26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ketika Burung dan Babi Bersatu di Angry Birds Movie 2

Masih ingat Red, si burung merah pemarah, dalam film The Angry Birds Movie (2016)? Dia kembali. Masih bersama dua kawannya, Chuck dan Bomb. Tapi, kini mereka tidak lagi melawan Leonard dan pasukan babi dari Pig Island. Melainkan musuh baru yang lebih berbahaya.

Bird Island dan Pig Island diserang sebuah senjata misterius yang merusak pulau. Leonard (Bill Hader) dan para babi akhirnya menemukan bahwa serangan itu dilancarkan para penghuni pulau ketiga yang misterius.

Para babi memutuskan mengajak para burung berdamai. Tentu saja tidak mudah. Sebab, film pertama berakhir dengan perang yang sangat besar. Para burung berhasil menghancurkan pulau babi dengan kekuatan mereka.

”Kebersamaan burung dan babi tidak akan mudah. Ada ego dan masalah kepercayaan yang malah berujung pada banyaknya komedi dan konflik,” kata John Cohen, produser The Angry Birds Movie 2, dalam presentasinya di press tour yang diselenggarakan di St Regis, Nusa Dua, Bali, pada 28 Mei lalu.

Bagi Red (Jason Sudeikis), hal tersebut sangat menyulitkan. Dia baru saja dianggap sebagai pahlawan setelah berhasil memimpin pasukan burung melawan para babi. Dia takut, jika berdamai dengan babi, dirinya akan kembali dikucilkan. Karena itu, dia sempat menolak gencatan senjata. ”Dia takut akan kembali ke kehidupan lamanya sebagai orang buangan dan kehilangan teman,” ucapnya.

Baca Juga :  Covid-19 Mengancam, Tegar Septian Tunda Pembuatan Video Klip di Jepang

Tapi, pertanyaan terbesarnya adalah: siapa villain dalam film tersebut? Para burung dan babi akhirnya menemukan bahwa serangan misterius itu dilakukan para elang. Cohen menuturkan bahwa ide menjadikan elang sebagai villain muncul ketika mereka melihat karakter Mighty Eagle, legenda dari Bird Island dan satu-satunya burung yang bisa terbang di pulau tersebut.

”Kami melihat sekeliling, apakah kami punya karakter yang berbeda? Lalu, kami sadar bahwa ada Mighty Eagle (Peter Dinklage) di film pertama. Ia punya sayap raksasa dan bisa terbang. Nah, dari mana ia berasal? Itu terungkap dalam film ini,” papar pria yang juga produser film Despicable Me tersebut.

Para elang rupanya berasal dari sebuah pulau. Berbeda dengan Bird dan Pig Island, pulau itu tidak beriklim tropis. Melainkan sangat dingin, diselimuti es dan salju. Pemimpin pulau tersebut adalah Zeta (Leslie Jones). Zeta hidup di tempat yang sepenuhnya dibuat dari es itu. Tapi, dia mendesain rumahnya menjadi terlihat tropis dan hangat. Bahkan, ada pohon palem dari es. ”Dia bermimpi tinggal di pulau tropis seperti burung dan babi,” katanya. Itulah alasan Zeta sangat ingin merebut dua pulau tersebut dengan teknologi yang dimilikinya.

Baca Juga :  Enggak Mau Gagal Lagi

Pada film yang tayang Jumat (16/8) itu, para burung dan babi akhirnya bersatu menjadi sebuah tim penyusup. ”Bukan tim kelas A, tapi mereka berusaha semaksimal-maksimalnya,” tutur Cohen. Tim yang kocak tersebut diam-diam datang ke pulau elang. Melakukan berbagai penyamaran demi mencuri super weapon yang menjadi senjata utama Zeta.

Pra-produksi dimulai pada 2016, tepat setelah film pertama. ”Kami mulai berpikir tentang ide cerita sebelum film pertama keluar,” urai Cohen kepada Jawa Pos. Sekuel adaptasi game dari Rovio Entertainments itu memang berbeda dengan versi game-nya. Terdapat beberapa karakter baru yang belum pernah dilihat penonton. ”Di film pertama, kami fokus pada karakter yang disukai fans dari game dan bercerita, sedangkan film ini merupakan perkembangan karakter dan langkah mereka selanjutnya,” jelasnya.

Animasi di film kedua pun lebih ciamik. Film tersebut memercayakan animasinya kepada Sony Pictures Imageworks, studio yang juga mengerjakan Spider-Man: Into the Spider-Verse. Cohen menjelaskan bahwa ada tim khusus yang fokus pada pembuatan bulu-bulu para burung agar terlihat seperti nyata. ”Kami bangun ulang karakternya sehingga detail-detail dan bulunya bisa lebih baik daripada film pertama,” tuturnya. (adn/c22/nda)

Masih ingat Red, si burung merah pemarah, dalam film The Angry Birds Movie (2016)? Dia kembali. Masih bersama dua kawannya, Chuck dan Bomb. Tapi, kini mereka tidak lagi melawan Leonard dan pasukan babi dari Pig Island. Melainkan musuh baru yang lebih berbahaya.

