SM Entertainment telah mengeluarkan pernyataan resmi pada Kamis (5/6), terkait langkah hukum yang tengah mereka ambil untuk melindungi girl group mereka, aespa, dari serangan konten jahat yang beredar di dunia maya.
Mengutip laman Allkpop, dalam pernyataannya, pihak agensi mengungkapkan bahwa aespa menjadi sasaran berbagai bentuk serangan digital, termasuk komentar bernada pelecehan seksual, pencemaran nama baik, penyebaran konten deep fake, serta foto dan video manipulatif.
Dugaan pelanggaran yang menyerang artisnya tersebut mendorong agensi untuk menindaklanjutinya secara hukum.
Berkat pemantauan internal serta laporan dari penggemar, SM Entertainment mengaku telah berhasil mengumpulkan bukti kuat dari berbagai unggahan yang menyerang aespa.
Berdasarkan temuan tersebut, pengaduan pidana telah diajukan terhadap sejumlah pihak atas dasar penghinaan, penyebaran informasi palsu, hingga produksi dan distribusi konten manipulatif.
Dalam pernyataan lanjutan, SM Entertainment juga menyebut bahwa beberapa pelaku telah diidentifikasi dan tengah menjalani proses investigasi.
Beberapa kasus bahkan telah mencapai putusan akhir, termasuk vonis tiga tahun penjara dengan masa percobaan lima tahun, dan pemberian denda kepada tersangka.
SM Entertainment juga menegaskan bahwa mereka terus menyusun upaya hukum baru terhadap akun-akun media sosial dan komunitas daring yang terbukti menyebarkan konten berbau fitnah, pelecehan seksual, atau penghinaan terhadap aespa.
Mereka mengingatkan masyarakat agar tidak ikut menyebarkan atau terlibat dalam tindakan ilegal semacam ini.
“Kami sangat menyarankan agar publik tidak terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, dalam aktivitas yang mencemarkan nama baik artis kami. Terima Kasih,” tutup SM Entertainment dalam pernyataannya.
Dengan langkah tegas ini, SM Entertainment menunjukkan komitmen penuh mereka untuk menjaga keamanan dan martabat artis di bawah naungannya, serta menciptakan lingkungan digital yang sehat dan bertanggung jawab.(jpc)