Site icon Prokalteng

Ketika Cendol Dawet Menggema di Belakang Gedung Kura-Kura

ketika-cendol-dawet-menggema-di-belakang-gedung-kura-kura

Kamis (31/10) malam, Area lapangan bola tepat di belakang gedung
Kura-kura, kompleks parlemen, Senayan mendadak dipenuhi oleh ribuan muda mudi.
Namun, tidak sedikit kalangan yang sudah berumur juga hadir.

Mereka sudah berdatangan sejak adzan Magrib selesai
berkumandang. Tanpa dikomandoi, kaum muda yang mayoritas berdandan santai
dengan jeans dan t-shirt itu berkumpul memadati lapangan yang sudah diseting
dengan panggung besar dan tata lampu khas konser.

Tampak dua layar besar pun dipasang di kanan dan kiri panggung.
Di belakangnya terpampang tulisan putih berukuran besar, “Perayaan Hari Ulang
Tahun ke-20 Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR”. Malam itu adalah
puncaknya.

Untuk menyemarakkan harlah itu, Fraksi PKB mengundang penyanyi
campursari Didi Kempot. Artis kondang yang dijuluki Godfather of The Broken
Heart itu berhasil ‘membius’ ribuan penggemarnya yang dikenal dengan sebutan
Sobat Ambyar.

Penyanyi yang awalnya terkenal dengan tembang Stasiun Balapan
itu tampil menghibur selama kurang lebih 75 menit. Sebelum Didi Kempot naik
panggung, acara Harlah Fraksi PKB DPR juga diramaikan oleh komika Mamat
Alkatiri dan komedian Kirun. Gelak tawa pun pecah.

Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar beserta dua anak buahnya
yang jadi menteri Kabinet Indonesia Maju, Ida Fauziah dan Halim Iskandar juga
menghadiri acara itu.

Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal sebagai sahibulbait
acara juga tampak mendampingi Muhaimin di panggung. Ada pula Wakil Ketua DPR
Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan
(MKD) Habib Aboe Bakar Al Habsy, serta Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR
Edhie Baskoro Yudhoyono yang duduk di deretan kursi undangan.

Konser Lord Didi kemudian dimulai pada pukul 21.00 WIB. Sebagai
pembuka, ada dua biduanita yang menyanyinkan sejumlah tembang lagu campur sari
hits. Lagu Kertonyono Medhot Janji dan Mundur Alon-alon menjadi
nomor pembuka. Penonton pun langsung berjoget dan kompak bernyanyi bersama.

Selanjutnya Lord Didi langsung mengambil alih panggung untuk
beraksi. Lagu berjudul Kalung Emas langsung disambut dengan choir para
penggemarnya yang sudah sangat hapal dengan lagu-lagu artis pujaannya itu.

Nomor selanjutnya adalah Cidro. Didi lantas memberikan
komando kepada ribuan penggemarnya untuk menyalakan lampu ponsel ke arah
panggung. Ia juga mengajak Ayub Antoh, pemuda asal Sorong, Papua.

Didi dan mantan pemain PSIM Jogja itu berduet
menyanyikan Sewu Kuto. Selepas itu Didi mengajak mantan Sekretaris
Jenderal PKB Hanif Dhakiri menyanyi. Menteri ketenagakerjaan di era Kabinet
Kerja itu berduet dengan Didi lewat lagu Banyu Langit. Bahkan, tak sekadar
bernyanyi, Hanif juga juga mengajak ribuan Sobat Ambyar mengalunkan senggakan
‘Cendol Dawet’ yang sangat kondang di kalangan penggemar Didi.

Tak hanya sekali, Kor ‘Cendol Dawet’ pun kembali berkumandang
dari depan panggung hingga penonton di barisan belakang, ketika Didi melantukan
lagu Pamer Bojo.

Tepat pukul 22.15 WIB konser pun harus berakhir. Namun, penonton
tak mau beranjak pulang sehingga komedian Kirun melantunkan Selawat Nabi dan
mengumumkan pertunjukan Didi Kempot sudah usai.

Namun, sebelum konser Harlah itu usai, Didi tidak lupa untuk
menyemangati para penggemarnya yang sedang merasakan sakit hati lantaran putus
cinta. “Ingat Biar sakit hati, tetap tetap dijogeti,” kata Didi yang malam itu
berpakaian batik.(jpc)

 

Exit mobile version