26.3 C
Jakarta
Monday, June 2, 2025

Setahun untuk Merealisasikan Single Cinta Remaja Milik JKT48 Acoustic

JKT48
Acoustic punya single original baru. Judulnya, Cinta Remaja yang dikerjakan
bareng Alam Urbach. Lagu tersebut diperkenalkan pada Rabu (7/10) malam saat
menggelar JKT48 Accoustic Night secara live streaming. Itu berarti, di usianya
yang ketiga, JKT48 Acoustic sudah mempunyai dua lagu orisinal.

Namun,
berbeda dengan single pertama yang berjudul Lantang, lagu terbaru JKT48
Acoustic lebih berkompromi dengan selera pasar. Tentang cinta. Menariknya,
project dengan Alam Urbach ini sudah disampaikan JKT48 Operational Team (JOT)
saat perayaan ulang tahun pertama JKT48 Acoustic pada 11 September 2018.

Bagaimana
cerita dibalik pembuatan lagu ini? lantas, apa yang membuat mereka memutuskan
tema cinta sebagai single original? Berikut wawancara JawaPos.com bersama Nadila,
Aurel, Rona, dan Sisca:

Selamat
untuk dirilsnya single Cinta Remaja, bisa diceritakan ini lagu tentang apa?

Nadila:
Lagu ini menceritakan tentang mengingat masa lalu, ketika dulu kita pernah
melakukan kebodohan karena cinta. Tapi nggak menyesal, karena merasa masa
remaja itu biar menjadi miliknya saja.

Aurel:
Tentang pengalaman cinta seseorang pada saat remaja. Yang masih bucin-bucinnya.
Yang masih buta-butanya karena cinta dan nggak peduli sama kata-kata orang,
sekarang hanya bisa dikenang dan tidak disesali karena hidup hanya sekali.

Berapa
lama proses pembuatannya?

Nadila:
Kurang lebih satu tahun karena terkendala waktu, dan jadwal, juga kondisi
pandemi.

Sisca:
Memang agak lama, dari pengumuman waktu ulang tahun akustik yang pertama
(2018). Setelah itu mulai workshop, lalu kepotong jadwal-jadwal lain, lebaran,
banyak deh. Jadinya, kira-kira satu tahunan lebih.

 

Apa
bagian tersulitnya, dan bagaimana kalian mengatasinya?

 

Nadila:
Sulit untuk mendapatkan feel yang ingin dicapai saat proses recording. Karena
hasilnya akan didengarkan seumur hidup, aku ngerasa harus memberikan yang
sangat maksimal. Menyanyi tidak hanya tentang suara yang merdu, atau nada yang
sampai, tapi bagaimana makna dalam nyanyian kita bisa sampai ke hati para
pendengar. Dari lirik pertama hingga akhir.

Aurel:
Sebenarnya, kesulitannya hanya karena banyak lupa-lupa chord. Mungkin karena
grogi hehehe. Dan kalau untuk random atau spontan nada, masih agak bingung.
Tapi bisa terlewati dengan baik kok.

Rona:
Karena kami berempat, nggak seru kalau nggak ada pembagian nada atau pecah
suara. Jadi ya, selain cari nada lagu yang catchy, kami juga mikirin pembagian
nada dan improve yang pas. Kak Alam membantu banget buat nentuin ini sih.

Sisca:
Pas lagi workshop, kami disuruh untuk brainstorming dan kasih nada. Lalu, Kak
Alam akan milih dan kasih masukan juga nada apa yang bagus. Cara ngatasinnya
mungkin lebih ngertiin liriknya dulu, karena kan nada juga harus menggambarkan
liriknya itu bercerita tentang apa.

Lagu
ini dibuat oleh Alam Urbach seluruhnya, atau ada kontribusi kalian di liriknya?

