26.7 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Arya Saloka: Orang Lama-lama Meninggal Bukan karena Covid, tapi Stres

AKTOR Arya Saloka memberikan kritik tajamnya soal tindakan penertiban warung-warung kecil di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat).

Ini dilakukan pemeran Aldebaran dalam sinetron Ikatan Cinta itu saat mengomentari postingan Instagram @viralsekali. Dimana, unggahan video di akun itu merekam kedatangan petugas gabungan yang diduga meminta warung kecil itu menutup kegiatan jual beli.

“Terjadi di Purwakarta seorang ibu pemilik warung bergetar sambil menahan tangis saat warungnya hendak ditutup petugas Razia PPKM. Rakyat yang middle low class begini dipikirin ga sih?,” demikian caption @viralsekali.

Sementara si pemilik warung, seorang perempuan terlihat protes atas kebijakan itu. Pasalnya, warung itu adalah tempat satu-satunya mencari nafkah.

“Saya BPJS saja enggak ada siapa yang mau ngebiayai, kalau saya enggak buka usaha ini,” sahut sang ibu di tengah-tengah petugas melakukan penertiban.

Baca Juga :  Lee Seung Gi Comeback Sebagai Penyanyi Setelah 5 Tahun Vakum

Arya tampaknya ikut sedih dengan nasib sang ibu. Diapun mengkritik cara penertiban tanpa solusi itu. Dia menyarankan, kalau ingin menutup warung seharusnya dibarengi dengan pemberian bantuan.

“Bapak-bapak yang terhormat kalau mau PPKM seperti ini, tolong diberikan bantuan kepada yang memang membutuhkan dan kekurangan,” tulisnya di Instagram Story-nya.

Sebab, jika ini dilakukan terus menerus hanya sebatas penegakan aturan tanpa solusi, maka warga bisa stres.

Alhasil, tujuan dari meminalisir penyebaran virus Corona bisa berdampak hal mengerikan lain.

“Orang meninggal lama-lama bukan karena Covid, tapi karena stres,” tegasnya.

Sementara itu, di kolom komentar postingan itu, banyak netizen juga merasa miris dengan PPKM Darurat saat ini yang dinilai bukan jadi solusi.

“Dah lah gue makin benci dengan aturan pemerintah yang tidak masuk akal. Noh, anggota DPR yg terhormat baru belanja mobil mevahhh sedangkan rakyat kecil seperti kami dagang angsongan saja didenda dan dipaksa tidak boleh jualan,” komentar salah satu akun.

Baca Juga :  Via Vallen: Takut Salah Ngomong

“Warung ditutup jalan ditutup, lama-lama mati kelaparan, bukan mati karena corona,” sahut yang lainnya.

“Terus kalau mereka enggak bisa makan dan beli beras gimana? Terus kalau mereka enggak bisa bayar listrik dn air trus alirannya diputus gimana? Aduh bingung dah,” komen akun lainnya.

“Membunuh Corona apa membunuh masyarakat nih?,” tukas akun lainnya.

Seperti diketahui PPKM Darurat diberlakukan di Pulau Jawa dan Bali, serta Medan. Sejatinya PPKM Darurat ini akan berakhir 20 Juli 2021 ini.

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah telah menyiapkan skenario untuk memperpanjang PPKM Darurat hingga enam minggu ke depan.

AKTOR Arya Saloka memberikan kritik tajamnya soal tindakan penertiban warung-warung kecil di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat).

Ini dilakukan pemeran Aldebaran dalam sinetron Ikatan Cinta itu saat mengomentari postingan Instagram @viralsekali. Dimana, unggahan video di akun itu merekam kedatangan petugas gabungan yang diduga meminta warung kecil itu menutup kegiatan jual beli.

“Terjadi di Purwakarta seorang ibu pemilik warung bergetar sambil menahan tangis saat warungnya hendak ditutup petugas Razia PPKM. Rakyat yang middle low class begini dipikirin ga sih?,” demikian caption @viralsekali.

Sementara si pemilik warung, seorang perempuan terlihat protes atas kebijakan itu. Pasalnya, warung itu adalah tempat satu-satunya mencari nafkah.

“Saya BPJS saja enggak ada siapa yang mau ngebiayai, kalau saya enggak buka usaha ini,” sahut sang ibu di tengah-tengah petugas melakukan penertiban.

Baca Juga :  Lee Seung Gi Comeback Sebagai Penyanyi Setelah 5 Tahun Vakum

Arya tampaknya ikut sedih dengan nasib sang ibu. Diapun mengkritik cara penertiban tanpa solusi itu. Dia menyarankan, kalau ingin menutup warung seharusnya dibarengi dengan pemberian bantuan.

“Bapak-bapak yang terhormat kalau mau PPKM seperti ini, tolong diberikan bantuan kepada yang memang membutuhkan dan kekurangan,” tulisnya di Instagram Story-nya.

Sebab, jika ini dilakukan terus menerus hanya sebatas penegakan aturan tanpa solusi, maka warga bisa stres.

Alhasil, tujuan dari meminalisir penyebaran virus Corona bisa berdampak hal mengerikan lain.

“Orang meninggal lama-lama bukan karena Covid, tapi karena stres,” tegasnya.

Sementara itu, di kolom komentar postingan itu, banyak netizen juga merasa miris dengan PPKM Darurat saat ini yang dinilai bukan jadi solusi.

“Dah lah gue makin benci dengan aturan pemerintah yang tidak masuk akal. Noh, anggota DPR yg terhormat baru belanja mobil mevahhh sedangkan rakyat kecil seperti kami dagang angsongan saja didenda dan dipaksa tidak boleh jualan,” komentar salah satu akun.

Baca Juga :  Via Vallen: Takut Salah Ngomong

“Warung ditutup jalan ditutup, lama-lama mati kelaparan, bukan mati karena corona,” sahut yang lainnya.

“Terus kalau mereka enggak bisa makan dan beli beras gimana? Terus kalau mereka enggak bisa bayar listrik dn air trus alirannya diputus gimana? Aduh bingung dah,” komen akun lainnya.

“Membunuh Corona apa membunuh masyarakat nih?,” tukas akun lainnya.

Seperti diketahui PPKM Darurat diberlakukan di Pulau Jawa dan Bali, serta Medan. Sejatinya PPKM Darurat ini akan berakhir 20 Juli 2021 ini.

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah telah menyiapkan skenario untuk memperpanjang PPKM Darurat hingga enam minggu ke depan.

Terpopuler

Artikel Terbaru