32.7 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Dukung Pemanfaatan Karbon Sektor Kehutanan untuk Diperdagangkan

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalteng, Kuwu Senilawati. Mengatakan, pihaknya sangat mendukung adanya pemanfaatan karbon dari sektor kehutanan, khususnya di Kalteng untuk diperdagangkan.

Menurut Kuwu, memanfaatkan karbon dari hutan untuk diperdagangkan akan lebih efisien. Dibandingkan dengan menebang pohon-pohon yang ada di hutan untuk dijual. Sebab hal itu tentu akan dapat merugikan bagi keberlangsungan hutan itu sendiri kedepannya.

“Sekarang inikan penjualan karbon itu sangat menjanjikan. Dua hal yang perlu kita ketahui dari pemanfaatan karbon sektor kehutanan ini. Yaitu pelestarian dan benefit atau keuntungan yang didapatkan, sehingga patut untuk didukung,” ucapnya, Senin (18/8).

Legislator dari fraksi Gerindra ini  menjelaskan. Dari segi pelestarian, maka akan menjadi keuntungan bagi kelestarian hutan. Begitu juga keuntungan yang didapatkan dari segi perekonomian. Pasalnya, dibandingkan dengan menebang pohon untuk dijual maka lebih menjanjikan apabila karbonnya yang dijual.

Baca Juga :  Pengajuan PSBB Harus Diperhitungkan Secara Matang

“Karena apabila dinilai dari benefit yang didapatkan, lebih bernilai ekonomi menjual karbonnya dibanding pohonnya. Kalau menjual pohon itu kan sekali saja. Dan jika pohonnya habis ditebang akan menunggu lama lagi, beda jika karbonnya bisa dijual penuh dan hutan pun tetap lestari,” tuturnya.

Dalam memperhatikan hal itu juga, Kuwu mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya memperjuangkan keberadaan hutan adat maupun hutan kemasyarakatan yang ada di wilayah Kalteng ini, dibahas dalam raperda RTRWP Provinsi Kalteng tahun 2023 – 2043 yang tengah dalam pembahasan saat ini.

“Kita tentu ingin keberadaan hutan di Kalteng dapat dipertahankan. Dan pelestariannya pun bisa maksimal dilakukan. Sebab, hutan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat terutama yaitu tadi pemanfaatan karbon yang pastinya bisa menghasilkan perekonomian bagi masyarakat,” imbuhnya.(hfz/ind)

Baca Juga :  Jalan Gumas Rusak, Pemerintah dan Masyarakat Harus Kompak

 

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalteng, Kuwu Senilawati. Mengatakan, pihaknya sangat mendukung adanya pemanfaatan karbon dari sektor kehutanan, khususnya di Kalteng untuk diperdagangkan.

Menurut Kuwu, memanfaatkan karbon dari hutan untuk diperdagangkan akan lebih efisien. Dibandingkan dengan menebang pohon-pohon yang ada di hutan untuk dijual. Sebab hal itu tentu akan dapat merugikan bagi keberlangsungan hutan itu sendiri kedepannya.

“Sekarang inikan penjualan karbon itu sangat menjanjikan. Dua hal yang perlu kita ketahui dari pemanfaatan karbon sektor kehutanan ini. Yaitu pelestarian dan benefit atau keuntungan yang didapatkan, sehingga patut untuk didukung,” ucapnya, Senin (18/8).

Legislator dari fraksi Gerindra ini  menjelaskan. Dari segi pelestarian, maka akan menjadi keuntungan bagi kelestarian hutan. Begitu juga keuntungan yang didapatkan dari segi perekonomian. Pasalnya, dibandingkan dengan menebang pohon untuk dijual maka lebih menjanjikan apabila karbonnya yang dijual.

Baca Juga :  Pengajuan PSBB Harus Diperhitungkan Secara Matang

“Karena apabila dinilai dari benefit yang didapatkan, lebih bernilai ekonomi menjual karbonnya dibanding pohonnya. Kalau menjual pohon itu kan sekali saja. Dan jika pohonnya habis ditebang akan menunggu lama lagi, beda jika karbonnya bisa dijual penuh dan hutan pun tetap lestari,” tuturnya.

Dalam memperhatikan hal itu juga, Kuwu mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya memperjuangkan keberadaan hutan adat maupun hutan kemasyarakatan yang ada di wilayah Kalteng ini, dibahas dalam raperda RTRWP Provinsi Kalteng tahun 2023 – 2043 yang tengah dalam pembahasan saat ini.

“Kita tentu ingin keberadaan hutan di Kalteng dapat dipertahankan. Dan pelestariannya pun bisa maksimal dilakukan. Sebab, hutan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat terutama yaitu tadi pemanfaatan karbon yang pastinya bisa menghasilkan perekonomian bagi masyarakat,” imbuhnya.(hfz/ind)

Baca Juga :  Jalan Gumas Rusak, Pemerintah dan Masyarakat Harus Kompak

 

Terpopuler

Artikel Terbaru