26.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Joko in Berlin Ajak Penggemar Sing Along di Lagu Misanthrophy

Band
dream pop indie Joko in Berlin (JIB) melakuan hal di luar kebiasaan mereka di
lagu anyar berjudul Misanthrophy. Mereka mengajak penggemar makin larut
menikmati lagu lewat video lirik yang dapat dilihat di YouTube sejak 9 Juli
lalu. Sebelumnya, grup musik yang digawangi Mellita Sarah (vocal & song
writter), Fran Rabit (bass & song writter), Popo Fauza (keyboard, composer,
arranger & music producer), dan Marlond Telvord (drum) ini selalu membuat
video musik untuk single-single yang baru dirilis.

“Dengan
adanya video lirik ini, para penggemar bisa lebih memahami makna lagu
Misanthropy dan juga sing along dimanapun dan dalam kondisi apapun. Karena lagu
ini memang didedikasikan bagi mereka membutuhkan energi tambahan di masa-masa
seperti sekarang,” ujar Popo, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/8). Video
lirik Misanthropy menampilkan visual dua sisi jendela kaca yang dikemas secara
sederhana namun sarat makna. Dimana satu sisi terpampang sang vokalis, Mellita
berdiri termangu menempelkan sebelah tangannya ke kaca. Sementara sisi lainnya
menampilkan lirik Misanthropy dengan gaya font tulisan tangan yang muncul
bergantian mengikuti alunan musik. Lirik lagu yang ditulis oleh Fran Rabit dan
diaransemen oleh Popo Fauza ini akan memberikan keseruan bagi penikmat musik
dalam proses pengasingan diri.

Baca Juga :  Pernikahan Atta Halilintar-Aurel Hermansyah Mundur Tahun Depan

“Lagu
ini menceritakan bahwa setiap orang punya sisi yang ingin mengunci diri dari
dunia, bisa dibilang seperti introvert. Dan ternyata lagu ini cukup relate
dengan kondisi sekarang yang sedang dilanda pandemi dimana banyak orang lebih
memilih untuk tinggal di rumah dari pada keluar,” sahut Fran Rabit. Joko in
Berlin sebelumnya telah merilis tiga official music video untuk single
Beauteous, Senja dan Euphoria. Demi mendapatkan hasil visual terbaik untuk tiga
video musik tersebut, mereka menjalani syuting di sejumlah negara di Eropa,
yaitu Ceko, Jerman, dan Slovenia, serta di Negeri Matahari Terbit, Jepang.

Seperti
pada video musik Senja, Joko in Berlin menyuguhkan keindahan panorama kota
Praha (Ceko), Desden (Jerman), dan Ljubljana (Slovenia) dengan konsep para
personel mengenakan kacamata unik sembari menari dan berjalan di jalanan
berbagai sudut kota tersebut.

Baca Juga :  Tantang Farhat Abbas Duel di Atas Ring

Lalu
pada video musik Euphoria, yang juga mengambil latar negara Ceko dan Jerman,
menggambarkan perjalanan personel JIB menggunakan kereta kuda serta kereta
listrik khas Praha. Sedangkan untuk video musik Beauteous, JIB menonjolkan
kecantikan kota Karuizawa, Jepang. Rencananya, mereka akan menelurkan satu
single baru setiap bulannya sepanjang 2020, terhitung dari Mei hingga Desember mendatang.  “Setiap lagu JIB, kami selalu memberikan
sound yang berbeda dan unik. Seperti halnya di Misanthropy ini di intro ada
kayak petikan gitar ukelele. Nah pada part ukelele itu ada sedikit di lagu
Senja. Jadi meski nuansa pada setiap lagunya berbeda, tetap ada unsur kesamaan
hanya saja dikemas dengan cara berbeda dan fresh,” tutup Popo. 

Band
dream pop indie Joko in Berlin (JIB) melakuan hal di luar kebiasaan mereka di
lagu anyar berjudul Misanthrophy. Mereka mengajak penggemar makin larut
menikmati lagu lewat video lirik yang dapat dilihat di YouTube sejak 9 Juli
lalu. Sebelumnya, grup musik yang digawangi Mellita Sarah (vocal & song
writter), Fran Rabit (bass & song writter), Popo Fauza (keyboard, composer,
arranger & music producer), dan Marlond Telvord (drum) ini selalu membuat
video musik untuk single-single yang baru dirilis.

“Dengan
adanya video lirik ini, para penggemar bisa lebih memahami makna lagu
Misanthropy dan juga sing along dimanapun dan dalam kondisi apapun. Karena lagu
ini memang didedikasikan bagi mereka membutuhkan energi tambahan di masa-masa
seperti sekarang,” ujar Popo, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/8). Video
lirik Misanthropy menampilkan visual dua sisi jendela kaca yang dikemas secara
sederhana namun sarat makna. Dimana satu sisi terpampang sang vokalis, Mellita
berdiri termangu menempelkan sebelah tangannya ke kaca. Sementara sisi lainnya
menampilkan lirik Misanthropy dengan gaya font tulisan tangan yang muncul
bergantian mengikuti alunan musik. Lirik lagu yang ditulis oleh Fran Rabit dan
diaransemen oleh Popo Fauza ini akan memberikan keseruan bagi penikmat musik
dalam proses pengasingan diri.

Baca Juga :  Pernikahan Atta Halilintar-Aurel Hermansyah Mundur Tahun Depan

“Lagu
ini menceritakan bahwa setiap orang punya sisi yang ingin mengunci diri dari
dunia, bisa dibilang seperti introvert. Dan ternyata lagu ini cukup relate
dengan kondisi sekarang yang sedang dilanda pandemi dimana banyak orang lebih
memilih untuk tinggal di rumah dari pada keluar,” sahut Fran Rabit. Joko in
Berlin sebelumnya telah merilis tiga official music video untuk single
Beauteous, Senja dan Euphoria. Demi mendapatkan hasil visual terbaik untuk tiga
video musik tersebut, mereka menjalani syuting di sejumlah negara di Eropa,
yaitu Ceko, Jerman, dan Slovenia, serta di Negeri Matahari Terbit, Jepang.

Seperti
pada video musik Senja, Joko in Berlin menyuguhkan keindahan panorama kota
Praha (Ceko), Desden (Jerman), dan Ljubljana (Slovenia) dengan konsep para
personel mengenakan kacamata unik sembari menari dan berjalan di jalanan
berbagai sudut kota tersebut.

Baca Juga :  Tantang Farhat Abbas Duel di Atas Ring

Lalu
pada video musik Euphoria, yang juga mengambil latar negara Ceko dan Jerman,
menggambarkan perjalanan personel JIB menggunakan kereta kuda serta kereta
listrik khas Praha. Sedangkan untuk video musik Beauteous, JIB menonjolkan
kecantikan kota Karuizawa, Jepang. Rencananya, mereka akan menelurkan satu
single baru setiap bulannya sepanjang 2020, terhitung dari Mei hingga Desember mendatang.  “Setiap lagu JIB, kami selalu memberikan
sound yang berbeda dan unik. Seperti halnya di Misanthropy ini di intro ada
kayak petikan gitar ukelele. Nah pada part ukelele itu ada sedikit di lagu
Senja. Jadi meski nuansa pada setiap lagunya berbeda, tetap ada unsur kesamaan
hanya saja dikemas dengan cara berbeda dan fresh,” tutup Popo. 

Terpopuler

Artikel Terbaru