Monita Tahalea masuk dalam salah satu line-up yang bakal tampil di Jazz Gunung Series 2025. Musisi berusia 37 tahun tersebut dijadwalkan bakal tampil di edisi Jazz Gunung Bromo II pada 26 Juli mendatang.
Monita mengungkapkan bahwa dirinya akan memberikan kejutan dan pengalaman berbeda bagi penonton di penampilannya kali ini. Dia bakal membawakan album terbarunya bertajuk Merona yang dirilis 30 Juni lalu.
Total ada sembilan lagu yang terdapat di dalam album keempatnya itu. “Memang ini keputusan yang lumayan berani buat aku pribadi. Jadi, aku lumayan excited juga bawakan secara live dan pengin tampil dengan ambience berbeda juga sih,” papar Monita saat konferensi pers di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Pasalnya, di album Merona banyak nuansa baru yang dihadirkan oleh penyanyi jebolan Indonesian Idol musim ke-2 itu. Misal, aransemen musik lagu-lagunya tidak hanya beraliran jazz. Namun, Monita juga memadukannya dengan genre lain seperti pop hingga elektronik.
“Banyak hal baru, referensi baru. Meskipun gayanya tetap jazz, penulisan lirikku itu pop. Jadi, banyak unsur di dalam sini (album Merona, Red). Pop iya, jazz iya, elektronik iya,” imbuh Monita.
Jazz Gunung Series 2025 digelar dalam tiga rangkaian. Series pertama dan kedua diselenggarakan pada 18-20 Juli 2025, kemudian dilanjut 25-26 Juli 2025 di Amphitheater Jiwa Jawa Resort Bromo, Jawa Timur.
Terakhir pada 9 Agustus 2025 di Amphiteater Taman Gandrung Terakota, Bayuwangi, Jawa Timur. Selain Monita, Jazz Gunung Series 2025 juga bakal diramaikan oleh RAN, Emptyyy, Karimata, Jamie Aditya & The Mezzrollers, Chagall, dan lainnya.
Selain materi, Monita juga menyadari perlunya persiapan fisik. Mengingat dirinya bakal bernyanyi di area pegunungan. Dan, dia memahami faktor cuaca akan menjadi tantangannya. Walau ini bukan kali pertama Monita tampil di Jazz Gunung Bromo.
“Buatku itu medannya cukup menantang bernyanyi di atas ketinggian karena cuaca dingin dan dengan segala tekanan udaranya,” imbuhnya. Monita mesti memastikan bahwa kondisi fisiknya dalam keadaan prima hingga konser berakhir.
Berbekal dari pengalaman manggung sebelumnya di lokasi yang sama, pernapasan merupakan hal terpenting yang menunjang penampilannya. “Dulu pengalaman pertama kali nyanyi pas kabut turun, langsung masuk ke tenggorokan dan ke hidung. Itu cukup (menantang, Red sih),” tutur dia.
Pelantun lagu Kekasih Sejati itu kini sudah punya kiat khusus menyiasati masalah tersebut. “Biasanya warming up cukup lama dan sering di belakang stage. Harus banyak movement juga, nggak boleh stay di satu tempat yang dikelilingi kabut,” papar Monita.(jpc)