Internet Sumber Pembelajaran di Era Digital

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Siswandi mendorong pentingnya memanfaatkan internet sebagai sumber pembelajaran di era digital saat ini.

Ia menekankan, bahwa pemanfaatan teknologi, khususnya internet, dapat menjadi sarana yang strategis dalam mendukung proses pendidikan yang inovatif dan inklusif.

“Dengan internet, kita memiliki akses ke berbagai informasi, materi pembelajaran dan sumber daya pendidikan yang dapat memperkaya dan memperluas wawasan kita. Pemanfaatan teknologi ini tidak hanya memudahkan proses belajar, tetapi juga memungkinkan terciptanya pembelajaran yang lebih menarik, interaktif dan relevan dengan perkembangan zaman,” ucapnya, Kamis (27/6).

Ia menyoroti, potensi internet dalam mendukung belajar di luar ruang kelas, memfasilitasi kolaborasi antara guru dan siswa serta memperluas akses pendidikan bagi masyarakat yang terpencil.

Ia juga mendorong, perlunya peningkatan literasi digital dan keamanan cyber untuk memastikan, bahwa pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran berlangsung dengan baik dan bermanfaat bagi semua pihak.

“Internet membuka peluang baru untuk pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan lintas wilayah dan kolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Namun demikian, kita juga perlu memperhatikan aspek literasi digital, keamanan cyber dan regulasi yang mendukung penggunaan internet secara positif dalam pendidikan,” ujarnya.

Selain itu, Ia juga menekankan, pentingnya pendekatan yang inklusif dan menyeluruh dalam pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran.

Ia menegaskan, bahwa investasi dalam infrastruktur teknologi informasi, pelatihan bagi pendidik dan peserta didik serta peningkatan aksesibilitas internet di seluruh daerah dapat menjadi langkah awal dalam mengoptimalkan manfaat internet dalam dunia pendidikan.

“Sinergi pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran, literasi digital dan kesadaran akan keamanan cyber, kita dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif, responsif dan adaptif,” pungkasnya. (rdi/abe/kpg)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Siswandi mendorong pentingnya memanfaatkan internet sebagai sumber pembelajaran di era digital saat ini.

Ia menekankan, bahwa pemanfaatan teknologi, khususnya internet, dapat menjadi sarana yang strategis dalam mendukung proses pendidikan yang inovatif dan inklusif.

“Dengan internet, kita memiliki akses ke berbagai informasi, materi pembelajaran dan sumber daya pendidikan yang dapat memperkaya dan memperluas wawasan kita. Pemanfaatan teknologi ini tidak hanya memudahkan proses belajar, tetapi juga memungkinkan terciptanya pembelajaran yang lebih menarik, interaktif dan relevan dengan perkembangan zaman,” ucapnya, Kamis (27/6).

Ia menyoroti, potensi internet dalam mendukung belajar di luar ruang kelas, memfasilitasi kolaborasi antara guru dan siswa serta memperluas akses pendidikan bagi masyarakat yang terpencil.

Ia juga mendorong, perlunya peningkatan literasi digital dan keamanan cyber untuk memastikan, bahwa pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran berlangsung dengan baik dan bermanfaat bagi semua pihak.

“Internet membuka peluang baru untuk pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan lintas wilayah dan kolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Namun demikian, kita juga perlu memperhatikan aspek literasi digital, keamanan cyber dan regulasi yang mendukung penggunaan internet secara positif dalam pendidikan,” ujarnya.

Selain itu, Ia juga menekankan, pentingnya pendekatan yang inklusif dan menyeluruh dalam pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran.

Ia menegaskan, bahwa investasi dalam infrastruktur teknologi informasi, pelatihan bagi pendidik dan peserta didik serta peningkatan aksesibilitas internet di seluruh daerah dapat menjadi langkah awal dalam mengoptimalkan manfaat internet dalam dunia pendidikan.

“Sinergi pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran, literasi digital dan kesadaran akan keamanan cyber, kita dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif, responsif dan adaptif,” pungkasnya. (rdi/abe/kpg)