Bird Island dan Pig Island diserang sebuah senjata misterius yang merusak pulau. Leonard (Bill Hader) dan para babi akhirnya menemukan bahwa serangan itu dilancarkan para penghuni pulau ketiga yang misterius.

Para babi memutuskan mengajak para burung berdamai. Tentu saja tidak mudah. Sebab, film pertama berakhir dengan perang yang sangat besar. Para burung berhasil menghancurkan pulau babi dengan kekuatan mereka.

”Kebersamaan burung dan babi tidak akan mudah. Ada ego dan masalah kepercayaan yang malah berujung pada banyaknya komedi dan konflik,” kata John Cohen, produser The Angry Birds Movie 2, dalam presentasinya di press tour yang diselenggarakan di St Regis, Nusa Dua, Bali, pada 28 Mei lalu.

Bagi Red (Jason Sudeikis), hal tersebut sangat menyulitkan. Dia baru saja dianggap sebagai pahlawan setelah berhasil memimpin pasukan burung melawan para babi. Dia takut, jika berdamai dengan babi, dirinya akan kembali dikucilkan. Karena itu, dia sempat menolak gencatan senjata. ”Dia takut akan kembali ke kehidupan lamanya sebagai orang buangan dan kehilangan teman,” ucapnya.

Baca Juga :  Covid-19 Mengancam, Tegar Septian Tunda Pembuatan Video Klip di Jepang

Tapi, pertanyaan terbesarnya adalah: siapa villain dalam film tersebut? Para burung dan babi akhirnya menemukan bahwa serangan misterius itu dilakukan para elang. Cohen menuturkan bahwa ide menjadikan elang sebagai villain muncul ketika mereka melihat karakter Mighty Eagle, legenda dari Bird Island dan satu-satunya burung yang bisa terbang di pulau tersebut.

”Kami melihat sekeliling, apakah kami punya karakter yang berbeda? Lalu, kami sadar bahwa ada Mighty Eagle (Peter Dinklage) di film pertama. Ia punya sayap raksasa dan bisa terbang. Nah, dari mana ia berasal? Itu terungkap dalam film ini,” papar pria yang juga produser film Despicable Me tersebut.

Para elang rupanya berasal dari sebuah pulau. Berbeda dengan Bird dan Pig Island, pulau itu tidak beriklim tropis. Melainkan sangat dingin, diselimuti es dan salju. Pemimpin pulau tersebut adalah Zeta (Leslie Jones). Zeta hidup di tempat yang sepenuhnya dibuat dari es itu. Tapi, dia mendesain rumahnya menjadi terlihat tropis dan hangat. Bahkan, ada pohon palem dari es. ”Dia bermimpi tinggal di pulau tropis seperti burung dan babi,” katanya. Itulah alasan Zeta sangat ingin merebut dua pulau tersebut dengan teknologi yang dimilikinya.

Baca Juga :  Enggak Mau Gagal Lagi

Pada film yang tayang Jumat (16/8) itu, para burung dan babi akhirnya bersatu menjadi sebuah tim penyusup. ”Bukan tim kelas A, tapi mereka berusaha semaksimal-maksimalnya,” tutur Cohen. Tim yang kocak tersebut diam-diam datang ke pulau elang. Melakukan berbagai penyamaran demi mencuri super weapon yang menjadi senjata utama Zeta.

Pra-produksi dimulai pada 2016, tepat setelah film pertama. ”Kami mulai berpikir tentang ide cerita sebelum film pertama keluar,” urai Cohen kepada Jawa Pos. Sekuel adaptasi game dari Rovio Entertainments itu memang berbeda dengan versi game-nya. Terdapat beberapa karakter baru yang belum pernah dilihat penonton. ”Di film pertama, kami fokus pada karakter yang disukai fans dari game dan bercerita, sedangkan film ini merupakan perkembangan karakter dan langkah mereka selanjutnya,” jelasnya.

Animasi di film kedua pun lebih ciamik. Film tersebut memercayakan animasinya kepada Sony Pictures Imageworks, studio yang juga mengerjakan Spider-Man: Into the Spider-Verse. Cohen menjelaskan bahwa ada tim khusus yang fokus pada pembuatan bulu-bulu para burung agar terlihat seperti nyata. ”Kami bangun ulang karakternya sehingga detail-detail dan bulunya bisa lebih baik daripada film pertama,” tuturnya. (adn/c22/nda)

Terpopuler

Artikel Terbaru