33.1 C
Jakarta
Saturday, August 23, 2025

Harga Bawang Putih di Nanga Bulik Mendadak Naik, Masyarakat Mengaku Resah

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO -Kenaikan harga bawang putih yang signifikan di Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, menjadi sorotan utama masyarakat dan pedagang. Lonjakan harga yang terjadi secara tiba-tiba ini, menyebabkan keresahan masyarakat. Pasalnya harga bawang putih kini telah mencapai Rp60.000 per kilogram, atau sekitar Rp15.000 lebih tinggi dari harga normal sebelumnya.

Sri, seorang penjual sayuran di Pasar Nanga Bulik, mengungkapkan kesulitan yang dialaminya dalam beberapa hari terakhir.

“Selain sulit didapatkan karena pasokan terbatas, harga bawang putih sekarang juga sangat mahal. Saya jadi bingung mau menjualnya dengan harga berapa, karena dari sananya saja sudah mahal,” ujarnya penuh khawatir, Kamis (21/8/2025).

Dia menambahkan, keluhan juga datang dari para pelanggannya. “Biasanya Rp45 ribu 1 kg pak, sekarang mencapai Rp60 ribu per kg bawang putih. Pelanggan saya banyak komplain dan mengeluh,” katanya

Baca Juga :  BRI Peduli Sediakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di 52 Titik di Seluruh Indonesia

Tak hanya itu, Dadang, seorang pedagang pentol yang juga merasakan dampak kenaikan harga bawang putih, mengungkapkan dilemanya.

“Mahalnya harga bawang putih membuat saya harus tetap membeli bahan tersebut, karena itu adalah kunci dari rasa pentol yang saya jual. Kalau tidak saya beli, saya tidak bisa berjualan. Lalu, kalau tidak berjualan, saya makan dari mana,” ucapnya.

Solusinya, dia mengaku terpaksa mengurangi penggunaan bawang putih dalam setiap porsi pentolnya untuk menekan biaya produksi.

“Saya berharap pemerintah segera turun tangan untuk menyetabilkan harga bawang putih agar usaha tetap bisa bertahan,” harapnya. (bib/hnd)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO -Kenaikan harga bawang putih yang signifikan di Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, menjadi sorotan utama masyarakat dan pedagang. Lonjakan harga yang terjadi secara tiba-tiba ini, menyebabkan keresahan masyarakat. Pasalnya harga bawang putih kini telah mencapai Rp60.000 per kilogram, atau sekitar Rp15.000 lebih tinggi dari harga normal sebelumnya.

Sri, seorang penjual sayuran di Pasar Nanga Bulik, mengungkapkan kesulitan yang dialaminya dalam beberapa hari terakhir.

“Selain sulit didapatkan karena pasokan terbatas, harga bawang putih sekarang juga sangat mahal. Saya jadi bingung mau menjualnya dengan harga berapa, karena dari sananya saja sudah mahal,” ujarnya penuh khawatir, Kamis (21/8/2025).

Dia menambahkan, keluhan juga datang dari para pelanggannya. “Biasanya Rp45 ribu 1 kg pak, sekarang mencapai Rp60 ribu per kg bawang putih. Pelanggan saya banyak komplain dan mengeluh,” katanya

Baca Juga :  BRI Peduli Sediakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di 52 Titik di Seluruh Indonesia

Tak hanya itu, Dadang, seorang pedagang pentol yang juga merasakan dampak kenaikan harga bawang putih, mengungkapkan dilemanya.

“Mahalnya harga bawang putih membuat saya harus tetap membeli bahan tersebut, karena itu adalah kunci dari rasa pentol yang saya jual. Kalau tidak saya beli, saya tidak bisa berjualan. Lalu, kalau tidak berjualan, saya makan dari mana,” ucapnya.

Solusinya, dia mengaku terpaksa mengurangi penggunaan bawang putih dalam setiap porsi pentolnya untuk menekan biaya produksi.

“Saya berharap pemerintah segera turun tangan untuk menyetabilkan harga bawang putih agar usaha tetap bisa bertahan,” harapnya. (bib/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru