak bangsa yang sdh berdedikasi di negara ini,” pungkasnya.(pojoksatu/jpg)

MANTAN artis yang kini jadi pendakwah Umi Pipik mengklarifikasi curhatannya soal kecurangan dan dugaan Prabowo disetting untuk menang Pilpres 2024. Umi Pipik mengklarifikasi usai banyak hujatan yang diterimanya di berbagai platform media sosial, hingga dia mematikan kolom komentar postingannya.

Lewat unggahan Instagram-nya terbaru, Umi Pipik menegaskan publik salah mengartikan Instagram Story-nya yang viral.

“Masha Allah ramai dan heboh sekali gara-gara pada enggak paham dengan kalimat saya di story, langsung di-post dimana-mana, yang paham akan ngerti yang enggak paham akan mencaci,” tulisnya dikutip dari Instagram-nya @_ummipipik_, Senin, 19 Februari 2024.

Pemilik nama Pipik Dian Irawati ini menambahkan telah mematikan kolom komentar postiangannya, karena ogah mengotori hatinya dengan membaca berbagai hujatan yang diterimanya.

“Karena sosmed adalah rumah bagi saya untuk bersilaturahmi dan berkomunikasi dengan jamaah online saya. Dan tidak ngaruh buat saya dengan cacian-cacian yg kalian lontarkan,” tegasnya.

Istri almarhum Ustaz Jefri Al Buchori inipun mengenang pesan suaminya, ketika dihujat maka masukkan cacian ke bejana emas dan letakkan pujian ke sampah. Karena, tak bermanfaat dipuji, dan tidak haus pujian.

Baca Juga :  Dijemput Paksa Dinihari

“Selama ini saya tak berkomentar hanya senyum membaca hujatan dengan doa yang baik buat kalian semua. Semoga keberkahan dan keselamatan Allah berikan utk keluarga kalian semua,” tuturnya.

Dia meminta netizen memahami Instagram Story-nya sebelumnya yang viral itu, dimana dia menggunakan kata ‘kalau’ yang berarti tidak menuduh langsung. “Kalaupun ada kecurangan dan ketidakjujuran dan kalaupun PBW disetting untuk menang saya pribadi tetap bangga dengan pilihan saya (gesture jari nomor 1),” tulis Umi Pipik yang jadi kontroversi.

“Pahami lagi isi story saya, kalimat saya di awal ada kata-kata ‘kalapun’. Kalimat ‘kalaupun itu sama artinya dengan kalimat seandainya. Berarti kalimat belum pasti,” jelasnya.

Dia menegaskan kalimatnya itu tidak bisa dikatakan sebagai tuduhan kepada Prabowo. “KALAUPUN ada kecurangan, KALAUPUN disetting. Jadi Kalimat KALAUPUN itu tidak bisa diartikan kalimat tuduhan,” tegasnya.

Ibunda aktor muda Abizar ini mengungkapkan mengapa sampai menulis story tersebut, karena dia teringat Pemilu 2019.

Baca Juga :  Ketika Burung dan Babi Bersatu di Angry Birds Movie 2

Dimana, dia pemilih Prabowo saat itu. Bahkan, dia sering ke rumah Prabowo ketika itu hingga akhirnya chaos saat Pemilu terjadi.

“Sampai ada kejadian di Pemilu saat itu banyak nyawa hilang. Bahkan terjadi insiden penembakan dll. Benar-benar Pemilu saat itu membuat sedih luka, kecewa,” kenangnya.

Dia mengatakan, saudaranya yang jadi petugas KPPS sampai sakit berhari-hari.

“hasilnya saat itu bukankah ada kecurangan, suara PBW yang banyak sekali semua rakyat memilih beliau dan beliau kalah,” timpalnya.

“Dan sampai sekarang kasus banyak nyawa yang hilangpun sampai sekarang tidak terselesaikan. Salah satu jamaah pengajian saya yang anaknya meninggal saat ada insiden penembakan ketika Pemilu sebelumnya masih sedih sampai sekarang,” tuturnya.

Dengan segala rentetan kisah itu, Umi Pipik merasa wajar dirinya membuat Instagram Story itu.

“Karena ketakutan saya akan kejadian Pemilu itu terulang lagi. Dan saya melihat semua figur paslon baik, karena mereka anak bangsa yang sdh berdedikasi di negara ini,” pungkasnya.(pojoksatu/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru