26 C
Jakarta
Wednesday, October 1, 2025

Aset Bank Umum Kalteng Tumbuh 13,10 Persen, Kredit Masih Didominasi Konsumtif

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat kinerja Bank Umum di daerah ini mengalami pertumbuhan positif pada posisi Juni 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Hal itu disampaikan Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febryan Aziz, Selasa (30/9).

Menurutnya, aset Bank Umum di Kalteng tumbuh 13,10 persen year on year (yoy) atau naik Rp10,59 triliun, dari Rp80,87 triliun pada Juni 2024 menjadi Rp91,46 triliun pada Juni 2025.

“Pertumbuhan aset ini menunjukkan sektor perbankan di Kalteng tetap terjaga stabilitas dan kepercayaan masyarakat,” ujar Primandanu.

Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat meningkat 12,33 persen yoy atau setara Rp5,49 triliun, dari Rp44,91 triliun menjadi Rp49,98 triliun.

Baca Juga :  Perputaran Uang saat Lebaran 2025 Turun 12,28 Persen, Sinyal Ekonomi Menurun?

Sementara itu, penyaluran kredit juga tumbuh 6,07 persen yoy, atau bertambah Rp2,93 triliun, dari Rp48,27 triliun menjadi Rp51,20 triliun.

“Meski rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) mengalami peningkatan, namun masih terjaga di level sehat di bawah 5 persen, tepatnya 1,94 persen,” jelasnya.

Primandanu menambahkan, penggunaan kredit pada Juni 2025 masih didominasi oleh kredit konsumtif sebesar Rp20,21 triliun atau 39,46 persen dari total kredit. Kemudian disusul kredit modal kerja Rp17,73 triliun atau 34,62 persen dan kredit investasi Rp13,27 triliun atau 25,91 persen.

Adapun lima sektor ekonomi terbesar yang menyerap kredit yaitu: pertanian, perburuan, dan kehutanan Rp14,83 triliun atau 28,95 persen dengan NPL 0,83 persen; pemilikan peralatan rumah tangga lainnya termasuk pinjaman multiguna Rp14,22 triliun  atau 27,78 persen dengan NPL 1,55 persen; perdagangan besar dan eceran Rp9,55 triliun atau 18,65 persen dengan NPL 2,85 persen; pemilikan rumah tinggal Rp5,57 triliun atau 10,88 persen dengan NPL 2,51 persen; serta industri pengolahan Rp1,12 triliun atau 2,19 persen dengan NPL 3,11 persen.

Baca Juga :  Digitalisasi Berbasis Ekosistem: Meningkatkan Daya Saing dan Adaptasi Pasar

“Berdasarkan jenis usaha, penyaluran kredit Bank Umum di Kalteng masih didominasi oleh kredit non-UMKM yang mencapai Rp32,77 triliun atau 64,01 persen. Meski begitu, kredit untuk sektor UMKM juga tetap tumbuh dan menjadi perhatian dalam mendorong perekonomian daerah,” tutup Primandanu.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat kinerja Bank Umum di daerah ini mengalami pertumbuhan positif pada posisi Juni 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Hal itu disampaikan Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febryan Aziz, Selasa (30/9).

Menurutnya, aset Bank Umum di Kalteng tumbuh 13,10 persen year on year (yoy) atau naik Rp10,59 triliun, dari Rp80,87 triliun pada Juni 2024 menjadi Rp91,46 triliun pada Juni 2025.

“Pertumbuhan aset ini menunjukkan sektor perbankan di Kalteng tetap terjaga stabilitas dan kepercayaan masyarakat,” ujar Primandanu.

Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat meningkat 12,33 persen yoy atau setara Rp5,49 triliun, dari Rp44,91 triliun menjadi Rp49,98 triliun.

Baca Juga :  Perputaran Uang saat Lebaran 2025 Turun 12,28 Persen, Sinyal Ekonomi Menurun?

Sementara itu, penyaluran kredit juga tumbuh 6,07 persen yoy, atau bertambah Rp2,93 triliun, dari Rp48,27 triliun menjadi Rp51,20 triliun.

“Meski rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) mengalami peningkatan, namun masih terjaga di level sehat di bawah 5 persen, tepatnya 1,94 persen,” jelasnya.

Primandanu menambahkan, penggunaan kredit pada Juni 2025 masih didominasi oleh kredit konsumtif sebesar Rp20,21 triliun atau 39,46 persen dari total kredit. Kemudian disusul kredit modal kerja Rp17,73 triliun atau 34,62 persen dan kredit investasi Rp13,27 triliun atau 25,91 persen.

Adapun lima sektor ekonomi terbesar yang menyerap kredit yaitu: pertanian, perburuan, dan kehutanan Rp14,83 triliun atau 28,95 persen dengan NPL 0,83 persen; pemilikan peralatan rumah tangga lainnya termasuk pinjaman multiguna Rp14,22 triliun  atau 27,78 persen dengan NPL 1,55 persen; perdagangan besar dan eceran Rp9,55 triliun atau 18,65 persen dengan NPL 2,85 persen; pemilikan rumah tinggal Rp5,57 triliun atau 10,88 persen dengan NPL 2,51 persen; serta industri pengolahan Rp1,12 triliun atau 2,19 persen dengan NPL 3,11 persen.

Baca Juga :  Digitalisasi Berbasis Ekosistem: Meningkatkan Daya Saing dan Adaptasi Pasar

“Berdasarkan jenis usaha, penyaluran kredit Bank Umum di Kalteng masih didominasi oleh kredit non-UMKM yang mencapai Rp32,77 triliun atau 64,01 persen. Meski begitu, kredit untuk sektor UMKM juga tetap tumbuh dan menjadi perhatian dalam mendorong perekonomian daerah,” tutup Primandanu.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru