Grup idola JKT48 dan penggemar tak mau
melewatkan Ramadan tanpa kegiatan positif. Selama bulan puasa, mereka menggelar
berbagai kegiatan charity. Mulai dari melelang barang favorit milik member
JKT48 sampai memberikan sumbangan usai menonton pertunjukan teater. Hasilnya,
terkumpul Rp 158.023.900.
Lelang tersebut dilakukan sebanyak empat kali.
Mulai dari member Akademi JKT48 kelas A, lalu Tim T, Tim KIII, dan Tim J. Sama
seperti tahun-tahun sebelumnya, barang yang dilelang merupakan barang favorit
atau penuh kenangan milik member. Salah satu yang termahal adalah foto polaroid
dan handuk milik Shani Tim KIII yang laku Rp 17 juta.
Pada Sabtu (1/6) malam di Teater JKT48 mal FX
Sudirman, member mengundang anak-anak penderita kanker. Mereka selama ini
bernaung di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Anak-anak yang
berjuang melawan kanker itu dihibur dengan buka bersama dan menonton episode
terakhir JKT48 School yang penuh tawa.
Kapten JKT48 Beby Chaesara Anadila mengatakan,
setiap tahun JKT48 memang menyalurkan bantuan ke yang membutuhkan. Pada tahun
ini, pilihan jatuh ke anak-anak yang berjuang melawan kanker. Pilihan itu
dirasa tepat, sebab anak-anak itu penuh semangat untuk berobat.
’’Rata-rata leukemia. Saat kita ke sana,
mereka terlihat biasa dan tetap semangat. Padahal, mereka terus berobat,’’
ujarnya.
Member generasi pertama JKT48 itu menambahkan,
bantuan yang diberikan diharap bisa makin memompa semangat. Apalagi, meski
sedang sakit, anak-anak itu punya cita-cita yang sangat tinggi. Kebanyakan,
ingin menjadi dokter supaya bisa menyembuhkan penderita kanker yang
dideritanya.
’’Mereka tetap bersekolah dan bermain.
Menyenangkan bisa menyemangati mereka,’’ imbuh Beby.
Member Tim J Feni Fitriyanti mengamini ucapan
Beby. Dia tahu sendiri bagaimana semangatnya anak-anak YKAKI. Sebab, dia sudah
ikut ke yayasan tersebut sebelumnya. Awalnya, Feni sempat berpikir bahwa
anak-anak itu akan murung dan tidak menjalani hidup dengan semangat karena
penyakitnya.
Namun, asumsi itu buyar ketika dia datang ke
YKAKI. Ternyata, mereka justru sangat bersemangat menjalani hari-harinya.
’’Mereka lebih semangat dari kita. Ada yang suka nari juga. Kita orang yang
sehat saja, kadang kalah semangatnya,’’ ungkap Feni.
Kunjungan itu memberikan pelajaran berharga
bagi Feni. Dia jadi lebih bersyukur atas apa yang dimilikinya saat ini. Feni
juga menyebut kenyataan yang ditemuinya membuatnya lebih menyayangi diri
sendiri.
Azizi Asadel, wakil dari siswi Akademi JKT48
kelas A juga punya pengalaman tak terlupa. Maklum, charity tahun ini adalah
yang pertama baginya. Pengalamannya makin berlipat karena dia juga belum pernah
tahu bagaimana orang sakit kanker. Di YKAKI, Azizi melihat langsung bagaimana
mereka belajar dan bermain.
’’Seperti tidak kelihatan sakit karena mereka
bersemangat,’’ kata member yang akrab disapa Zee itu. Setelah mengunjungi
YKAKI, Zee mengaku makin peduli dengan orang lain dan tak memikirkan diri
sendiri. Dia juga merasa malu kalau kehilangan semangat saat diberikan
kesehatan.
‘’Aku aja kalau sakit males-malesan di kasur.
Melihat mereka senang seperti tidak sakit, itu sangat menarik. Umur mereka di
bawah aku, tetapi lebih semangat,’’ akunya.
Penutupan JKT48 School
Pertunjukan JKT48 School dibuka sekitar pukul
19.30. Di kursi barisan depan ada belasan orang dari YKAKI. Sementara di
belakang mereka, ada fans JKT48. Pertunjukan semalam mengundang presenter Fadli
Akhmad sebagai guru tamu. Ilmu yang diajarkan terkait seni peran. Mulai cara
berekspresi, berbicara, sampai bahasa tubuh.
Tentu saja, meski judulnya belajar, JKT48
school tetap hadir dengan banyolan khas member JKT48. Tingkah kocak mereka
berhasil meledakkan tawa para penonton. Termasuk anak-anak penderita kanker.
Sekitar pukul 21.00, pertunjukan berakhir dan ditutup dengan penyerahan donasi
serta performance para member.(jpc)