PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Persoalan Menu Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat, kali ini terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Anggota Komisi II DPRD Kalteng Dapil Kotawaringin Timur dan Seruyan, Sutik, menanggapi temuan belatung pada salah satu menu makan siang siswa di SMPN 1 Sampit. Ia menyebut kejadian tersebut sangat memprihatinkan.
“Ditemukan kasus MBG lagi di Sampit ya, ada belatung di salah satu menu makanan. Ini kasihan muridnya,” ujarnya Sabtu (15/11) pagi dilansir dari Kalteng Pos.
Legislator Fraksi Gerindra DPRD Kalteng menegaskan bahwa kejadian tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh dinas terkait, terutama Dinas Kesehatan.
Ia menilai persoalan ini kemungkinan besar terjadi karena proses memasak dilakukan dalam jumlah sangat besar, sehingga kualitas makanan menurun.
“Saat memasak dalam jumlah besar, proses produksinya biasanya dimulai lebih awal. Kualitas makanan bisa turun. Kalau bisa, Dinas Kesehatan mengecek bagian isinya. Jangan kontraktornya menyiapkan terlalu banyak,” tegasnya.
Menurut Sutik, penyedia makanan seharusnya melayani satu sekolah saja agar pengawasan dan kualitas tetap terjaga. Memasak dalam jumlah besar, lanjutnya, berpotensi membuat makanan dibiarkan terlalu lama.
“Karena kebanyakan, masaknya nggak mungkin sekali, pasti berkali-kali. Apalagi masakan pertama. Kalau sudah ada belatungnya, itu pasti lama,” jelasnya.
Ia juga menyoroti informasi bahwa belatung ditemukan pada lauk telur yang dibagikan kepada siswa.
Melihat kejadian yang terus berulang, Sutik menegaskan perlunya pengawasan lebih ketat terhadap penyedia layanan makan bagi siswa. Ia meminta pemerintah daerah untuk tidak ragu memberikan sanksi tegas.
“Pengawasannya harus ketat. Jangan terlalu banyak. Kalau melanggar, cabut saja izinnya,” tegasnya. (*afa/kpg)