Rona:
Awalnya kami beberapa kali ngadain workshop bareng kak Alam. Dia suruh kami
mengarang lirik lagu yang kami banget. Nah, dari banyak lirik lagu yang sudah
kami bikin masing-masing, Kak Alam satuin lirik-liriknya sambil genjreng-genjreng
gitar. Jadilah beberapa lagu iseng-iseng gitu. Lagu-lagu itu kami seleksi, dan
tentuin mau pilih yang mana. Lantas kami rundingan lagi biar lagunya lebih asik
dan catchy.

Baca Juga :  Enggan Bahas Mantan

 

Sisca:
Pas workshop kami dikasih kertas kosong dan suruh tulis lirik tentang cinta.
Apa saja. Lalu, Kak Alam nyatuin, dan dia juga buat supaya lirik-lirik ini bisa
bersatu dan jadi makin indah. Kalau aku sih, waktu itu nulis part: Temanku
berkata aku ini bodoh. Lalu, oleh Kak Alam dan teman-teman diubah menjadi:
Temanku berkata hatiku terbawa suasana denganmu. Perasaan yang semu.

 

Bagaimana
dengan rencana distribusi single ini? Apakah kalian akan mengupayakan lagu ini
berada di platfrom musik supaya bisa lebih banyak didengar?

 

Rona:
Lagunya masih dalam tahap produksi. Setelah semua sempurna dan selesai shooting
MV, mungkin awalnya akan release di YouTube Official JKT48, seperti Lantang.
Pasti manajemen juga mengupayakan agar single-single JKT48 Acoustic bisa masuk
platform musik supaya bisa lebih menjangkau banyak orang.

Aurel:
Untuk platform musik, semua orang pasti ingin. Supaya banyak orang, dan yang
awam dengan JKT48 bisa dengar dan menikmati juga. Tapi, untuk bagaimananya,
kami juga masih berdiskusi dengan manajemen dan Mas Alam.

Single
ini, jauh berbeda dengan Lantang, apa yang membuat kalian akhirnya mengikuti
selera pasar yang lebih suka lagu cinta?

Nadila:
Mungkin cerita tentang mimpi dan harapan itu ada untuk Lantang. Kali ini, kami
ingin mencoba untuk bisa lebih luas lagi menjangkau telinga-telinga awam,
dengan lirik yang manis dan juga relate dengan sebagian besar orang. Mengenai
cinta remaja.

Aurel:
Menurut aku kenapa berbeda, karena di Indonesia musik dan genre tentang cinta
masih disukai banget sama banyak orang. Jadi, kami juga ingin menggiring orang
awam selain fans JKT48 untuk bisa dengerin juga dan berharap suka juga sama
karya kami. Supaya beda juga dari lagu sebelumnya karena kami sendiri nggak
ingin stuck dengan yang gitu-gitu saja.

 

Rona:
Karena salah satu tujuan dibentuknya JKT48 Acoustic adalah untuk membawa nama
JKT48 lebih dikenal masyarakat awam. Ini salah satu cara kami. Dengan mengikuti
selera pasar, mungkin akan membuka kesempatan yang lebih besar.

 

Sisca:
Mungkin karena umur kami umur jatuh cinta hahaha. Selain itu, juga ingin
memberi warna baru buat JKT48 Acoustic, kan kalo lagu JKT48 mungkin ada yang
liriknya terlalu baku. Jadi, dengan adanya lagu Cinta Remaja ini bisa bikin
ingat ke masa lalu.

Padahal,
kalau melihat lirik Lantang, Akustik ini seperti simbol ‘perlawanan’ dan
menjadi bintang bersinar dengan cara kalian sendiri

Nadila:
Iya, betul sekali. Dengan Lantang sebagai lagu original pertama yang
menyuarakan perjuangan itu. Tapi, tentu saja pesan kami sebagai seorang
penyanyi dan musisi juga akan terus sama seperti lagu Lantang. Walaupun, tidak
semua lagu yang kami bawakan menceritakan hal itu, tapi spirit yang ada dalam
diri kami pasti mengenai mimpi dan juga perjuangan.

