29.7 C
Jakarta
Wednesday, October 8, 2025

BRI Dorong UMKM Solo Naik Kelas, Produk EANK Kini Menembus Pasar Asia Tenggara

SOLO – Upaya BRI dalam mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas terus menunjukkan hasil nyata. Melalui pembinaan, pendampingan, hingga akses pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI berhasil membuka peluang bagi UMKM untuk memperluas pasar hingga ke mancanegara. Salah satu yang sukses menembus pasar ekspor adalah EANK Solo, pelaku usaha kreatif asal Kota Bengawan.

UMKM yang dirintis Eko S. Muryanto sejak 2014 ini berhasil mengubah limbah pipa PVC dan akrilik menjadi produk bernilai tinggi berupa sangkar burung dan akuarium ramah lingkungan. Inovasi ini berawal dari keluhan para penghobi burung tentang sangkar yang mudah rusak, sekaligus keprihatinan Eko melihat banyaknya limbah paralon terbuang. “Kami manfaatkan limbah pipa PVC menjadi kerajinan yang kuat, awet, dan punya nilai jual tinggi,” ujar Eko.

Baca Juga :  BRI Catat Pertumbuhan Asset Under Management Tumbuh 20,42% per Semester I-2023

Produk EANK Solo yang dikenal kokoh dan tahan lama kini digemari komunitas pecinta burung dan ikan hias di berbagai daerah. Permintaan yang terus meningkat membuat produknya mulai diminati pasar luar negeri. Saat ini, EANK Solo tercatat telah menembus pasar Singapura, Taiwan, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Eko menuturkan, keberhasilan usahanya tidak lepas dari peran BRI yang memberikan pendampingan berkelanjutan. Sejak 2016, ia aktif mengikuti berbagai program pembinaan, termasuk di Rumah BUMN BRI Solo. “Dulu kami masih gaptek. Di Rumah BUMN BRI, kami belajar manajemen keuangan, pemasaran digital, hingga strategi branding. Lewat pameran BRI UMKM EXPO(RT), kami akhirnya bisa bertemu buyer luar negeri,” ungkapnya.

Selain pembinaan, EANK Solo juga mendapatkan dukungan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Modal tersebut digunakan untuk kebutuhan produksi dan pembelian bahan baku sesuai pesanan pasar. “KUR sangat membantu kami menjaga produksi tetap berjalan dan kualitas produk meningkat. Pengajuannya juga mudah dan cepat,” jelas Eko.

Baca Juga :  Mobil Listrik Keren Untuk Nasabah BRI di BRImo FSTVL 2023

Dengan dukungan tersebut, omzet EANK Solo kini stabil di kisaran Rp15–25 juta per bulan. Kapasitas produksinya mencapai 15–20 unit sangkar ukuran sedang dan 10 unit ukuran besar setiap bulan. Tak hanya menggerakkan ekonomi, EANK Solo juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar dengan melibatkan delapan pengrajin lokal.

Corporate Secretary BRI Dhanny menegaskan, BRI konsisten mendampingi UMKM agar terus berkembang dan naik kelas. Melalui program pemberdayaan dan kemudahan akses KUR, pelaku usaha diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan memperluas pasar. “Dengan inovasi berkelanjutan dan dukungan permodalan yang tepat, UMKM seperti EANK Solo dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” ujar Dhanny. ***

SOLO – Upaya BRI dalam mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas terus menunjukkan hasil nyata. Melalui pembinaan, pendampingan, hingga akses pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI berhasil membuka peluang bagi UMKM untuk memperluas pasar hingga ke mancanegara. Salah satu yang sukses menembus pasar ekspor adalah EANK Solo, pelaku usaha kreatif asal Kota Bengawan.

UMKM yang dirintis Eko S. Muryanto sejak 2014 ini berhasil mengubah limbah pipa PVC dan akrilik menjadi produk bernilai tinggi berupa sangkar burung dan akuarium ramah lingkungan. Inovasi ini berawal dari keluhan para penghobi burung tentang sangkar yang mudah rusak, sekaligus keprihatinan Eko melihat banyaknya limbah paralon terbuang. “Kami manfaatkan limbah pipa PVC menjadi kerajinan yang kuat, awet, dan punya nilai jual tinggi,” ujar Eko.

Baca Juga :  BRI Catat Pertumbuhan Asset Under Management Tumbuh 20,42% per Semester I-2023

Produk EANK Solo yang dikenal kokoh dan tahan lama kini digemari komunitas pecinta burung dan ikan hias di berbagai daerah. Permintaan yang terus meningkat membuat produknya mulai diminati pasar luar negeri. Saat ini, EANK Solo tercatat telah menembus pasar Singapura, Taiwan, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Eko menuturkan, keberhasilan usahanya tidak lepas dari peran BRI yang memberikan pendampingan berkelanjutan. Sejak 2016, ia aktif mengikuti berbagai program pembinaan, termasuk di Rumah BUMN BRI Solo. “Dulu kami masih gaptek. Di Rumah BUMN BRI, kami belajar manajemen keuangan, pemasaran digital, hingga strategi branding. Lewat pameran BRI UMKM EXPO(RT), kami akhirnya bisa bertemu buyer luar negeri,” ungkapnya.

Selain pembinaan, EANK Solo juga mendapatkan dukungan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Modal tersebut digunakan untuk kebutuhan produksi dan pembelian bahan baku sesuai pesanan pasar. “KUR sangat membantu kami menjaga produksi tetap berjalan dan kualitas produk meningkat. Pengajuannya juga mudah dan cepat,” jelas Eko.

Baca Juga :  Mobil Listrik Keren Untuk Nasabah BRI di BRImo FSTVL 2023

Dengan dukungan tersebut, omzet EANK Solo kini stabil di kisaran Rp15–25 juta per bulan. Kapasitas produksinya mencapai 15–20 unit sangkar ukuran sedang dan 10 unit ukuran besar setiap bulan. Tak hanya menggerakkan ekonomi, EANK Solo juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar dengan melibatkan delapan pengrajin lokal.

Corporate Secretary BRI Dhanny menegaskan, BRI konsisten mendampingi UMKM agar terus berkembang dan naik kelas. Melalui program pemberdayaan dan kemudahan akses KUR, pelaku usaha diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan memperluas pasar. “Dengan inovasi berkelanjutan dan dukungan permodalan yang tepat, UMKM seperti EANK Solo dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” ujar Dhanny. ***

Terpopuler

Artikel Terbaru