PROKALTENG.CO-Penyanyi sekaligus penulis Risa Saraswati mengungkapkan
alasannya bersedia disuntik vaksin Covid-19. Yakni karena ingin
memproteksi diri.
Karena itu, dia mengaku antusias untuk mengikuti proses
vaksinasi yang telah dimulai sejak Rabu (13/1). Selain itu, dia pun ingin
membuktikan sendiri bahwa informasi hoaks terkait vaksin itu tidak benar.
â€Aku orangnya suka nantang,
jadi ya udah lah daripada aku baca grup terus ketakutan
dengan pemberitaan hoaks begitu, ya udah mending aku buktiin aja sendiri,†kata Risa seperti dilansir dari Antara, Rabu (13/1).
Selain itu, dia mengaku membutuhkan vaksin itu karena
sebagai publik figur, sekaligus pekerja kantoran yang aktivitasnya cukup
tinggi, dapat meningkatkan potensi terpapar Covid-19.
â€Aku kayak butuh proteksi begitu.
Maka pengen cepet-cepet sebenernya. Kemarin begitu ditawarin ya antusias,†ujar Risa.
Dengan mobilitas yang tinggi itu, dia mengaku kerawanan
bukan hanya pada diri sendiri, melainkan dalam kehidupan sehari-hari dia
tinggal bersama ibu serta anaknya.
â€Takutnya aku bawa dari luar (virus) atau apalah, ada
mamah dan ada bayi juga. Jadi aku yang kasih tahu mereka duluan,†ucap Risa.
Karena itu, selain mengikuti vaksinasi, menurut dia,
generasi muda juga perlu meyakinkan para generasi yang lebih tua untuk tidak
takut mengikuti vaksinasi. Sebab, vaksin adalah jalan terbaik untuk menyudahi
pandemi.
â€Jadi, harusnya sih aku pengennya anak
muda tuh lebih berani, bukannya malah ketakutan dan terkena
hoaks dan pemberitaan yang tidak benar,†tutur Risa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani
Raksanagara mengatakan, ada dua publik figur yang ikut dalam proses vaksinasi
pertama di Bandung, yakni Risa Saraswati dan Ariel Noah. Mereka dijadwalkan
mengikuti vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota
Bandung, Kamis (14/1) pukul 09.00 WIB. Selain mereka, ada pula sejumlah pejabat
dan tokoh dari bidang kesehatan dan kedokteran.
â€Influencernya Insya
Allah Risa (Saraswati) dan Kang Ariel. Mudah-mudahan dia dapat menjadi
pendorong untuk kelompok muda,†kata Ahyani Raksanagara.