SIAPA sangka artis cantik Raline Shah pernah terkena penyakit yang membuatnya sulit tersenyum.
Penyakit itu disebut sebagai Bell’s palsy. Bagian yang diserang adalah bagian mulut dan wajahnya.
“Matanya jadi seperti turun. Kalau di aku bukan mata, tapi mulut dan wajah, jadi kayak nggak bisa senyum,” jelas Raline dalam podcast bersama Denny Sumargo dikutip Kamis (14/11/2024).
Untuk menyembuhkan penyakit tersebut, Raline menempuh pengobatan tradisional berupa akupuntur dan bermeditasi.
Selama proses pengobatan, Raline akhirnya sadar soal tubuh manusia yang tidak hanya menyangkut kesehatan fisik, tetapi juga energi yang disebut chi.
“Pengalaman ini membuat aku belajar meditasi untuk kesehatan. Tubuh ini bukan hanya fisik seperti otot atau sirkulasi darah, tapi ada energi yang disebut chi yang mengalir melalui titik-titik meridian,” jelasnya.
Pada saat melakukan akupuntur, Raline merasakan sedikit ngilu di bagian titik meridiannya. “Paling cuma terasa ngilu sedikit karena mengenai titik-titik meridian kita,” pungkasnya. (elv/fjr/jpg)
SIAPA sangka artis cantik Raline Shah pernah terkena penyakit yang membuatnya sulit tersenyum.
Penyakit itu disebut sebagai Bell’s palsy. Bagian yang diserang adalah bagian mulut dan wajahnya.
“Matanya jadi seperti turun. Kalau di aku bukan mata, tapi mulut dan wajah, jadi kayak nggak bisa senyum,” jelas Raline dalam podcast bersama Denny Sumargo dikutip Kamis (14/11/2024).
Untuk menyembuhkan penyakit tersebut, Raline menempuh pengobatan tradisional berupa akupuntur dan bermeditasi.
Selama proses pengobatan, Raline akhirnya sadar soal tubuh manusia yang tidak hanya menyangkut kesehatan fisik, tetapi juga energi yang disebut chi.
“Pengalaman ini membuat aku belajar meditasi untuk kesehatan. Tubuh ini bukan hanya fisik seperti otot atau sirkulasi darah, tapi ada energi yang disebut chi yang mengalir melalui titik-titik meridian,” jelasnya.
Pada saat melakukan akupuntur, Raline merasakan sedikit ngilu di bagian titik meridiannya. “Paling cuma terasa ngilu sedikit karena mengenai titik-titik meridian kita,” pungkasnya. (elv/fjr/jpg)
