26.2 C
Jakarta
Saturday, October 25, 2025

Perahu Literasi BRI Berlayar di Tolitoli, Buku Jadi Harapan Anak Pesisir

TOLITOLI – Anak-anak di wilayah pesisir Tolitoli, Sulawesi Tengah, kini tak perlu lagi menyeberang laut hanya untuk membaca buku. Harapan baru hadir lewat Perahu Literasi yang disalurkan BRI Peduli sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI.

Program bertajuk Literasi Anak Negeri itu menjadi bukti nyata komitmen BRI dalam memperluas akses pendidikan di daerah terluar Indonesia.

Melalui inisiatif ini, BRI Peduli berkolaborasi dengan Yayasan Lopie Bahari Nusantara Tolitoli untuk menjangkau pulau-pulau kecil yang selama ini sulit tersentuh fasilitas belajar.

Selain perahu, BRI Peduli juga menyalurkan sarana pendukung berupa buku bacaan, alat tulis, dan proyektor agar kegiatan literasi berjalan efektif.

“Program ini merupakan dukungan BRI untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan merata, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujar Corporate Secretary BRI, Dhanny.

Baca Juga :  Halal Indo 2025 Tembus Transaksi Rp7,7 Miliar, BRI Dorong UMKM Go Global

Ia menegaskan, peningkatan kualitas pendidikan menjadi pondasi utama menuju visi Indonesia Emas 2045. Karena itu, BRI terus berperan aktif mencetak generasi unggul melalui semangat gotong royong dan kebangsaan.

“Harapannya, Perahu Literasi ini dapat menjangkau pulau-pulau sekitar dan menyalakan semangat belajar anak-anak pesisir,” katanya.

Sementara itu, Fandy Lamaming, Ketua Yayasan Lopie Bahari Nusantara Tolitoli, menyebut keberadaan perahu bantuan BRI Peduli sangat membantu mobilitas kegiatan literasi.

“Sekarang kami bisa berlayar ke pulau terluar dengan aman. Anak-anak senang dengan buku baru, malamnya mereka menonton film edukasi. Mimpi jadi nyata,” ungkapnya.

Yayasan Lopie Bahari Nusantara sendiri berdiri sejak 2022 dan aktif menggelar kegiatan membaca, kelas buta aksara, hingga pelatihan bahari berkelanjutan di sejumlah pulau seperti Lingayan, Dolangan, dan Salando. Kegiatan dilakukan rutin tiga kali seminggu untuk anak-anak maupun dewasa.

Baca Juga :  Rumah BUMN Jadi Jembatan UMKM Lokal Promosikan Sambal Cita Rasa Khas Indonesia ke Mancanegara

Tolitoli memiliki 43 pulau, dengan 13 di antaranya berpenghuni. Kondisi geografis itu membuat akses pendidikan sering terhambat.

Inisiatif Perahu Literasi yang bermula dari gagasan tiga pemuda lokal pada 2015 kini tumbuh menjadi gerakan nyata berkat kolaborasi dengan BRI Peduli.

Dhanny menambahkan, program ini bukan sekadar distribusi buku, tetapi juga membangun budaya membaca dan ruang belajar yang hidup di tengah masyarakat pesisir.

“Inovasi dan kepedulian bisa menembus batas geografis. Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama,” ujarnya.

Tak hanya di Tolitoli, BRI Peduli juga menjalankan Program Literasi Anak Negeri di SDN 1 Malaka, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa dan memperkuat kapasitas tenaga pengajar. ***

TOLITOLI – Anak-anak di wilayah pesisir Tolitoli, Sulawesi Tengah, kini tak perlu lagi menyeberang laut hanya untuk membaca buku. Harapan baru hadir lewat Perahu Literasi yang disalurkan BRI Peduli sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI.

Program bertajuk Literasi Anak Negeri itu menjadi bukti nyata komitmen BRI dalam memperluas akses pendidikan di daerah terluar Indonesia.

Melalui inisiatif ini, BRI Peduli berkolaborasi dengan Yayasan Lopie Bahari Nusantara Tolitoli untuk menjangkau pulau-pulau kecil yang selama ini sulit tersentuh fasilitas belajar.

Selain perahu, BRI Peduli juga menyalurkan sarana pendukung berupa buku bacaan, alat tulis, dan proyektor agar kegiatan literasi berjalan efektif.

“Program ini merupakan dukungan BRI untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan merata, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujar Corporate Secretary BRI, Dhanny.

Baca Juga :  Halal Indo 2025 Tembus Transaksi Rp7,7 Miliar, BRI Dorong UMKM Go Global

Ia menegaskan, peningkatan kualitas pendidikan menjadi pondasi utama menuju visi Indonesia Emas 2045. Karena itu, BRI terus berperan aktif mencetak generasi unggul melalui semangat gotong royong dan kebangsaan.

“Harapannya, Perahu Literasi ini dapat menjangkau pulau-pulau sekitar dan menyalakan semangat belajar anak-anak pesisir,” katanya.

Sementara itu, Fandy Lamaming, Ketua Yayasan Lopie Bahari Nusantara Tolitoli, menyebut keberadaan perahu bantuan BRI Peduli sangat membantu mobilitas kegiatan literasi.

“Sekarang kami bisa berlayar ke pulau terluar dengan aman. Anak-anak senang dengan buku baru, malamnya mereka menonton film edukasi. Mimpi jadi nyata,” ungkapnya.

Yayasan Lopie Bahari Nusantara sendiri berdiri sejak 2022 dan aktif menggelar kegiatan membaca, kelas buta aksara, hingga pelatihan bahari berkelanjutan di sejumlah pulau seperti Lingayan, Dolangan, dan Salando. Kegiatan dilakukan rutin tiga kali seminggu untuk anak-anak maupun dewasa.

Baca Juga :  Rumah BUMN Jadi Jembatan UMKM Lokal Promosikan Sambal Cita Rasa Khas Indonesia ke Mancanegara

Tolitoli memiliki 43 pulau, dengan 13 di antaranya berpenghuni. Kondisi geografis itu membuat akses pendidikan sering terhambat.

Inisiatif Perahu Literasi yang bermula dari gagasan tiga pemuda lokal pada 2015 kini tumbuh menjadi gerakan nyata berkat kolaborasi dengan BRI Peduli.

Dhanny menambahkan, program ini bukan sekadar distribusi buku, tetapi juga membangun budaya membaca dan ruang belajar yang hidup di tengah masyarakat pesisir.

“Inovasi dan kepedulian bisa menembus batas geografis. Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama,” ujarnya.

Tak hanya di Tolitoli, BRI Peduli juga menjalankan Program Literasi Anak Negeri di SDN 1 Malaka, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa dan memperkuat kapasitas tenaga pengajar. ***

Terpopuler

Artikel Terbaru