Aurel:
Betul banget. Karena di JKT48, kami berempat merasa kalau kami jarang dapat
kesempatan. Itu yang membuat kami ingin buat gebrakan supaya ini loh, anak-anak
berempat ini juga bisa dapat kesempatan dengan jalan yang kami buat sendiri.

Baca Juga :  Nagita Slavina Akui Salah Paham dengan Jessica Iskandar, Mengenai Apa

Rona:
Lirik lantang memang berbeda jauh dengan lirik Cinta Remaja. Lantang kami
ciptakan karena tujuannya memang ingin menyuarakan curhatan kami hehehe.
Sedangkan Kisah Remaja diciptakan agar jauh lebih relatable dengan banyak
penikmat musik di Indonesia.

Sisca:
Betul! Sampai kapanpun kami tidak akan berhenti untuk nyanyiin Lantang. Itu
sangat berhubungan dengan berbagai keadaan, nggak cuma kami yang ada di dalam
JKT48.

Ini
adalah tahun ketiga JKT48 Acoustic, memiliki eksistensi dan single original
sendiri. Apakah sudah puas? ada yang ingin dicapai lagi?

Nadila:
Belum. Masih banyak yang ingin kami capai, salah satunya yang terbesar adalah konser
tunggal.

Aurel:
Sebenarnya kalau untuk puas, menurut aku setiap orang pasti punya rasa kurang
puas. Kami masih ingin memperluas JKT48 supaya orang-orang juga tahu ada JKT48
yang punya karya-karya terbaik. Kami juga ingin konser sendiri dengan penonton
yang lebih banyak dan pastinya bisa go international.

Rona:
Kami bersyukur dengan pencapaian selama tiga tahun ini. Tapi, pastinya kami
belum puas karena masih banyak hal yang belum dicapai. Salah satunya, kami
ingin perform di festival-festival musik besar. Ingin perform di Jepang juga
karena Sisca dan Aurel belum pernah ke Jepang. Dan pastinya, kami ingin membuat
lebih banyak karya dan bisa mem-publish-nya di platform musik.

Sisca:
Pastinya belum puas, dan tidak akan pernah puas. Ingin banger bisa punya konser
sendiri. Mini concert atau showcase saja sudah suatu impian buat kami. Kami
juga ingin bisa diundang ke festival-festival musik seperti we the fest
misalkan.

Seperti
apa kalian ingin JKT48 Acoustic dilihat dalam beberapa tahun lagi?

Nadila:
Dilihat sebagai bentuk perjuangan, bagi adik-adik junior kami, maupun fans.
Semoga dengan adanya kami, bisa menjadi semangat buat semua orang kalau
kesempatan itu bisa diciptakan sendiri.

Aurel:
Karya-karya dan perjuangan kami berproses, dan berharap juga bisa jadi
inspirasi banyak orang.

Rona:
Kami ingin JKT48 Acoustic dikenal masyarakat umum, di luar fans JKT48. Dan
kualitas kami bisa disejajarkan dengan grup-grup lain yang sudah senior dan
sering tampil di festival-festival musik.

Sisca:
Kita bakal terus bersama sih. Entah masih dalam JKT48 atau sudah enggak. Kami
akan berusaha untuk tetap sama-sama.

Dua
tahun lagi, usia JKT48 sudah satu dekade. Apakah kalian akan terus
mendampinginya?

Nadila:
Untuk ini, belum bisa memastikan. Doakan saja yang terbaik untuk JKT48 dan para
member-nya sendiri. Yang akan selalu aku pastikan, sampai hari terakhir aku di
JKT48 pasti aku tidak akan pernah berhenti berusaha untuk selalu memberikan
yang terbaik yang aku bisa.

Aurel:
Hmmm… saat ini sih belum kepikiran kapan untuk lulus dari JKT48. Jadi ya ngalir
saja dulu.

Rona:
Aku harap JKT48 Acousti7/10c tetap selalu menjadi bagian dari JKT48 meskipun
seandainya kelak kami sudah tidak lagi di sini.

JKT48
Acoustic punya single original baru. Judulnya, Cinta Remaja yang dikerjakan
bareng Alam Urbach. Lagu tersebut diperkenalkan pada Rabu (7/10) malam saat
menggelar JKT48 Accoustic Night secara live streaming. Itu berarti, di usianya
yang ketiga, JKT48 Acoustic sudah mempunyai dua lagu orisinal.

Namun,
berbeda dengan single pertama yang berjudul Lantang, lagu terbaru JKT48
Acoustic lebih berkompromi dengan selera pasar. Tentang cinta. Menariknya,
project dengan Alam Urbach ini sudah disampaikan JKT48 Operational Team (JOT)
saat perayaan ulang tahun pertama JKT48 Acoustic pada 11 September 2018.

Bagaimana
cerita dibalik pembuatan lagu ini? lantas, apa yang membuat mereka memutuskan
tema cinta sebagai single original? Berikut wawancara JawaPos.com bersama Nadila,
Aurel, Rona, dan Sisca:

Selamat
untuk dirilsnya single Cinta Remaja, bisa diceritakan ini lagu tentang apa?

Nadila:
Lagu ini menceritakan tentang mengingat masa lalu, ketika dulu kita pernah
melakukan kebodohan karena cinta. Tapi nggak menyesal, karena merasa masa
remaja itu biar menjadi miliknya saja.

Aurel:
Tentang pengalaman cinta seseorang pada saat remaja. Yang masih bucin-bucinnya.
Yang masih buta-butanya karena cinta dan nggak peduli sama kata-kata orang,
sekarang hanya bisa dikenang dan tidak disesali karena hidup hanya sekali.

Berapa
lama proses pembuatannya?

Nadila:
Kurang lebih satu tahun karena terkendala waktu, dan jadwal, juga kondisi
pandemi.

Sisca:
Memang agak lama, dari pengumuman waktu ulang tahun akustik yang pertama
(2018). Setelah itu mulai workshop, lalu kepotong jadwal-jadwal lain, lebaran,
banyak deh. Jadinya, kira-kira satu tahunan lebih.

 

Apa
bagian tersulitnya, dan bagaimana kalian mengatasinya?

 

Nadila:
Sulit untuk mendapatkan feel yang ingin dicapai saat proses recording. Karena
hasilnya akan didengarkan seumur hidup, aku ngerasa harus memberikan yang
sangat maksimal. Menyanyi tidak hanya tentang suara yang merdu, atau nada yang
sampai, tapi bagaimana makna dalam nyanyian kita bisa sampai ke hati para
pendengar. Dari lirik pertama hingga akhir.

Aurel:
Sebenarnya, kesulitannya hanya karena banyak lupa-lupa chord. Mungkin karena
grogi hehehe. Dan kalau untuk random atau spontan nada, masih agak bingung.
Tapi bisa terlewati dengan baik kok.

Rona:
Karena kami berempat, nggak seru kalau nggak ada pembagian nada atau pecah
suara. Jadi ya, selain cari nada lagu yang catchy, kami juga mikirin pembagian
nada dan improve yang pas. Kak Alam membantu banget buat nentuin ini sih.

Sisca:
Pas lagi workshop, kami disuruh untuk brainstorming dan kasih nada. Lalu, Kak
Alam akan milih dan kasih masukan juga nada apa yang bagus. Cara ngatasinnya
mungkin lebih ngertiin liriknya dulu, karena kan nada juga harus menggambarkan
liriknya itu bercerita tentang apa.

Lagu
ini dibuat oleh Alam Urbach seluruhnya, atau ada kontribusi kalian di liriknya?

Rona:
Awalnya kami beberapa kali ngadain workshop bareng kak Alam. Dia suruh kami
mengarang lirik lagu yang kami banget. Nah, dari banyak lirik lagu yang sudah
kami bikin masing-masing, Kak Alam satuin lirik-liriknya sambil genjreng-genjreng
gitar. Jadilah beberapa lagu iseng-iseng gitu. Lagu-lagu itu kami seleksi, dan
tentuin mau pilih yang mana. Lantas kami rundingan lagi biar lagunya lebih asik
dan catchy.

Baca Juga :  Enggan Bahas Mantan

 

Sisca:
Pas workshop kami dikasih kertas kosong dan suruh tulis lirik tentang cinta.
Apa saja. Lalu, Kak Alam nyatuin, dan dia juga buat supaya lirik-lirik ini bisa
bersatu dan jadi makin indah. Kalau aku sih, waktu itu nulis part: Temanku
berkata aku ini bodoh. Lalu, oleh Kak Alam dan teman-teman diubah menjadi:
Temanku berkata hatiku terbawa suasana denganmu. Perasaan yang semu.

 

Bagaimana
dengan rencana distribusi single ini? Apakah kalian akan mengupayakan lagu ini
berada di platfrom musik supaya bisa lebih banyak didengar?

 

Rona:
Lagunya masih dalam tahap produksi. Setelah semua sempurna dan selesai shooting
MV, mungkin awalnya akan release di YouTube Official JKT48, seperti Lantang.
Pasti manajemen juga mengupayakan agar single-single JKT48 Acoustic bisa masuk
platform musik supaya bisa lebih menjangkau banyak orang.

Aurel:
Untuk platform musik, semua orang pasti ingin. Supaya banyak orang, dan yang
awam dengan JKT48 bisa dengar dan menikmati juga. Tapi, untuk bagaimananya,
kami juga masih berdiskusi dengan manajemen dan Mas Alam.

Single
ini, jauh berbeda dengan Lantang, apa yang membuat kalian akhirnya mengikuti
selera pasar yang lebih suka lagu cinta?

Nadila:
Mungkin cerita tentang mimpi dan harapan itu ada untuk Lantang. Kali ini, kami
ingin mencoba untuk bisa lebih luas lagi menjangkau telinga-telinga awam,
dengan lirik yang manis dan juga relate dengan sebagian besar orang. Mengenai
cinta remaja.

Aurel:
Menurut aku kenapa berbeda, karena di Indonesia musik dan genre tentang cinta
masih disukai banget sama banyak orang. Jadi, kami juga ingin menggiring orang
awam selain fans JKT48 untuk bisa dengerin juga dan berharap suka juga sama
karya kami. Supaya beda juga dari lagu sebelumnya karena kami sendiri nggak
ingin stuck dengan yang gitu-gitu saja.

 

Rona:
Karena salah satu tujuan dibentuknya JKT48 Acoustic adalah untuk membawa nama
JKT48 lebih dikenal masyarakat awam. Ini salah satu cara kami. Dengan mengikuti
selera pasar, mungkin akan membuka kesempatan yang lebih besar.

 

Sisca:
Mungkin karena umur kami umur jatuh cinta hahaha. Selain itu, juga ingin
memberi warna baru buat JKT48 Acoustic, kan kalo lagu JKT48 mungkin ada yang
liriknya terlalu baku. Jadi, dengan adanya lagu Cinta Remaja ini bisa bikin
ingat ke masa lalu.

Padahal,
kalau melihat lirik Lantang, Akustik ini seperti simbol ‘perlawanan’ dan
menjadi bintang bersinar dengan cara kalian sendiri

Nadila:
Iya, betul sekali. Dengan Lantang sebagai lagu original pertama yang
menyuarakan perjuangan itu. Tapi, tentu saja pesan kami sebagai seorang
penyanyi dan musisi juga akan terus sama seperti lagu Lantang. Walaupun, tidak
semua lagu yang kami bawakan menceritakan hal itu, tapi spirit yang ada dalam
diri kami pasti mengenai mimpi dan juga perjuangan.

Aurel:
Betul banget. Karena di JKT48, kami berempat merasa kalau kami jarang dapat
kesempatan. Itu yang membuat kami ingin buat gebrakan supaya ini loh, anak-anak
berempat ini juga bisa dapat kesempatan dengan jalan yang kami buat sendiri.

Baca Juga :  Nagita Slavina Akui Salah Paham dengan Jessica Iskandar, Mengenai Apa

Rona:
Lirik lantang memang berbeda jauh dengan lirik Cinta Remaja. Lantang kami
ciptakan karena tujuannya memang ingin menyuarakan curhatan kami hehehe.
Sedangkan Kisah Remaja diciptakan agar jauh lebih relatable dengan banyak
penikmat musik di Indonesia.

Sisca:
Betul! Sampai kapanpun kami tidak akan berhenti untuk nyanyiin Lantang. Itu
sangat berhubungan dengan berbagai keadaan, nggak cuma kami yang ada di dalam
JKT48.

Ini
adalah tahun ketiga JKT48 Acoustic, memiliki eksistensi dan single original
sendiri. Apakah sudah puas? ada yang ingin dicapai lagi?

Nadila:
Belum. Masih banyak yang ingin kami capai, salah satunya yang terbesar adalah konser
tunggal.

Aurel:
Sebenarnya kalau untuk puas, menurut aku setiap orang pasti punya rasa kurang
puas. Kami masih ingin memperluas JKT48 supaya orang-orang juga tahu ada JKT48
yang punya karya-karya terbaik. Kami juga ingin konser sendiri dengan penonton
yang lebih banyak dan pastinya bisa go international.

Rona:
Kami bersyukur dengan pencapaian selama tiga tahun ini. Tapi, pastinya kami
belum puas karena masih banyak hal yang belum dicapai. Salah satunya, kami
ingin perform di festival-festival musik besar. Ingin perform di Jepang juga
karena Sisca dan Aurel belum pernah ke Jepang. Dan pastinya, kami ingin membuat
lebih banyak karya dan bisa mem-publish-nya di platform musik.

Sisca:
Pastinya belum puas, dan tidak akan pernah puas. Ingin banger bisa punya konser
sendiri. Mini concert atau showcase saja sudah suatu impian buat kami. Kami
juga ingin bisa diundang ke festival-festival musik seperti we the fest
misalkan.

Seperti
apa kalian ingin JKT48 Acoustic dilihat dalam beberapa tahun lagi?

Nadila:
Dilihat sebagai bentuk perjuangan, bagi adik-adik junior kami, maupun fans.
Semoga dengan adanya kami, bisa menjadi semangat buat semua orang kalau
kesempatan itu bisa diciptakan sendiri.

Aurel:
Karya-karya dan perjuangan kami berproses, dan berharap juga bisa jadi
inspirasi banyak orang.

Rona:
Kami ingin JKT48 Acoustic dikenal masyarakat umum, di luar fans JKT48. Dan
kualitas kami bisa disejajarkan dengan grup-grup lain yang sudah senior dan
sering tampil di festival-festival musik.

Sisca:
Kita bakal terus bersama sih. Entah masih dalam JKT48 atau sudah enggak. Kami
akan berusaha untuk tetap sama-sama.

Dua
tahun lagi, usia JKT48 sudah satu dekade. Apakah kalian akan terus
mendampinginya?

Nadila:
Untuk ini, belum bisa memastikan. Doakan saja yang terbaik untuk JKT48 dan para
member-nya sendiri. Yang akan selalu aku pastikan, sampai hari terakhir aku di
JKT48 pasti aku tidak akan pernah berhenti berusaha untuk selalu memberikan
yang terbaik yang aku bisa.

Aurel:
Hmmm… saat ini sih belum kepikiran kapan untuk lulus dari JKT48. Jadi ya ngalir
saja dulu.

Rona:
Aku harap JKT48 Acousti7/10c tetap selalu menjadi bagian dari JKT48 meskipun
seandainya kelak kami sudah tidak lagi di sini.

Terpopuler

Artikel Terbaru